Part 15

165 189 25
                                    

Jan lupa vote dulu yagesya!!

Happy reading..

###

"Jangan pernah kembali jika hanya mengusik luka lama!"

-Dayara Purnama Lingga-

###

Drrtt

Drrrtt

Drrrtt

Dayara mengehela nafas kesal mendengar ponselnya yang terus saja berdering. Dia tau pasti siapa si penelpon yang seolah sedang menerornya itu.

Bagaimana tidak meneror? Sudah 2 jam terakhir ini si penelpon itu menelponnya sebanyak 397 kali! Dayara benar-benar esmosi dibuatnya.

Dengan langkah ogah-ogahan, akhirnya Dayara menghampiri ponselnya yang terletak diatas nakas. Kemudian ia menggeser tombol hijau pada layar benda pipih tersebut.

"Ngapain sih lo nelpon gue mulu?!! Kagak ada kerjaan lo?!" Dayara berteriak kesal.

"Lo lupa janji kita?" Gasa tersenyum jahil disebrang sana.

"Heh! Gue gak ada janji sama lo! Lo nya aja yang maksa!"

"Yakin lo gak mau kesini?" Gasa berucap tenang.

"Ya-" ucapan Dayara terpotong kala mendengar suara yang tak asing disebrang telponnya.

"Kak,, bantuin gue.. Gue nggak mau mati sekarang kak! Gue belom ngasih makan si Atang dirumah.." Suara yang tak asing bagi Dayara otu terdengar seperti rintihan dan sedikit terisak?

"LO NYULIK ADEK GUE?!" Emosi Dayara memuncak.

"Kesini, atau adek lo yang jadi korbannya?"

"Sialan!"

###

Gasa menutup telponnya sepihak. Dia sedang terkekeh mendengar gelagat Dayara yang kelewat panik didalam telpon tadi. Hal itu membuat Gasa geli sendiri.

"Udah bang? Gitu doang?" Tara duduk dengan santainya disebelah Gasa.

Gasa mengangguk, "Bagus juga akting lo."

Tara menepuk dadanya bangga, "Tara gitu lhoo. Mana bayarannya bang? Katanya dapet bayaran.."

Gasa mengeluarkan dompetnya, "Nih. Tapi lo tunggu disini sampe kakak lo dateng." Gasa mengeluarkan 10 lembar uang berwarna merah.

"Oke abang ipar!" Gasa tersenyum tipis mendengarnya.

"Bang, lain kali kalo mau modusin kakak gue bilang aja ya! Dengan senang hati gue bantu." Tara mengangkat tangannya seperti sedang hormat.

Gasa kembali terkekeh dan mengacungkan jempolnya.

"Heh! Lo apain adek gue?!!" Dayara berteriak dengan tidak santainya.

"Dateng-dateng salam dulu kek! Main ngegas aja. Untung kakak gue!" Dayara dibuat melotot oleh ucapan tidak berakhlak yang keluar dari mulut jahanam adiknya, Tara.

Just HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang