Heyyoo guys
⚠️Jangan lupa vote ya!!⚠️
Happy reading..
###
Dayara membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa pusing seolah baru saja terbentur sesuatu.
Saat matanya terbuka sempurna, semuanya gelap. Ada sedikit cahaya yang menyinari dari ventilasi yang tepat disisi atas tembok yang berada dibelakang Dayara.
Tempat apa ini? Ini terlihat seperti gudang yang sudah lama tidak dibersihkan. Banyak tumpukan box kayu yang dilapisi plastik usang dan tumpukan kayu yang sepertinya sudah tidak terpakai lagi.
Kriekk.
Pintu gudang yang terbuat dari besi itu terbuka. Menampilkan sosok perempuan yang diikuti oleh 2 orang berbadan kekar dibelakangnya. 2 orang itu seperti tukang pukul, pikir Dayara.
Dayara masih diam dengan posisi duduk dan bersandar pada dinding dibelakangnya sejak ia tersadar tadi.
Terdengar suara tepukan tangan bersamaan dengan menyalanya lampu gudang itu. Tidak begitu terang karena lampunya berwarna kuning, tapi cukup bagi Dayara untung mengetahui siapa yang ada dihadapannya.
"Wow wow, liat ada siapa disini." Gadis dengan setelan seperti wanita malam yang banyak kita jumpai di diskotik itu mendekat ke arah Dayara.
"Gue udah bilang kalo gue nggak akan diem aja, kan?" Ucap cewek itu sambil mengangkat dagu Dayara secara paksa agar menatapnya.
"Kenapa lo terobsesi banget sama Gasa, Au?" Tanya Dayara dengan sisa-sisa tenaganya.
Auliya tertawa, kemudian berdiri berjalan menuju kursi yang sudah anak buahnya siapkan.
"Karena gue suka sama Gasa. Gue yang cantik dan Gasa yang gantengnya udah terkenal seantero Gelora. Atau bahkan sekolah lain juga?" Kekehnya.
"Gue rasa nggak ada yang lebih cocok sama Gasa selain gue. Dan lo itu cuma benalu yang ngehalangin gue buat dapetin Gasa. Dan lo harus gue singkirin." Auliya kembali terkekeh layaknya orang gila.
Kriekk.
Pintu gudang kembali terbuka. Kali sosok lelaki yang postur tubuhnya begitu Dayara kenal.
"Lo-" mata Dayara membelalak kaget.
Auliya lagi-lagi tertawa, "Kenapa? Kaget liat mantan lo ada disini?"
"Kenapa lo ada disini, Yo?" Tanya Dayara.
"Gue cuma mau bantu sepupu gue yang lagi butuh bantuan." Dio tersenyum seolah tak berdosa.
"Sepupu?"
"Kaget kalo gue sama Ken sepupuan?" Auliya terkekeh lagi. "Lo itu terlalu lugu, Dayara. Ken bukan orang yang sebaik itu buat lo jadiin sandaran."
"Tapi kalo gue nggak bisa dapetin lo, orang lain juga nggak boleh ada yang dapetin lo." Sahut Dio.
Dayara menggeleng tidak percaya, "Lo keterlaluan."
Dayara tahu jika Dio itu brengsek karena sudah meninggalkan Dayara bersama kekasih barunya saat Dayara berada di titik terendahnya. Saat Dayara benar-benar membutuhkan dukungan cowok itu.
Tapi cowok itu justru pergi bersama perempuan lain, padahal hubungannya dengan Dayara pun belum usai.
Dan Dayara tidak tahu bahwa kebrengsekan Dio bahkan lebih dari itu.
"Jadi, kita mulai tawar menawarnya."
###
Gasa memacu motornya diatas rata-rata. Yang ada dipikirannya hanyalah keselamatan Dayara. Ia tidak mau Dayara kenapa-kenapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Her
Teen FictionIni hanya tentang kita yang mengikuti alur takdir, dan belajar ikhlas untuk setiap rencana-Nya yang terbaik. -Just Her- -Faizah Abbiah <3 ⚠️⚠️PERHATIAN!!⚠️⚠️ ⚠️KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA⚠️ ⚠️🚫SAY NO TO PLAGIAT!!🚫⚠️ Selamat membaca, semog...