Part 21

152 151 40
                                    

Langsung aja kuyyy, biar gak pada penasaran mwehehe

###

"Harus bagaimana lagi agar kau mengerti, bahwa aku menyesal."

-Kenzil Gardio Aksatama-

###

Bugh.

"Apa maksud lo anjing!" Wajah lelaki dengan setelan kaos putih yang dibalut kemeja warna krem yang senada dengan celananya itu, tampak merah padam penuh amarah.

Sementara lelaki yang terkena bogeman mantap dari sekutunya itu hanya tersenyum remeh, membiarkan lelaki yang ia kenal dengan nama El meluapkan emosinya.

Ya, mereka adalah Elbhara Banuyasa dan Kenzil Gardio Aksatama. Awalnya mereka tidak saling kenal, sampai Dayara menjalin hubungan dengan Dio. Disitulah mereka baru saling mengenal satu sama lain. Hanya karena Dayara.

Dio berdiri, membersihkan sisa debu dibajunya. Kemudian mendekat kearah El.

"Gue tau lo juga sayang sama dia. Tapi lo bisa apa kalo dia aja nggak pernah ngelirik lo sebagai cowok selama ini?" Remeh Dio, dengan kekehan yang terdengar menyebalkan ditelinga El.

El masih mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Bahkan kuku-kuku panjang yang ia pelihara dengan baik, kini menusuk kedalam kulitnya, menimbulkan luka dengan sedikit tetesan darah. Tidak banyak, hanya setetes dua tetes saja.

"Heh, sembunyi dibalik kata sahabat. Cupu banget." Lanjut Dio, dengan menekankan kata 'sahabat' dalam ucapannya.

"Anjing lo, Ken!" Geram El, dengan nafas memburu. "Lo udah janji bakal bantuin gue buat jauhin Dayara dari Gasa dan buat Dayara suka sama gue! Lo udah setuju dan bilang udah nggak punya rasa sama dia!!!"

"Lo gak nyadar apa buta?!!! DAYARA UDAH BENCI SAMA LO DAN DIA GAK BAKAL NERIMA LO LAGI DIHIDUPNYA! NYADAR LO ANJING! LO BAHKAN GAK ADA SAAT DIA BUTUH SUPPORT!"

Bugh! bugh!

Dua bogeman lagi mendarat diwajah tampan Dio.

Dan ya, kebanyakan orang akan memanggil Dio dengan sebutan Kenzil atau Ken. Karena begitulah dia memperkenalkan diri kepada yang lain. 'Dio' hanya panggilan sayang dari Dayara saat mereka masih menjalin hubungan monyet semasa SMP.

Dio berdiri dan membalas pukulan El telak.

"ITU JUGA KARENA LO YANG NGANCEM GUE BUAT JAUHIN DIA BANGSAT!" Teriak Dio marah.

Bugh. Pukulan Dio melayang ke perut El, dan membuat sekutunya itu membungkuk menahan sakit.

"Itu karena gue tau lo cuma main-main sama yang seharusnya jadi milik gue!" Elak El. "Gue nggak mau ada yang nyakitin dia."

"Asal lo tau, gue bakal bantuin lo jauhin dia dari Gasa. Tapi gue nggak bakal bikin dia jadi milik lo." Ucap Dio mantap, kemudian melangkah pergi menjauhi El.

"JANGAN MIMPI LO GOBLOK!" Teriak El, sambil menyeimbangkan topangannya.

###

Just HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang