3

2.7K 224 5
                                    

Kini jam sudah menunjukkan pukul 22.00 . Mereka sangat khawatir dengan adik mereka yang tak kunjung datang . Mereka pun dihampiri oleh kedua orang tua mereka.

" bang kok adek belum pulang sih , dia kemana? " ucap Adelio yang membuat Corneliando langsung mengambil hpnya yang ada disaku.

" gw gatau " ucap Corneliando yang juga bingung.

" gimana kalau kita suruh anak anak geng kita ke sekolah untuk bantu menceri keberadaan adek " ucap Adelio yang membuat Corneliando tersenyum.

" ide bagus " ucap Corneliando yang membuat Adelio terkekeh.

Corneliando POV.

Ia segera membuka aplikasi chatnya dan mencari grup yang ia buat untuk geng motor nya , Rafendrez.

Rafendrez

Anda :
[📍SMA Roxtron ]
[ kesana sekarang ]

Bayu :
[ otw ]

Wayan :
[ gw otw ]
[ gw lagi ngumpul sama yang lain di markas ]

Tak ada lagi balasan mereka. Sebenarnya mereka banyak cuman mereka jarang online saja .

Adelio POV.

Adelio sempat memikirkan kembali apa yang akan ia lakukan. Setelah mengingat ia segera membuka grup chat geng nya , Hilaryonz.

Hilaryonz

Anda :
[ 📍SMA Roxtron ]
[ gw tunggu lo semua disana ]

Mirza :
[ gw sama yang lain otw ]

Rey :
[ gw juga ]

Adelio langsung memasukkan hpnya dan langsung bergegas menuju ke motornya di susuli oleh Corneliando. Mereka menaiki motor mereka dan langsung menyalakan lalu menjalankan motor mereka dengan kecepatan yang tinggi. Walaupun pada malam itu sedang hujan , mereka tetap memaksa untuk ke sekolah mencari keberadaan adiknya. Sesampainya disana , mereka turun dari motor dan melepas helm nya dan menunggu kedatangan anggota geng motor mereka. Setelah semua sudah berkumpul mereka langsung masuk kedalam sekolah .

" geng motor lo ke kiri , gw ke kanan " ucap Corneliando yang disetujui oleh Adelio.

Mereka pun berpisah . Corneliando dan teman temannya melihat lihat ke kelas kelas yang berada disebelah kanan . Sedang Adelio mencari cari di ruangan lab , komputer , dan ruang OSIS.

" ada gak? " tanya Adelio yang dijawab dengan gelengan kepala.

" cih , ayo kita balik ke tempat kita masuk " ucap Adelio yang langsung berlari.

Kini mereka semua berkumpul lagi ditempat mereka masuk. Corneliando mencoba memikirkan struktur sekolah mereka.

" coba lo dan geng lo ke lantai 2 dan 3 " ucap Corneliando yang membuat Adelio terkaget.

" ga , ga . Lo aja sono " bales Adelio yang tak ingin kewalahan untuk ke lantai atas .

" demi Flora " ucap Corneliando yang membuat Adelio menarik kembali omongan nya itu.

" yaudah iya " ucapnya lalu pergi .

Corneliando pun menggeleng kan kepalanya. Corneliando mengajak geng motor nya untuk mencari di bagian belakang sekolah yang terdapat kolam renang , lapangan basket , dan gudang .
Corneliando pun berpikir kalau tak mungkin Flora tenggelam karena Flora adalah orang yang sangat ahli dalam berenang. Tak mungkin juga Flora bersembunyi di lapangan basket karena itu kan tempat terbuka. Satu satunya tempat yang ia curigai adalah gudang. Corneliando dan geng motor nya langsung mendekati gudang tersebut. Ternyata itu pintu gudang itu dikunci . Corneliando pun mencoba mendobrak pintu itu namun sama sekali tak terbuka. Tiba tiba terdengar teriakan dari lantai 2 . Dia lah Adelio yang berteriak. Ia memperlihatkan kunci gudang yang berada ditangannya. Ia pun langsung melemparkan kesalah satu anggota geng motor Corneliando. Ia menangkap kunci itu lalu memberikan nya pada Corneliando , Corneliando pun langsung memasukkan kunci itu kelubang kunci itu lalu memutarnya sehingga terbuka. Pintu itu langsung di dorong oleh Corneliando , Corneliando benar benar terkaget karena melihat adiknya yang tergeletak dilantai dengan beberapa luka. Ia segera berlari menghampiri adiknya dan langsung mengubah posisi adiknya menjadi duduk.

" dek , bangun " ucap Corneliando yang takut adiknya kenapa kenapa.

Flora pun membuka matanya. Ternyata Flora dari tadi sudah sadar cuman karena ia mager jadi ia tidur deh .

" ya cara kamu bener sih tapi se engga nya kamu telfon dek " ucap Corneliando yang membuat Flora tertawa .

" Aku lupa " ucap Flora yang masih tertawa akan tingkah nya sendiri.

Flora pun langsung dibantu berdiri oleh abangnya lalu berjalan keluar dari gudang. Adelio yang melihat Corneliando keluar bersama Flora dari gudang langsung berlari menghampiri mereka.

" dek , lo ga papa? " tanya Adelio yang membuat Corneliando tersenyum dengan hati yang sangat kesal.

" Ga papa mata lo! Lo liat nih lengan - lengan tangan gw luka luka " jawab Flora yang membuat hati Corneliando
senang karena marahnya sudah di wakil kan oleh adiknya.

" yaelah luka gini doang " ucap Adelio yang langsung memukuli salah satu luka yang berada di lengan tangan Flora.

" ADUH SAKIT! " Jerit Flora yang kesakitan.

" jauhi tangan lo " ucap tegas Corneliando lalu menggendong adiknya dengan ala bridal style .

Mereka pun menuju motor mereka . Corneliando menurunkan adiknya , ia langsung menaiki motornya lalu memakai kan adiknya helm , tak lupa Corneliando memakaikan jaketnya pada Flora. Flora pun tersenyum lalu menaiki motor abangnya , Corneliando. Setelah sudah naik ke motor masing masing mereka segera melajukan motornya menuju rumah mereka. Sesampainya di rumah mereka langsung turun dan berjalan masuk kedalam rumah . Mereka segera berjalan ke kamar dan mereka melakukan aktivitas mereka. Setelah aktivitas mereka selesai mereka segera berkumpul untuk mengobati luka luka di lengan tangan Flora.

" Awsss ... pelan pelan bang " ucap Flora yang merasa kesakitan.

" belum juga di apa apain loh " ucap Adelio yang membuat Flora tertawa.

Lengan Flora pun mulai di obati. Teriakan kesakitan Flora pasti terdengar saat kasa yang sudah dituangkan cairan h2o2. Saking sakit nya ia menangis di pelukan Corneliando. Corneliando mengelus elus bagian belakang badan Flora.

" sabar dek " ucap Corneliando yang tak dijawab oleh Flora.

Setelah selesai mengobati luka di lengan tangan Flora , Adelio segera menyusun kembali perlengkapan p3k yang ia keluarkan tadi. Flora masih menangis dengan sesenggukan. Sedangkan Corneliando kini sedang mengganti bajunya di kamar mandi. Sebab bajunya telah basah karena air mata adiknya. Adelio pun berjalan keluar dan langsung menuju ke tempat ia mengambil kotak p3k. Setelah selesai meletakkan nya ia mendengarkan notifikasi dari hp milik Flora. Ia segera berjalan mendekati hp itu lalu membuka notifikasi itu.

+62...

+62... :
[ Gimana? ]
[ Pasti lo ke kunci kan ]
[ Haha , kasian banget lo ]
[ Makanya jangan deketin Kak Oniel ]
[ Gatel banget lo jadi orang ]
[ Butuh gw garuk ? ]
[ Clayrin nih bos , jangan di senggol² ]

Adelio segera screenshot chat itu lalu mengirimkan nya pada hp nya lalu ia menghapus chat dari Clayrin+ ia memblokir no Clayrin. Adelio meletakan kembali hp Flora yang sedang di isi baterai nya.

" lo salah sasaran Clayrin "

Bersambung..

Hai semuanya?
Gimana harinya?
Besok author bakal presentasi , doain semoga besok lancar dan dapet nilai bagus. Ily

My Two Brother [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang