Pada keesokan harinya para siswa dan siswi terbangun pada jam 06.00 pagi dan langsung mempersiapkan semua peralatan mereka dan turun dari area gunung. Tentunya sangat memakan waktu untuk turun dari gunung banyak hal yang mereka lewati saat menuruni gunung seperti ada yang kakinya terkilir karena terpeleset dan lain-lainnya. Freyan dan Flora kini sedang berjalan bersamping-sampingan mereka sering berbagi cerita di setiap perjalanan. Tiba-tiba hujan pun turun membasahi tanah-tanah di pegunungan itu seperti yang kita ketahui di pada bab sebelumnya memiliki hal-hal yang berbau gaib dengan gunung tersebut. Di tengah hujan dan juga awan yang sangat gelap tiba-tiba terdengar suara teriakan dari seorang siswa yang menghilang begitu saja di Gunung tersebut. Beruntung sekali Freyan dan Flora orang yang berada di belakang siswa tersebut , Mereka langsung berhenti dan membiarkan kelompok lain berjalan. Mereka segera berlari ke barisan paling belakang untuk menemui beberapa OSIS yang berada di belakang , mereka bertemu dengan Haris , Varo , dan Mahendra. Mereka langsung menceritakan apa yang mereka lihat dan mereka dengarkan , tentunya para OSIS tersebut terkaget sekaget-kagetnya dan mereka langsung membantu Freyan dan Flora untuk memasuki area hutan. Mereka berjalan dan terus berjalan sampai mereka menemukan suatu pohon yang sangat tinggi dan terasa hawa tidak enak di sana. Mereka pun mencari bersama-sama di sekitaran pohon itu namun tak ada hasil yang bisa mereka temukan . Freyan kaget ketika melihat gelang di tangannya menyala-nyala , tiba-tiba..
" Hey.. dia ada di atas mu.. " Bisik hantu yang menjadi penunggu di pohon itu.
Freyan yang mendengar bisikan itu seketika merinding ia pun menurut dan langsung menatap ke atas benar saja siswa itu sudah mati gantung diri di pohon tersebut. Freyan seketika kaget dan langsung berteriak , Flora dan para OSIS langsung menghampiri Freyan.
" kenapa Frey?? " Tanya Mahendra yang kebingungan dengan teriakan Freyan.
Freyan pun menunjuk ke arah atas pohon . Mereka semua langsung menatap ke arah yang di tunjuk Freyan , betapa kagetnya mereka ketika melihat siswa itu sudah mati dengan cara gantung diri menggunakan sebuah tali. Mereka yang tak ingin arwah siswa itu gentayangan di hutan tersebut langsung membawanya juga untuk turun bersama mereka. Setelah menurunkan mayat tersebut mereka kembali ke rute perjalanan menuju ke bawah gunung , untung saja mereka sudah tak diganggu lagi oleh penunggu gunung tersebut. Adelio yang melihat adiknya datang bersama teman-temannya yang sedang membawa seorang siswa langsung menghampiri mereka tanpa basa-basi betapa kagetnya juga Adelio saat melihat siswa itu sudah tak bernyawa .
" ini kenapa? " tanya Adelio yang langsung mundur perlahan lahan.
" jadi gini ak-- " belum saja ucapan haris terselesaikan Mahendra langsung memotongnya dengan sangat cepat.
" hey! jangan ceritakan hal itu di sini takutnya penunggu nya mengikuti kita sampai di rumah. " Ucap Mahendra yang membuat Haris terdiam.
Adelio pun langsung menelpon ambulans dan menunggu kedatangan ambulance. Setelah mayat itu sudah diantarkan ke rumah sakit semua siswa dan siswi langsung menuju kembali ke sekolah baru bisa pulang ke rumah. Sesampainya di sekolah mereka satu persatu turun dari bus sedangkan yang lain mereka turun dari motor ataupun kendaraan yang mereka bawa.
" ok adik adik , terimakasih atas partisipasinya dalam pendakian ini. Sebelum kita pulang mari kita doakan teman teman kita yang sudah berpulang ke Rahmatullah " ucap Adelio yang dijawab anggukan oleh semua para siswa dan siswi.
" berdoa menurut kepercayaan masing-masing ,berdoa di mulai " ucap Corneliando yang membuat semua para siswa dan siswi menundukkan kepalanya.
Hampir 5 menitan mereka berdoa. Sedikit terdengar suara tangisan dari teman para korban.
" doa selesai " ucap Corneliando yang membuat siswa dan siswi mengangkat kepalanya.
" silahkan pulang semuanya " ucap Adelio yang langsung membubarkan perkumpulan itu.
Adelio dan Corneliando segera berjalan meninggalkan perkumpulan itu. Ashel mengikuti Adelio sedangkan Ariella mengikuti Corneliando. Flora dari kejauhan melihat kedua abangnya yang sedang diikuti oleh dua bucinan nya masing masing.
" Bucin muluu , adiknya dibiarin " Batin Flora sambil cemberut.
Freyan pun tiba-tiba berhenti di samping Flora.
" aku izin pamit pulang dulu ya , Flora " ucap Freyan yang membuat Flora kaget.
" Eh iya iya , silahkan " Jawab Flora yang kaget sebenarnya akan kehadiran Freyan.
Freyan pun tersenyum lalu pergi bersama Badrun meninggalkan sekolah. Flora kini bersama JMT untuk ngobrol-ngobrol sebentar.
Adelio POV.
Adelio kini berada di belakang sekolah , ia langsung menendang sebuah botol kosong . Tak tahu kenapa mood-nya jadi tidak bagus. Dirinya baru sadar kalau botol kosong itu terpantul sehingga ia tiba-tiba mendengarkan suara kesakitan seorang perempuan saat ia berbalik badan ternyata itu Ashel.
" maaf shel , maaf " ucap Adelio yang langsung mendekati Ashel yang memegangi pipinya yang terkena botol kosong tadi.
" Iya ga papa kak " Jawab Ashel yang masih bisa tersenyum pada Adelio.
Setelah itu Ashel. langsung memeluk Adelio. Adelio kembali merasakan pelukan yang sudah lama terkubur dalam kenangan. Adelio langsung melepaskan pelukan tersebut karena ia tidak ingin kembali mengingat kenangan yang sudah terkubur.
" kamu ngapain disini? " ucap Adelio yang bingung dengan keberadaan Ashel di sini.
" Suka aja " ucap Ashel yang berpura pura menjadikan hal itu alasan.
Adelio kini bingung dari mana asal mengetahui tempat ini. Tiba-tiba yang memikirkan sesuatu hal yang bisa membuat Ashel menjawab pertanyaannya dengan jujur. Adelio langsung mendorong Ashel ke dinding . Ia menempelkan kedua tangannya ke dinding dan langsung menatap wajah ashel dengan penuh tatapan tajam.
" kamu ngapain disini , hm? " ucap Adelio yang membuat Ashel susah menelan Saliva nya.
" Aku ikutin kakak doang " Jawab Ashel yang membuat Adelio terdiam.
Adelio langsung mencium bibir Ashel sebentar lalu pergi meninggalkan Ashel sendirian disitu.
" Itu sebagai tanda jika kau sebentar lagi akan jadi milikku "
Bersambung..
Hai guys...
Mau nanya nih , kira kira di WP ini tambahin 1821 gak?Jawab di komen ya , ily guys
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Brother [ End ]
Teen Fiction" sampai adek gw lecet dikit , gw bakal bunuh orang terdekat lo! " Ucap Tegas Adelio yang menatap tajam wajah seseorang berhoodie hitam Orang berhoodie hitam tak bisa berkata apa-apa karena ia sudah kehilangan salah satu orang terdekatnya karena Cor...