Adelio belum tidur ia masih bangun. Ia bingung bagaimana caranya ia bisa menjaga dua perempuan sekaligus , yaitu adiknya dan Ashel.
" tapi gw yakin si Freyan tadi bisa jaga adek kesayangan gw " Batin Adelio yang masih gelisah dengan pemikiran nya.
Adelio memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan berjalan menuju teras rumahnya lalu duduk sambil menatap bintang bintang untuk merilekskan pikiran nya.
Tiba tiba seseorang memegang pundak nya , Adelio reflek menoleh ternyata itu adalah Gracio." udah malem kok belum tidur? " Tanya Gracio yang langsung duduk di sebelah anaknya.
" belum ngantuk pi btw kok papi masih bangun ? " Ucap Adelio yang membuat Gracio tersenyum.
" ada temen kantor mau ngasih dokumen yang ketinggalan " ucap Gracio yang membuat Adelio mengangguk.
" oo iya Lio , si anak kecil yang waktu itu masih hidup? " Ucap Gracio yang membuat Adelio terdiam sejenak.
" anak kecil waktu itu ga selamat pi " ucap Adelio yang mengingat kembali kejadian itu.
Gracio hanya bisa terdiam mendengar berita itu. Betapa sakit hati keluarga dari anak kecil itu pasti mereka belum bisa menerima kepergian sang anak kecil. Untung saja kedua putranya saat itu selamat walaupun sempat koma selama 4 bulan.
" ganti topik , papi kira kira jaman dulu gimana pas pacaran sama mami? " Tanya Adelio yang membuat Gracio menatap kebingungan kepada Adelio.
" ehh yang pastinya ada masa bahagianya, ada masa sedih , ada masa marah marahan juga " ucap Gracio yang membuat Adelio kembali bernegatif thinking tentang hubungan nya.
" aduhh gimana kalau gw sama Ashel berantem , kalau gw kebablasan terus malah mukul dia gimana , kalau dia selingkuh gimana haduhh " Batin Adelio yang semakin gelisah karena mendengar ucapan sang ayah.
" hey ? Lio? Adelio Pracakra Prasetya " ucap Gracio yang membuat Adelio sadar dari kegelisahan nya.
" iya papi? kenapa? " tanya Adelio yang kebingungan kenapa ia dipanggil
" kamu kepikiran apa? coba cerita sini siapa tau ada yang bisa papi bantu " ucap Gracio yang membuat Adelio terdiam sejenak.
Adelio menghembuskan nafas nya sangat panjang lalu ia tersenyum pada Gracio.
" aku udah pacaran pi " ucap Adelio yang takut akan dijawab oleh sang ayah.
" ya terus? " ucap Gracio dengan tak ada ekspresi marah sedikitpun.
" papi ga marah? " Tanya Adelio yang membuat Gracio tersenyum lalu tertawa.
" emang kenapa kalau pacaran? selagi itu ga ganggu sekolah kamu it's okay " ucap Gracio yang membuat Adelio sedikit lega.
" cuman mau bilang itu aja sih " ucap Adelio yang membuat Gracio menepuk jidatnya sendiri.
Gracio langsung menatap wajah Adelio dengan sangat teliti. Adelio mencoba untuk tidak memperlihatkan masalahnya dari ekspresi wajahnya.
" aku izin keluar sebentar ya papi " ucap Adelio yang dijawab oleh anggukan kepala Gracio.
Adelio segera masuk kedalam rumah dan menuju kamarnya lalu mengambil kunci motornya di dalam laci. Saat ingin pergi lengan tangan nya langsung di tahan oleh Corneliando.
" mau kemana lo? " Ucap Corneliando dengan nada sedikit lemas.
" gw mau ngumpul bareng geng gw " ucap Adelio yang membuat Corneliando bangun dari tempat tidurnya.
" gw ikut bareng geng gw " ucap Corneliando yang langsung menuju lemari pakaiannya.
Adelio hanya mengangguk lalu pergi keluar dari kamarnya membawa jaket geng motornya. Ia memakai jaketnya dan langsung mengeluarkan hpnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Brother [ End ]
Teen Fiction" sampai adek gw lecet dikit , gw bakal bunuh orang terdekat lo! " Ucap Tegas Adelio yang menatap tajam wajah seseorang berhoodie hitam Orang berhoodie hitam tak bisa berkata apa-apa karena ia sudah kehilangan salah satu orang terdekatnya karena Cor...