Waktu sudah menunjukan tengah malam , Adelio sedang berada di sebuah cafe yang top di kota itu. Ia masih tak mampu mengendalikan moodnya . Ia meneguk kopinya sampai habis lalu mengambil uang di sakunya lalu meletakkan nya dibawah gelas kopi. Adelio segera keluar dari cafe itu dan berjalan menuju rumahnya namun diperjalanan ia mendengar teriakan minta tolong. Ia segera menoleh ke sebuah jalan gang yang sangat gelap.
" kenapa gang ini sangat gelap .. " Batinnya yang langsung mengambil senter dari tas nya lalu menyalakan nya.
Ia meletakkan senter itu ditengah tengah trotoar lalu terlihat lah seorang perempuan yang sedang disudut kan oleh 2 preman lelaki. Perempuan itu adalah Ashel perempuan yang ia cium tadi siang.
" WOY! jangan deketin dia atau lu berdua mati ditangan gw " ucap tegas Adelio yang membuat 2 preman itu menoleh ke arah Adelio.
" Kak Adel.. " panggil Ashel yang membuat Adelio terdiam.
Pikirannya kembali terngiang-ngiang akan nama panggilan yang disebut Ashel. Satu pukulan berhasil mengenai pipi Adelio , Adelio tak fokus karena panggilan Ashel itu. Namun ia mencoba untuk melupakan kenangan itu. 1 preman nya lagi mendekati Ashel.
" WOY BAJINGAN SINI LO! " Teriak Adelio kepada 1 preman lagi.
Preman itu langsung menoleh kepada Adelio dan menyerang Adelio bersama temannya. Ashel kini memiliki kesempatan untuk kabur tapi ia tak mau meninggalkan Adelio , ia segera menelfon polisi. Adelio menghindari pukulan dari mereka lalu ia melawan balik mereka . Sampai beberapa menit kemudian 2 preman itu kewalahan dan langsung pingsan di tempat. Adelio sedikit terluka namun ia masih kuat untuk berdiri kokoh. Ia segera menghampiri Ashel.
" kamu ga papa? ada yang luka? " Ucap Adelio yang mengecek lengan lengan Ashel.
" Kak .. " ucap Ashel yang sangat tak rela ketika Adelio terluka.
" mana yang luka ? " ucap Adelio yang tak memikirkan keadaan nya .
" Kak stop! aku engga papa " ucap Ashel yang membuat Adelio sedikit terkejut.
Ashel langsung memeluk Adelio. Adelio membalas pelukan hangat itu.
" sha.. aku berhasil " Batin Adelio yang tersenyum ketika memeluk Ashel.
Adelio segera menarik Ashel untuk pergi dari situ . Adelio menemani Ashel untuk pulang ke rumahnya.
Corneliando POV.
Corneliando khawatir dengan kembarannya itu. Sudah lama ia pergi dan belum balik ke rumah. Ketukan pintu terdengar saat dibuka oleh Corneliando ternyata itu ayah dan ibunya yang baru balik dari luar negeri. Corneliando reflek terkejut dan langsung memeluk ibunya.
" astaga kamu ini , mama sama papa baru pulang bukannya dibantuin malah dipeluk " ucap Gracio yang membuat Corneliando melepaskan pelukan itu.
Corneliando langsung mengambil koper kedua orangtuanya dan langsung membawanya ke kamar kedua orang tuanya lalu meletakkan nya. Gracio dan Anin kini duduk di rumah tamu. Corneliando kembali menghampiri Gracio dan Anin , ia duduk di salah satu sofa.
" Mana adik - adik mu? " Tanya Anin yang ingin mengetahui kondisi mereka.
" Flora lagi tidur , Lio lagi keluar sebentar mau beli makanan katanya " ucap Corneliando yang membuat Anin semakin khawatir.
" Bener beli makanan? Perasaan mama ga enak " ucap Anin yang membuat Corneliando juga ragu.
" mendingan kamu cepet susul adik kamu " ucap Gracio yang membuat Corneliando mengangguk.
Corneliando segera berlari ke kamar dan memakai jaket lalu mengambil kunci motornya. Ia segera berlari ke garasi rumahnya , ia menaiki motornya dan memakai helm lalu melajukan motornya meninggalkan rumah. Ia menuju cafe yang top di kota itu yang mana adalah cafe langganan Adelio. Motornya berhenti karena lampu merah. Ia melihat seorang lelaki yang menggendong wanita .
" lelaki sejati " Batin Corneliando sambil tersenyum menatap mereka.
Setelah sudah lampu hijau ia kembali mengebut untuk ke cafe yang top itu. Setelah sampai ia segera melepaskan helmnya lalu turun dari motor dan masuk kedalam cafe itu. Ia menghampiri pelayan cafe itu.
" permisi kak " ucap Corneliando yang membuat Pelayan itu menoleh.
" Iya , ada apa ya mas ? " jawab pelayan itu yang membereskan tempat yang tadi diduduki adiknya.
" apakah kakak melihat lelaki yang memakai baju polos warna putih celana panjang dan pakai jaket hitam ? " Ucap Corneliando yang memberikan ciri ciri Adelio saat izin keluar .
" Ohh mas Adelio, 4 menit yang lalu baru keluar dari sini " ucap Pelayan itu yang membuat Corneliando langsung keluar dan menaiki motornya lalu memakai helm nya.
Ia kembali menjalan kan motornya. Ia menganalisis keberadaan Adelio. Tiba tiba ia berhenti karena ada polisi yang mengerumuni suatu gang . Ia pun melihatnya dari jauh , ternyata penangkapan preman.
" apakah Lio berkelahi? " Batin Corneliando yang kembali menganalisis.
" berarti lelaki yang menyebrang tadi! ADELIO! " Batin Corneliando yang langsung mengebut untuk mengejar kemana perginya Adelio.
Adelio POV.
Adelio menurunkan Ashel dari gendongan nya. Ia senang bisa mengantarkan Ashel sampai dirumahnya dengan selamat. Tiba tiba pintu rumah Ashel terbuka.
" eh ada temen Ashel , masuk dulu " Ucap Narel yang sudah merencanakan hal jahat .
Ashel langsung berjalan masuk kedalam rumah dan masuk kedalam kamarnya. Narel adalah kakak tiri dari Ashel. Narel membawa Adelio duduk di sofa. Pintu rumah Ashel sudah dikunci oleh Narel . Kini Narel mengambil satu botol minuman keras , ia segera memberikan nya kepada Adelio.
" maaf kak , saya tidak minum beginian " ucap Adelio yang membuat Narel terbawa emosinya .
Ia membuka minuman keras itu lalu memaksa untuk membuka mulut Adelio. Ia memasukan minuman itu ke dalam mulut Adelio. Adelio tak bisa menahan kekuatan Narel karena sudah terluka jadi ia melemah. Narel menegukan Adelio banyak minuman keras sampai Adelio mabuk berat.
" nah kalau begini kan bagus , lu dalam pengaruh minuman keras " ucap Narel yang tertawa jahat.
Ashel yang melihat kelakuan kakak tirinya dari balik pintu kamarnya langsung terdiam.
" Maafin kak Narel ya kak Adel " Batin Ashel yang semakin kasihan kepada Adelio.
Adelio kini sudah terbawa pengaruh minuman keras itu. Narel yang sempat melihat Ashel melihatnya kini memikirkan sesuatu hal , ia segera membawa Adelio masuk ke kamar Ashel . Lalu Narel mengunci kamar Ashel dari luar. Ashel kini membantu Adelio untuk duduk.
" Kak adel sadar .. " ucap Ashel yang tak ingin Adelio tak sadarkan diri dan berada di pengaruh minuman keras.
" shel.. jangan deket-deket. " ucap Adelio yang masih bisa mengendalikan dirinya.
Narel yang tau apa jadinya kalau lelaki mabuk di satukan kamarnya dengan seorang perempuan langsung tersenyum di sofa sambil menonton.
Ashel segera mencari tau tentang pengaruh pengaruh minuman keras itu. Betapa kagetnya ia ketika melihat pengaruh jika lelaki mabuk dan perempuan jika disatukan di satu kamar. Adelio langsung memeluk Ashel dari belakang .Bersambung..
Semoga ga dihujat ya , takut banget takut..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Brother [ End ]
Teen Fiction" sampai adek gw lecet dikit , gw bakal bunuh orang terdekat lo! " Ucap Tegas Adelio yang menatap tajam wajah seseorang berhoodie hitam Orang berhoodie hitam tak bisa berkata apa-apa karena ia sudah kehilangan salah satu orang terdekatnya karena Cor...