Kini Corneliando dan Adelio telah membuang masker hitam yang mereka pakai. Kini mereka sudah berada di sekitaran para siswa siswi dan guru berkumpul.
" lakukan aktifitas layaknya kita tak tau apa apa " ucap Corneliando yang dijawab oleh anggukan kepala .
Hari mulai gelap . Flora tak melihat keberadaan Freyan. Hujan turun sangat deras di luar tenda. Flora khawatir dengan Freyan yang tak dilihatnya di sekitar keberadaan nya.
Flora pun langsung mengeluarkan hpnya lalu mengechat Freyan.Flora yang melihat itu. Kini khawatir bukan main. Ia rasanya ingin mencari kemana keberadaan Freyan. Ia pun mengambil jas hujan dan senter di tas gunung nya. Ia langsung memakainya dan memegang nya.
" Kak Mira aku izin keluar sebentar ya " ucap Flora yang membuat Mira bingung.
" Hah? Lo mau keluar hujan-hujanan , mau kemana ? " Tanya Mira yang membutuhkan penjelasan yang lebih.
" Ke tenda sebelah , sebentar " ucap Flora sambil tersenyum menatap Mira
" Hati hati ya " ucap Mira yang dijawab oleh anggukan kepala.
Flora dan Zen pun keluar dari tenda . Mereka segera berjalan jauh dari tenda . Mereka berjalan memasuki hutan hutan untuk mencari keberadaan Freyan. Mereka menelusuri hutan itu dengan seksama agar menemukan keberadaan Freyan. Zen kini yang memegangi senter sambil menggenggam tangan Flora agar mereka tak terpisah. Mereka menemukan dua buah masker hitam yang dibilang oleh Corneliando dan Adelio tadi. Mereka segera mengambil nya lalu memasukkan nya kedalam plastik yang disimpan oleh Zen . Saat ingin kembali berjalan langkah Flora tertahankan oleh Zen yang menahan tangan Flora.
" Kenapa? " Ucap Flora yang bingung kenapa ia ditahan.
" elu yakin mau masuk lebih dalam lagi? " ucap Zen yang membuat Flora mengangguk.
Zen pun langsung menguatkan nyali nya dan langsung berjalan bersamaan dengan Flora . Mereka mulai masuk kedalam hutan hutan , setelah berada di tengah tengah hutan Flora merasa menginjak sesuatu saat ia melihat ternyata itu Freyan yang terkapar tak berdaya. Ia segera menyuruh Zen untuk membantunya untuk mengangkat Freyan.
" udah flora biar gw aja , lo jalan aja biar gw ikutin " ucap Zen yang membuat Flora sedikit tenang.
Zen pun menggendong Freyan yang tak berdaya itu. Flora menunjukkan jalan untuk balik namun perjalanan keluar mereka tak segampang sebelum mereka masuk. Mereka malah nyasar ke tepian jurang . Flora lupa kalau itu lagi hujan jadi sedang licin banget . Ia pun terpleset hampir saja ia jatuh namun Zen langsung membantunya sedangkan tubuh Freyan disandarkan ke pohon.
" tenang Flora gw usaha supaya lu ga jatuh " ucap Zen yang menggenggam tangan Flora agar tak terlepas.Adelio POV.
Adelio mendapatkan mimpi buruk bahwa adiknya jatuh ke jurang . Adelio pun langsung terbangun dengan keringat yang membasahi tubuh nya. Ia melihat ke sebelah kanan terdapat Corneliando yang juga mendapatkan mimpi buruk pada adiknya. Corneliando sedang ditenangkan oleh salah satu temen perempuan nya , Yaitu Ariella.
" lo pasti mimpi buruk " ucap Corneliando yang membuat Adelio menganggukkan kepalanya.
Mereka pun segera mengambil jas hujan masing masing tak lupa juga mereka mengambil headlamp lalu memakai nya.
" Eril , tolong suruh OSIS laki laki yang lain suruh keluar dari tenda untuk bantu kita " ucap Corneliando yang membuat Ariella langsung menyalakan hpnya.
Corneliando dan Adelio pun keluar dari tenda dan langsung berlari menuju tenda adiknya . Saat berada tepat di depan pintu masuk tenda mereka langsung membuka nya . Terdapat lah Mira dan Olla yang sedang bermain hp.
" Kak Oniel? Ada apa kak? " Ucap Olla yang bingung dengan kedatangan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS di tenda mereka .
" kalian satu tenda sama flora ya? btw flora kemana ya? " basa basi dari Adelio yang hanya ingin tau kalau mimpi buruknya itu tak sungguh sungguh terjadi.
" Kita satu tenda kok cuman tadi Flora ada ke sebelah tapi aku sempat ngintip kalau dia jalan masuk hutan kak " ucap Olla yang membuat Mira menatap kaget padanya.
" Gw denger ya pung " ucap Olla yang membuat kaget Mira menjadi kembali normal.
" makasih info nya " ucap Corneliando yang langsung keluar dari tenda itu .
Para OSIS laki laki keluar menggunakan jas hujan dan headlamp yang di pakai di kepala mereka. Pra OSIS lelaki ini bernama , Haris , Varo , Aiden , Mahendra , dan Kiel. Para OSIS lelaki itu langsung berlari kearah Corneliando dan Adelio.
" kenapa Oniel? " tanya Varo yang bingung kenapa mereka disuruh keluar tenda.
" siswa ada yang bilang masuk ke hutan " ucap Corneliando yang membuat mereka langsung terdiam.
Mereka pun mulai berdiskusi lalu berjalan kedalam hutan . Mereka mencari sekitaran hutan itu . Adelio dan Corneliando berharap sekali mereka ketemu jurang yang berada di mimpi mereka. Mereka pun mengingat tempat mereka membawa Freyan di hutan itu . Mereka segera berlari menjauh dari OSIS lainnya. Mahendra yang melihat mereka berdua lari berpisah langsung memanggil temen temennya untuk mengikuti Corneliando dan Adelio. Setelah berada ditempat dimana mereka membawa Freyan , Freyan sudah tak ada disitu. Saat berbalik badan mereka kaget dengan kehadiran lelaki OSIS lain.
" ayo kita ke sana , siapa tau mereka di sana" ucap Adelio yang mencoba beralasan.
Mereka pun berlari ke arah yang ditunjuk oleh Adelio . Mereka tak menemukan keberadaan adiknya. Para OSIS lainnya sudah menyerah dengan pencarian itu.
" kita lanjutin besok aja " ucap Aiden yang membuat tatapan tajam Corneliando dan Adelio menuju pada nya.
" eh ga jadi " ucap Aiden yang menarik kata katanya kembali .
Aiden takut dengan tatapan Corneliando dan Adelio , tatapan yang memiliki hawa yang membuat merinding. Mereka melanjutkan pencarian sampai Mahendra mendengar kan suara minta tolong.
" Oniel, ada suara minta tolong " ucap nya dengan dengan nada sedikit berteriak.
Corneliando dan Adelio seketika menoleh pada Mahendra dan langsung berlari pada Mahendra. Mereka mulai mendengar kan suara teriakan itu , merek langsung berlari ke sumber teriakan itu. Benar saja mereka melihat adik mereka yang sedang ditahan oleh Zen agar tidak jatuh kedalam jurang sedangkan Freyan yang tak berdaya bersandar di pohon.
Bersambung...
Membahayakan seseorang yang disayang oleh anggota keluarga sendiri .
Btw jangan lupa untuk dukung author dengan cara follow , vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Brother [ End ]
Teen Fiction" sampai adek gw lecet dikit , gw bakal bunuh orang terdekat lo! " Ucap Tegas Adelio yang menatap tajam wajah seseorang berhoodie hitam Orang berhoodie hitam tak bisa berkata apa-apa karena ia sudah kehilangan salah satu orang terdekatnya karena Cor...