Kita tuh jago banget kalo disuruh ngobatin luka orang lain tapi kita bener-bener payah kalo disuruh ngerawat luka kita sendiri. Makanya Tuhan ngegabungin kita jadi satu kek gini biar kita bisa saling mengobati.
2 year ago...
Banyak yang terjadi setelah 2 tahun berlalu dan banyak juga yang udah berubah setelah hari itu, hari dimana gue sama Haikal curhat dibawah guyuran air hujan 2 jam lamanya dan kita baru pulang setelah hujan mulai reda.
Selama 2 tahun ini sifat dari member titisan Ultramen juga banyak banget yang berubah. Bisa dibilang waktu 2 tahun ini adalah waktu terberat bagi kita semua, satu persatu luka masing-masing mulai terlihat bahkan makin membekas. Kita mulai terbuka dan nunjukin sisi kita yang sama sekali gak diketahui oleh orang lain. Kita yang biasanya haha-hihi disetiap kondisi akhirnya mulai melepas topeng dan mulai menunjukkan rasa sakit kita masing-masing.
Luka pertama yang baru nampak berasal dari Yasfa, 2 tahun yang lalu dia kehilangan adik kesayangannya. Kita baru tau kalo Yasfa punya adik dan adiknya Yasfa ini spesial, saking spesialnya dia harus terus dijaga 24 jam nonstop dengan banyaknya selang yang menempel di tubuh mungil nan rapuhnya. Saat itu Yasfa datang ke gubuk deket sawah ---sejak hari itu gubuk tersebut jadi markas buat kita bersambat ria karena ternyata gubuk itu juga jadi tempat merenung temen-temen yang lain kalo lagi ada masalah--- dengan keadaan yang sangat kacau. Dia datang kesitu sambil nangis meraung-raung, dia mukulin kepalanya sendiri sambil terus berteriak histeris. "GUE GOBLOK BANGET JADI ABANG!! GUE GAK BECUS JAGAIN YULFA SAMPAI BIKIN DIA MENINGGAL." Itu yang dia ucapin waktu Haikal dan yang lain berusaha nenangin dia. Yasfa baru mulai cerita dua hari setelahnya, dia bilang dia gak sengaja ninggalin adiknya sendirian karena panggilan alam. Kata Yasfa rumahnya saat itu sepi gak ada siapapun, kakek neneknya lagi cek up ke klinik dan ayahnya lagi nganterin ibunya ke rumah sakit buat ngambil jatah obat si adik. Yasfa yang kebelet langsung pergi ke kamar mandi tanpa tahu kalau adiknya tadi bergerak aktif banget sampai-sampai selang yang menggantung disamping badannya melilit leher si adik. Waktu Yasfa balik dia bener-bener terkejut sama keadaan adiknya yang udah terbujur kaku menutup mata tanpa bernafas, ibunya yang baru masuk rumah juga kaget liat kondisi adiknya dan berakhir menyalahkan Yasfa. Namun seiring berjalannya waktu keluarga Yasfa mulai mengikhlaskan kepergian si kecil, hubungan keluarga Yasfa juga udah membaik sepenuhnya tapi rasa bersalah Yasfa justru makin menjadi sampai sekarang. Dari hari itu satu diantara banyaknya luka Yasfa mulai terbuka, meski Yasfa udah berusaha buat nutupin itu semua pakai plester luka.
Luka kedua kalian pasti bisa nebak dari siapa kan? Yup, dari gue dan Dina. Sejak hari itu ---hari dimana bunda nampar gue--- semuanya jadi berubah drastis, hubungan keluarga gue mulai mendingin. Sikap gue sama bunda pun mulai berubah, gue jadi pendiam di rumah dan bunda juga agak cuek sama gue. Tapi gapapa kok, seenggaknya kita masih tetep terikat hubungan darah ye kan. Lagi pula gue juga udah minta maaf kok ke bunda dan bunda juga udah maafin gue katanya, jadi masalah selesai walaupun masalah baru terus muncul. Dan untuk Dina, dia jadi tempat pelampiasan bunda selanjutnya setelah gue. Dina selalu dibentak dan dimaki tanpa sebab. Dia sekarang juga mulai berubah gak sejahil dulu dan gak sekocak dulu. Senyumnya dia palsu. Mulutnya dia selalu bilang gapapa tapi matanya dia berbicara yang sebaliknya. Keluarga kita bukan lagi spek keluarga Cemara, lebih ke keluarga Beringin sih yang vibesnya angker serem gitu.
Luka ketiga berasal dari Haikal. Kalau soal lukanya dia hanya gue dan Dina yang tau detailnya sedangkan yang lain enggak. Dua tahun membuat hubungan Haikal sama kakaknya keliatan jadi lebih dekat, Haikal sering nginep di rumah kakaknya yaitu bang Mahen. 4 hari Haikal bakal nginep di rumah bang Mahen lalu 3 hari setelahnya dia baru pulang ke rumah. Penampilan Haikal juga mulai berubah. Dia dulu suka banget pake kaos lengan pendek, sekarang dia lebih sering pake baju lengan panjang ntah itu kaos, kemeja, atau Hoodie. Tubuh Haikal juga makin tinggi tapi dia makin kurus juga. Ada kantung mata berwarna hitam yang menghiasi pelupuk matanya, dia juga punya mata panda sama kek gue pokoknya penampilan dia itu bedaaa banget sama yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Haikal [Lee Haechan] ✅
Non-FictionIni bukan tentang gue ataupun kehidupan gue dengan segala tetek bengek nya, tapi tentang seseorang yang mana kehadirannya selalu membuat orang lain di sekitarnya merasa bahagia. Layaknya matahari yang menyebarkan sinarnya ke seluruh penjuru bumi tan...