2 April, Selasa: Yang Mereka Katakan...

1K 162 17
                                    

Walaupun sudah tahu jadwalnya selama berbulan-bulan, mata Hermione masih saja bersinar saat bulan April tiba, dan keceriaannya seperti menular pada anggota Laskar lainnya begitu Harry memberitahu apa yang akan mereka pelajari setelah menguasai Levicorpus.

Dan kini, mereka berdiri dengan takjub—bahkan Harry pun tak bisa menahan dirinya untuk ikut takjub—begitu hewan berwarna perak muncul untuk pertama kalinya dari ujung tongkat sihir salah satu anggota Laskar dan melesat untuk mengelilingi Kamar Kebutuhan.

“Bagus sekali, Cho!” puji Harry saat dirinya berdiri di dekat Ravenclaw. Gadis itu begitu gembira saat Cedric memeluknya dengan bangga, dengan Patronusnya sendiri yang berbentuk luak sedang berjajar dengan Patronus angsa milik Cho.

Mungkin, untuk kali pertama di tahun ini, setiap anggota Laskar bisa mempelajari suatu mantra dengan kecepatan yang sama. Sebuah suara yang mirip dengan Lupin di kepala Harry memberitahunya bahwa mengeluarkan Patronus di tempat yang aman dan di depan marabahaya tentu berbeda.

Mungkin Harry harus membuat mereka berlatih Patronus dengan melawan sesuatu, namun Harry tidak yakin Kamar Kebutuhannya mau menyediakan Dementor atau Boggart. Harry harus menangkap satu, namun untuk sekarang, dia mengenyahkan pikiran itu jauh-jauh dan menikmati hasilnya mengajar.

Di salah satu sudut ruangan, Parkinson menyeringai ceria pada Luna, Patronus burung murainya terbang dekat dengan Patronus kelinci milik temannya. Sungguh pasangan yang aneh, namun juga begitu cocok.

Seamus juga menyeringai padanya begitu bertemu mata dengan Harry. Dia sudah meminta maaf pada Harry begitu artikelnya terbit dan langsung dibawa ke pertemuan Laskar oleh Dean, walau Parkinson setengah mati tak suka. Seamus sedikit terkejut saat menyadari ada anak Slytherin, dan semakin terkejut saat Dean memberitahu alasan Slytherin ikut Laskar.

Patronus rubah milik Seamus sedang dikejar oleh Patronus anjing bulldog milik Goyle, yang menyerupai peliharaan tante Marge. Crabbe yang melihatnya langsung memukul lengan Goyle dengan gembira, yang Patronus Hyena-nya sedang berjalan perlahan mengelilingi mereka. Jika saja Patronus bisa bersuara, maka Harry yakin Patronus Crabbe sedang tertawa-tawa.

Harry tengah membantu Dennis dengan pengucapan mantranya ketika dia mendengar suara helaan napas terkejut dari seseorang. Dia berbalik dan menyadari bahwa helaan napas terkejut itu adalah karena beberapa orang tengah merasa takjub. “Indah sekali!” seru Lavender, dengan tangan bertaut senang. Kata-katanya diikuti oleh seruan penuh setuju oleh orang-orang yang juga berkerumun melihat Patronus yang baru saja keluar.

Patronusnya adalah salah satu yang paling besar di kelas, sebesar milik Harry. Patronus milik Ginny adalah seekor kuda yang anggun dan megah, sesuai dengan pemiliknya. Di sebelahnya, dengan tubuh yang panjang dan empat kaki yang kuat, seekor Leopard putih juga dengan anggunnya mengelilingi Zabini yang tampak tak begitu peduli.

“Tentu saja,” Ron menggerutu dengan kesal. “Tentu saja dia tidak bisa mengeluarkan Patronus yang biasa-biasanya saja, seperti kucing atau katak. Dasar Slytherin.”

“Cemburu itu tidak baik loh,” ujar Hermione, tersenyum sambil memandang berang-berangnya yang melayang-layang, berlari bersama dengan anjing terrier milik Ron. “Aku jadi penasaran apa maksud bentuk hewannya,” Hermione bergumam, sambil menatap Harry. “Harusnya kan mewakili salah satu aspek dari diri kita, sesuatu yang membuat kita menjadi diri kita.”

Ron bergumam. “Jadi itu artinya kamu suka berenang seperti berang-berang? Kalau Zabini? Apa karena dia sebenarnya kucing yang terlalu diagung-agungkan?” tanya Ron, lalu melirik ke Harry. “Patronusnya Malfoy apa, ya?”

✓ The Owlery #2 (INA Trans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang