Harry merasa dia benar-benar pantas mendapatkan penghargaan, karena menahan mulutnya untuk tidak mencaci-maki Umbridge bukanlah hal yang mudah. Khususnya sekarang, saat wanita itu ditunjuk sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts oleh si Menteri Sihir yang bodoh, membuatnya terus-terusan muncul di berbagai kelas untuk mengawasi para Profesor yang sedang mengajar. Melihat Umbridge berjalan di sekolah dengan sangat sombong saja sudah membuatnya murka, apalagi sekarang saat Harry harus melihatnya di kelas Transfigurasi dan kelas lainnya, padahal Harry sudah mengira tidak akan bertemu dengannya lagi. Tapi tentu saja Harry salah karena di kejauhan, pakaiannya yang berwarna merah muda nan mencolok mata itu sudah terlihat.
Harry, Ron dan Hermione berdiri di salah satu meja yang di atasnya terdapat bowtruckle. Mereka terpaksa mendengarkan Umbridge menginterogasi Grubbly-Plank atas keberadaan Hagrid, yang tentu saja dijawab 'tidak tahu' oleh Profesor Grubbly-Plank. Setelah itu kelas dimulai. Mereka diharapkan untuk mengamati bagaimana cara bowtruckle melepaskan diri dari kandang dan belajar soal kemampuan makhluk tersebut untuk melepaskan diri. Terdengar menarik tentu saja, namun perhatian Harry entah kenapa selalu kembali ke Umbridge yang kini sedang berkeliling untuk menanyai para siswa.
Setelah mengawasi interogasi yang dilakukan Umbridge terhadap Dean, Harry berbalik, menemukan Draco yang mengamatinya dari meja seberang tempat dia dan teman-temannya berdiri. Harry menaikkan kedua alisnya, lalu tersenyum lebar saat Draco mengerjap padanya. Alih-alih balas tersenyum lebar, Draco hanya memberinya senyum tipis yang membuat Harry merasa ada yang salah.
Umbridge sedang berbicara dengan Profesor Grubbly-Plank di dekat meja mereka dan terlihat kesal saat Profesor itu memuji Hagrid. "Well, anda sepertinya lebih berilmu kalau soal kelas ini," kata wanita keji itu, sambil melihat papan dada merah mudanya. "Oh iya, saya dengar sempat ada kecelakaan yang menyebabkan seseorang terluka di kelas ini ya?"
"Uh, oh," kata Ron.
Mata Harry langsung tertuju pada Draco, menemukannya tengah mengatupkan bibirnya rapat. Dia memandang Harry dengan tatapan yang sama seperti yang dia lontarkan saat pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, setiap kali Harry hampir saja kehilangan kesabaran untuk menyerang wanita itu. Draco lalu menegakkan tubuhnya. "Iya, saya yang terluka," katanya. "Ada sedikit kecelakaan dengan hippogriff."
"Hippogriff?" ulang Umbridge, sambil mencatat dengan cepat pada catatan di papan dadanya.
"Dia ngapain sih?" bisik Ron, bertukar pandang dengan Harry dan Hermione. Ketiganya berhenti untuk mempelajari bowtruckle guna mendengarkan dengan seksama apa yang diceritakan oleh Draco pada Umbridge. "Cerdas juga dia," gumam Ron saat mendengar Draco berkata bahwa dia mendekati Hippogriff-nya dengan cara yang kurang tepat.
Harry bergumam. Draco sama sekali tidak mengakui kesalahannya, tapi dia juga tidak menyalahkan Hagrid, bahkan dia berkata bahwa Hagrid dengan cekatan langsung membawanya ke Ruang Kesehatan. Sebenarnya, daripada cerita yang dikatakan Draco, yang membuat Harry tidak nyaman adalah nada Draco yang begitu sopan. Seolah Umbridge adalah seseorang yang pantas untuk diberi sopan santun, yang tentu saja tidak benar adanya. 'Bukannya kamu bilang kamu ingin sekali menghabisinya?' pikir Harry, sedikit merasa dikhianati.
Umbridge menyelesaikan tulisannya di catatannya lalu tersenyum pada Draco. "Terima kasih,"
"Sama-sama, Profesor," jawab Draco dengan senyum sopan yang membuat wanita itu puas. Namun, segera setelah wanita itu pergi, Draco langsung berbalik dan memutar matanya kesal. Parkinson tertawa kecil diikuti oleh beberapa siswa Slytherin yang juga tertawa mengejek, kemudian mereka kembali fokus untuk mengamati bowtruckle. Jelas sekali bahwa perubahan sikap Draco sama sekali bukan hal yang aneh bagi mereka.
Saat kelasnya berakhir, Harry tidak segera kembali dan menunggu Draco, yang sekarang sedang menyuruh teman-temannya untuk duluan sebelum akhirnya berjalan mendekat ke arah Harry. "Hei," kata Draco sambil meletakkan tasnya di meja. Dia menghela napas dalam dan menatap Harry dengan serius. "Aku harap kamu tahu, kalau saja aku punya pilihan, aku tidak akan mengatakan apapun soal monster ayam itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ The Owlery #2 (INA Trans)
أدب الهواةSetelah Harry dan Draco berpacaran dan menunjukkannya pada dunia, ternyata tidak lantas membuat kehidupan mereka jauh lebih mudah di tahun ke lima. . "Pacarku bukan seorang gadis. Pacarku Draco. Er, Draco Malfoy." Mata Ginny langsung membulat besar...