Chiko nya Pak Ustad!

1.4K 250 38
                                    

Setelah insiden 'typo jahanam' yang Jean alami, kini Jean tampak sedang belajar memasak di dapur.

"Gila keren banget gue!" ucap Jean heboh sambil memandangi telur mata sapi yang dia masak.

Rayyan yang baru saja masuk ke dapur tampak terheran-heran melihat Jean yang tengah tersenyum.

"Eksperimen apalagi yang sedang kamu kerjakan?" ucap Rayyan sambil terkekeh pelan.

"Eksperimen pala lo, gue lagi masak gini di bilang eksperimen!" ketus Jean dengan wajah ditekuk.

"Ah maafkan saya, saya kira tadi kamu sedang membuat eksperimen menggunakan tangan ajaib kamu itu." kekeh Rayyan lagi.

"Diem, atau gue tendang itu pusaka punya lo!" kesal Jean

"Astagfirullahalazim kamu ini, kok nggak ada kalem-kalemnya jadi cewek." ucap Rayyan seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Loh, kok jadi protes soal gue? Kan lo yang nikahin gue! Kalau lo nggak suka ya tinggal ceraiin gue, gitu aja ribet!" dumel Jean seraya meletakkan piring yang berisi telur yang ia masak tadi.

"Saya nggak akan ceraiin kamu, dan jangan berharap menjadi janda." ucap Rayyan singkat.

"Nyenyenye, makan tuh sarapannya." ucap Jean sambil menyodorkan telur yang ia masak.

Rayyan tersenyum kecil melihat Jean yang tampak begitu kesal. Ia pun mulai mencicipi telur tersebut.

'Pahit'

itulah satu kata yang mendeskripsikan rasa telur yang Jean masak. Rayyan menelan telur itu dengan susah payah, agar Jean tidak tersinggung.

"Em, ini enak banget!" puji Rayyan

"Tuhkan bener, telur gue itu enak!" heboh Jean

"Ya udah sini, gue juga mau cobain." ucap Jean seraya berniat mengambil telur yang ada di depan Rayyan.

Dengan cepat Rayyan menelan semua telur yang masih tersisa. Jean pun menatap bingung ke arah Rayyan.

"Kok diabisin sih!" kesal Jean

"Kamu kan bikin buat saya, jadi kamu nggak perlu cobain." ucap Rayyan

'Maafkan saya, lebih baik kamu tidak tahu rasanya daripada kamu bersedih kalau tahu telur itu pahit' batin Rayyan

"Dasar menyebalkan," ucap Jean sambil berlalu pergi dari dapur.

Setelah memastikan Jean pergi, Rayyan pun dengan cepat memuntahkan telur yang baru saja ia makan.

Jean tampak tertegun melihat Rayyan yang baru saja memuntahkan telur yang ia masak. Sebenarnya dia tahu, kalau telur itu rasanya pahit. Namun, dia sengaja berpura-pura tidak tahu untuk melihat reaksi dari Rayyan.

"Kenapa lo baik banget? Harusnya lo kasarin aja istri nggak becus kayak gue. Lo nggak sepantasnya dapat istri seburuk gue." lirih Jean sambil berlalu masuk ke kamar.

Jean pun merebahkan tubuhnya di kasur, dia tampak berpikir bagaimana cara agar Rayyan mau menceraikan dia.

"Ah gue tau caranya, pasti cara ini berhasil." ucap Jean sambil tersenyum

***

Rayyan yang mendengar suara bising dari dalam kamar pun segera masuk ke kamar untuk mengecek apa yang sedang istri bar-barnya itu lakukan di siang bolong begini.

"Dek, kamu lagi nga-" ucapan Rayyan terhenti saat melihat pemandangan didepannya.

Bagaimana orang tidak kaget, kalau melihat pemandangan yang sekarang sedang Rayyan saksikan. Istrinya itu kini sedang bergelantungan bak 'kera sakti di film-film'.

Jadi Istri Ustad Dadakan - (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang