Setelah kejadian Jean yang hampir dilecehkan waktu di pasar malam, Alvin yang mengetahui hal itu, mulai berencana membalas dendam dengan berusaha mencelakai Rayyan.
Contohnya saja pagi ini, Rayyan nyaris saja kehilangan nyawanya karena ulah Alvin.
"Mas, mas nggak kenapa-napa kan?" tanya Jean khawatir
"Jangan khawatir, saya baik-baik saja." ucap Rayyan sambil tersenyum kecil.
"Mas nggak bohong kan?" tanya Jean lagi
Rayyan pun menggelengkan kepalanya. Jean pun bernafas lega setelah memastikan suaminya itu benar-benar aman.
"Je, bantuin aku dong!" ucap Alvin yang baru saja datang.
"Em, bantu apa?" tanya Jean dengan nada ragu.
"Itu di kamar aku ada sedikit yang berantakan." ucap Alvin sambil memberikan kode kepada Jean.
"Ah baiklah, biar ku bantu." balas Jean sambil berlalu mengikuti Alvin.
Rayyan yang melihat keakraban kedua orang itu tampak sedikit cemburu. Namun dengan cepat ia buang jauh-jauh pemikiran itu karena yang dia tahu, Alvin itu 'Sepupu Jean'.
"Astagfirullahalazim, pikiran macam apa itu Ray? Nggak baik su'udzon." ucap Rayyan sambil menggulung lengan bajunya.
"Shhh... Ini perih sekali!" ringis Rayyan
Sebenarnya saat Rayyan hampir ditabrak motor pagi tadi, lengannya terluka cukup parah. Dia mengaku baik-baik saja kepada Jean, agar Jean tidak khawatir.
***
Sementara itu di kamar, Alvin mengunci pintu kamar lalu memojokkan Jean di tembok."Apa-apaan ini, Je? Kenapa kamu perhatian sama suami bohongan kamu itu, Hah!" bentak Alvin
"Vi-vin, itu nggak seperti yang kamu pikirkan." ucap Jean yang tampak ketakutan.
Alvin pun mencengkram erat bahu Jean. Jean yang diperlakukan seperti itu tampak meringis menahan sakit.
"Le-lepasin aku, Vin. Ini sakit!" pinta Jean dengan wajah memelas.
Alvin pun melepaskan cengkraman itu, lalu mengusap wajahnya sendiri.
"Maafkan aku sayang, aku cuma cemburu." ucap Alvin sambil memeluk Jean.
Jean mengangguk pelan, Alvin tersenyum kecil karena Jean sudah memaafkannya.
"Kemarilah!" perintah Alvin yang sudah duduk di kasur.
Jean pun mengangguk sambil tersenyum kecil. Dia pun duduk di samping Alvin. Alvin memegang tengkuk Jean lalu mencium bibir Jean dengan rakus.
Keduanya tampak saling menatap satu sama lain. Alvin terus melumat bibir wanita yang sudah berstatus istri orang itu. Jean memejamkan matanya menikmati ciuman dari Alvin.
Namun, sekelebat bayangan wajah Rayyan yang tiba-tiba muncul di pikiran Jean. Membuat Jean menghentikan Alvin yang sudah menjelajahi lehernya.
"Vin, udah cukup buat hari ini. Aku ada kerjaan," ucap Jean sambil turun dari kasur.
"Hm, baiklah tidak masalah. Kamu boleh pergi," ucap Alvin dengan senyum khasnya.
Jean pun segera keluar dari kamar Alvin. Alvin tersenyum puas karena merasa menang satu langkah di banding Rayyan.
"Rayyan... Rayyan... Rayyan... Kasian banget hidup lo. Lo nggak bisa ngelakuin apapun sama Jean, dan gue bebas!" kekeh Alvin
'Iblis'
mungkin satu kata itu pantas mendeskripsikan sifat Alvin sekarang.
***
Jean yang ada di kamar mandi, mencuci mukanya sebersih mungkin. Dia menatap dirinya sendiri di cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Istri Ustad Dadakan - (END)
FanfictionTERSEDIA VERSI PDF CERITA LENGKAP DI APLIKASI KAYA BISA JUGA ORDER VIA WA DI DM Ustadz Rayyan dan Jean Adicct! Dilarang keras mengcopy,meniru dan lain sebagainya. Ini Cerita real dari pemikiran saya Rank 1 in #Taennie 3 juni 2022 Rank 1 in #Jennie 8...