20. Khusus Buat Alasya

312 34 0
                                    

Seharusnya ini tidak terjadi pada hatinya. Karena jika mengikuti kemauan hati tindakan dangkal membuatnya jadi teman sebangku yang jahat. Namun, Naomi tidak bisa berdusta akan rasa sedih bercampur cemburu bersatu padu memperburuk ruang sempit di hatinya begitu gemuruh.

Melihat dua sejoli semakin hati semakin dekat kini sudah menjadi makanan sehari-hari Naomi. Entah kenapa di saat melihat Alasya bahagia memiliki kekasih seperti Kaze, bibirnya seketika merapat. Ada rasa yang tidak dapat diungkapkan bahwasanya dia juga ingin memiliki yang itu.

Sayangnya, ia telat menyadari keberadaan Kaze yang begitu menarik hati di penghujung SMA. Malah yang lebih parah sudah dimiliki orang lain.

Dilihatnya Alasya menaiki jok motor Kaze sambil menenteng tas laki-laki itu. So sweet... Bibir Naomi tertarik sebelah seakan turut bahagia melihat pemandangan itu.

◇•🥕•◇

“Gue belok dulu ahh...” Kaze memutar stang motornya di perempat terakhir menuju kediaman Alasya.

Sontak Alasya kebingungan, “Ehh, tapi rumah gue lurus ke sana loh, Ze.”

“Sengaja biar agak lama barengnya sekalian mau ke tempat foodstreet dulu, mau kan?”

Alasya mengangguk tak lupa seulas senyum malu-malu kala Kaze menoleh menuntut jawaban tidak mengecewakan.

“Mauuu...”

Dua kali Kaze bersedia ganti posisi menyebrangi jalan raya—tempat penjual berasa di sebuah jalan di seberang sementara area parkir yang masih banyak kosong ada di lahan yang berlawanan arah.

Sebelah tangan Kaze terangkat ke atas memberi isyarat melalui gestur tubuh kepada para pengendara yang melintas agar lebih bersabar dan berhati-hati. Dan, jemari Alasya mencengkram ujung jaket yang dikenakan Kaze—meskipun sudah dipegang pergelangan tangannya.

Makanan yang pertama kali dijajah adalah kue ape, ini atas rekomendasi Alasya si penyuka jajanan kuliner berwarna hijau pandan itu.

“Bang, tolong pakein susu coklatnya agak extra ya.”

“Siap, neng.”

Masih panas-panas Alasya mempercepat masuknya kue dengan cara meniup sebagian sisi yang ingin ia gigit. “Enak banget sumpah, lo harus coba.”

Alasya menggiring kue bekas gigitannya ke arah Kaze. Dan, laki-laki tersebut menyambutnya tanpa rasa jijik sedikit pun. Malah senang.

“Enakan?”

“Iya, enak.”

“Tuh kan, tapi masa Naomi gak doyan. Dia sukanya hmm...” Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. “Ah, itu tuh waffle.”

“Lo juga suka waffle gak?” Kaze melemparkan pertanyaan. Kemudian Alasya menggeleng sebagai balasan.

“Yaudah beli yang lo suka aja.”

Naluri alami jemari Kaze menyelinap di antara jari-jemari perempuan di sebelah. Membawanya bersama langkah demi langkahnya.

Karena hari ini khusus buat lo, Sya.

“Ze, gantian gue yang bayar.”

“Simpen aja, Sya biar gue yang bayar.”

COUPLE KASYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang