17. hyunjin dan hujan

49 12 2
                                    

Lia menatap teduh Hyunjin yang sedang menyenderkan kepala di pundaknya sambil sesekali memainkan ujung rambut Lia yang terurai.

Keduanya sedang melepas lelah setelah seharian bersenang-senang di festival kuliner yang ada di taman kota. Mereka ada disana atas ide dari Hyunjin.

Memang sejak dulu, Hyunjin dan Lia adalah teman dekat. Dekat sekali bahkan. Layaknya Seungmin dan Ara, tetapi bedanya mereka tidak saling menyimpan rasa dan benar-benar menganggap keduanya hanya sebagai seorang sahabat dan tempat berkeluh kesah.

Hyunjin kenal baik dengan keluarga Lia dan Lia pun juga kenal baik dengan keluarga Hyunjin. Maka dari itu, tak heran jika keduanya berada dalam posisi seperti ini sekarang ini.

"Eh nanti gue mau ke gramedia beli watercolor paper buat tugas seni. Lo mau ikut gak, Li? Sekalian mampir ke rumah gue?" tanya Hyunjin memecah keheningan diantara mereka sambil mengangkat kepalanya, menegakkan posisi duduknya di sebelah Lia.

"Gak deh, Jin. Gue capek banget. Ini juga udah malem, gue pun belum tau sifat papa Minhyuk itu kayak gimana. Takutnya nanti gue kena omel gegara pulang malem-malem.." tolak gadis itu.

Hyunjin membalasnya hanya dengan mengangguk mengiyakan. Seketika ia jadi teringat ketika ia mengantar Ara pulang larut malam saat gadis itu kabur pergi ke pantai. Bagaimana Minhyuk marah ketika mendapati putrinya pulang larut malam. Bahkan dengan seorang laki-laki.

Atau mungkin boleh aja asal izin dulu kan ya. Soalnya pas itu si Ara kan kabur gak pake izin dulu gess.

"Hmm, iya juga sih. Takutnya nanti lo diamuk papa baru lo. Gue juga takut sih, soalnya udah pernah liat beliau marahin Ara," cuit Hyunjin yang mengundang rasa penasaran Lia.

"Marah? Kenapa?"

"Ara sempet kabur dari rumah di hari dimana mama lo dateng ke rumahnya. Dia pulang malem, dan gue yang nganterin. Terus ya gitu, kena marah papanya.."

Mendengar itu, Lia malah mendengus lucu.

"Beneran agak kampungan deh pola pikirnya Ara ya, Jin. Masalah gitu doang kabur dari rumah?"

"Li..."

"Sorry, Jin, bukannya gimana tapi gue udah kesel banget sama itu anak yang selalu bersikap semau dia doang. Kayak apa dia gak bisa ngehargain gue sama mami gue gitu? Perasaan mami gak pernah jahatin dia deh.." heran Lia yang membuat Hyunjin menghela napasnya pelan.

"Perspektif orang-orang tentang keluarga tiri itu beda-beda, Li. Mau gimana pun kalo udah berpikir begitu ya bakal susah buat ngubahnya. Apalagi ini kan kejadiannya belum lama. Tunggu dia menyesuaikan diri dulu. Dia perlu adaptasi, Lia."

Penjelasan Hyunjin itu membuat Lia mendengus kesal sembari menatap pemuda Hwang di sebelahnya itu dengan tatapan sengitnya.

Kenapa Hyunjin ini selalu membantah perkataannya sejak tadi ya??

"Lo kenapa sih kok kayak selalu belain Ara mulu?! Suka ya sama dia?!!!"

»»--⍟--««

"Ra, lo balik sama siapa?" tanya Shuhua yang membuat Ara yang semula sedang berkutat dengan ponselnya itu menoleh ke arah temannya itu.

"Ini gue udah pesen ojol sih, Sha. Lo kalo mau balik duluan aja gue gapapa kok. Bentar lagi ini nyampe."

"Ihhh, tapi ni mendung anjir lo jangan asal ojol ojol doang dong! Gocar aja gocar!" mak Shuhua ngomel ngomel dia gais.

Final liga basket putra hari ini sudah selesai. Padahal sekolahnya tidak masuk final, tetapi kenapa ia berada disini saat ini? Ya betul sekali besti, karena paskaan Shuhua yang minta ditemani menonton kalo tidak friend mereka cukup sampai di part 14 zaja.

Stuck On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang