Ara meregangkan tubuhnya setelah menghabiskan waktu tiga jam di dalam bus menuju tempat kemah yang dilangsungkan di daerah perbukitan yang memang sudah biasa dijamah sebagai tempat kemah.
Ya jadi gak di dalem hutan karena awalnya manusia bernama Renjun yang selaku pengurus osis itu sempat menyarankan acara kemah dilakukan di tengah-tengah hutan.
"Gila, dingin banget disini buset!" celetuk Shuhua yang baru keluar dari bus sambil menenteng totebag miliknya yang berisikan banyak snack bekalnya.
"Tapi adem banget gak sih? Jadi berasa hidup dan tinggal di desa gitu," sahut Heejin yang sedang memakai sweeternya.
"Yaudah sekarang kita cari tempat buat bangun tenda yuk, minimal tenda kita ditengah-tengah biar gak jadi yang paling ujung. Soalnya gue agak parno," cuit Ara yang diberi anggukan oleh kedua temannya itu.
Ketiganya kemudian berjalan mendekat ke arah titik tenda yang sudah diatur untuk membangun tenda mereka. Jadi sebenarnya ya gak asal bangun tenda, ada tempat-tempatnya biar tendanya tertata rapi dan gak berantakan lah.
Shuhua berlari kecil meninggalkan Ara dan Heejin di belakangnya ketika melihat satu spot kosong agar tidak segera diambil orang. Tetapi—
BRAKK!!
"ADUHHHH!!!!"
Seseorang melempar tas dan segala peralatan pertendaan milik mereka ke tempat yang dituju Shuhua, yang mana hal itu membuat Shuhua yang sudah dekat dengan tempat itu terkena lemparan peralatan tenda itu.
"SHAAA!!!"
"WOY?! MAKSUD LO APA LEMPARIN TEMEN GUE GITU?!!" teriak Heejin tidak terima lalu berlari mendekati Shuhua untuk membantu temannya itu.
"Gue yang liat tempat ini duluan jadi ini punya gue dan temen-temen gue!" balas si pelempar yang mana membuat ketiga gadis itu mengerutkan dahi mereka.
"Yang duluan nyampe dong yang punya! Percuma kalo lo liatin doang tapi lo gak start ya lo gak bakal dapet! Jelek banget maen lo, Siyeon!" kesal Heejin menatap sengit lawan bicaranya yang bernama Siyeon itu.
"Betul! Lo kalo punya otak juga pasti gak bakal ngeliatin tempat ini terus kalo lo mau bangun tenda disini! Minimal effort buat jalan kesini lebih dulu daripada gue!" Shuhua ikutan nyolot ketika berhasil berdiri setelah dibantu Ara dan Heejin.
Ya gimana gak kesel si Shuhua, lagi jalan tiba-tiba dilempar gitu aja. Mana peralatan tendanya bukan sesuatu yang RINGAN gitu loh. Kakinya jadi sakit sekarang ini.
"Setidaknya barang kita kan udah nyampe disana duluan sebelum temen kalian sampe.."
Bias suara lain ikut masuk dalam pertengkaran mereka. Netra Ara yang awalnya menatap kesal Siyeon seketika beralih ke arah orang itu. Suara yang sangat Ara kenal tentunya. Tangannya terkepal seketika.
"Merasa seneng lo udah melakukan kekerasan secara tidak sengaja ke temen gue dengan lo ngelempar barang-barang lo gitu, Li?"
Betul. Lee Lia. Saudara tirinya.
"Salah temen lo gak ngehindar," balas Siyeon sembari merotasikan matanya malas.
Kombinasi yang sangat bsjsksondid. Park Siyeon dan Lee Lia, memang bisa dan sangat mampu membuat Shuhua, Heejin, dan Ara naik darah.
Heejin sebenernya juga daritadi udah pengen banget ngelempar itu barang-barang Siyeon yang ada di depannya ke wajah si pemilik. Abisnya songong banget mukanya!
Ara yang mendengar itu berdecih kemudian menendang barang-barang yang tadi Siyeon lemparkan pada Shuhua menjauh dari spot tenda sampai ke depan kaki Siyeon dan Lia, yang mana membuat kedua gadis itu mendelik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You
Fanfiction[ON GOING!] Yang Hyunjin tau, hatinya tidak akan pernah bisa berpaling dari gadis itu, untuk selamanya. ft. hyunjin of stray kids ©cryistalclear, 2O21