"Haha asik banget tadi gue ketemu sama bestie gue dari SMP, lo tau?"
"Sumpah gue kira gue gak bakal ketemu lagi sama dia setelah gue pindah, eh taunya dia juga ikut pindah kesini!"
"Lia tuh, sumpah dia tuh gemes banget asal lo tau. Dari tadi dia cerita banyak sama gue, mana ketawa mulu lagi. Sayang banget kita gak sekelas.."
"Oiya, btw lo--"
"Hyun, lo bisa diem dulu gak?!"
Hyunjin auto kicep setelah Ara membentaknya. Terlihat dari ekspresi yang gadis itu pancarkan, Ara sungguh jengkel. Jengkel sejengkel jengkelnya.
Tentu saja tak ada hal lain yang membuat reaksi Ara begitu selain karena Hyunjin yang sedari tadi sangat semangat bercerita tentang teman lamanya yang hari ini pindah sekolah ke sekolahnya, Lia Lia dan Lia terus.
Ini Lia, itu Lia. Lia ini, Lia itu. Ara bosan dan kesal mendengarnya.
Ara tak suka Lia, tapi Hyunjin kan mana tau.
"Gue ada salah ngomong, kah?" tanya Hyunjin yang merasa bersalah karena membuat Ara kesal.
Yang mana membuat gadis itu menghela napasnya berat. Memejamkan matanya, berusaha menahan emosinya agar tidak terlampiaskan kepada Hyunjin.
Ya Hyunjin kan tidak tau tentang apa yang terjadi padanya dan Lia si saudara tirinya itu.
"Gue lagi pusing, lo diem dulu, ya?" cicit Ara sembari menidurkan kepalnya di atas lipatan tangannya di atas meja.
Ara tak suka Lia, dan Ara tak suka jika orang dekatnya membahas tentang gadis bermata kecil itu. Apalagi Hyunjin. Ara benar-benar benci Hyunjin yang sedari tadi membicarakan tentang Lia Lia dan Lia terus.
Seperti tidak ada topik lain selain Lia.
Hyunjin merasa bersalah, tentunya. Ia sudah tau kalau Ara sedang ada masalah dengan keluarganya tetapi ia malah membuat perasaan gadis itu tambah buruk (walau tak disengaja).
"Maaf.."
Hening. Ara tidak meresponnya lagi. Entah karena gadis itu sudah terlelap dalam tidurnya atau karena tidak ingin mengindahkannya.
"Lo marah sama gue?"
"...."
"Marahnya jangan lama-lama, ya?"
»»--⍟--««
Jam menunjukkan pukul dua siang, artinya kelas telah usai. Hyunjin menoleh ke arah Ara yang sedang sibuk merapikan barang-barangnya.
Wajah gadis itu masih ditekuk jutek. Bahkan sedari tadi Ara enggan mengajak Hyunjin bicara. Jangankan bicara, menoleh ke arah pemuda itu saja tidak.
Hyunjin kan jadi merasa tidak enak.
"Lo masih marah sama gue, Ra?" tanya Hyunjin membuka pembicaraan yang mana membuat kedua netra Ara langsung menoleh ke arahnya.
"Engga.."
"Tapi kenapa daritadi lo nekuk muka mulu? Biasanya bawel sama gue lah sekarang diem terus. Omongan gue tadi buat lo kesel?"
"Ga gitu, Hyun, gue cuma kesel karena lo--"
"HWANG HYUNJIN MANA NIH YANG NAMANYA HWANG HYUNJIN???! LAMA BANGET SIH KATANYA MAU NGAJAK JALAN?? JADI GAK SIH WOE???"
Atensi keduanya seketika tertuju kepada pelaku yang berteriak di depan pintu kelas mereka sambil berteriak memanggil nama Hyunjin. Melihat orang itu Ara langsung berdecak malas sembari merotasikan kedua bola matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You
Hayran Kurgu[ON GOING!] Yang Hyunjin tau, hatinya tidak akan pernah bisa berpaling dari gadis itu, untuk selamanya. ft. hyunjin of stray kids ©cryistalclear, 2O21