"Ma, aku udah pernah cerita belum sih kalo aku ketemu lagi sama Hyunjin?"
Ara yang tadinya sedang sibuk memakan slice cake rasa coklat yang tadi Hyunjin belikan itu spontan menoleh ke arah Lia dan mama Jisoo yang sedang sibuk memasak makan malam.
Posisinya Ara sekarang sedang berada di meja makan bersama sang papa. Alasan kenapa dirinya tidak ikut sesi masak memasak adalah karena kakinya masih belum sembuh, malas, dan karena ia tidak suka dengan mama dan saudari tirinya itu.
Dan papa Minhyuk jjurly udah capek ngebujuk Ara buat nerima keduanya tetapi Ara selalu tutup telinga, gak mau denger apapun kata-kata sang papa.
"Wih? Kamu ketemu lagi sama Hyunjin? Gimana kabarnya Hyunjin? Mama udah lama ih gak liat dia! Kangen banget deh sama dia..!"
Tidak heran kalau mamanya Lia mengenal Hyunjin. Secara kata Felix kan mereka adalah teman sejak kecil. Jadi otomatis Hyunjin dan Lia itu seperti Ara dan Seungmin. Orang tua mereka pasti saling kenal akrab satu sama lain.
Dan kalau begitu ceritanya, artinya hubungan Lia dan Hyunjin itu mungkin bukan sekedar teman masa kecil saja kan?
Tengok saja Ara dan Seungmin. Mereka dekat sejak kecil dan Ara menyukai Seungmin. Tidak mungkin kan Hyunjin tidak menyukai Lia?
Lagipun jika Ara mengesampingkan rasa gengsinya, Lia itu gadis yang cantik kok, baik juga iya, pintar juga iya. Paket lengkap lah, yakali Hyunjin gak demen?
"Ahahhaha, Hyunjin tambah ganteng tau sekarang, tambah keren juga. Dari dulu sampe sekarang dia masih aja suka melukis sama menggambar. Tadi aku pergi nemenin dia ke pameran lukisan sama ke studio lukis."
"Art-date tuh ceritanya?" goda mama Jisoo yang membuat Lia terkekeh pelan.
"Ih mama jangan gitu dong! Tapi soon deh kalo bisa.."
San sun san sun
Batin Ara rasanya mulai menjulid aja nih. Harusnya sih tidak seperti ini. Lagian Hyunjin itu siapanya Ara sih? Kan cuma temen. Kenapa harus cemburu kalau si Lia itu bilang soon bakal dating sama Hyunjin?
Aneh banget, kesel Ara tuh.
"Tapi kalo papa kasi saran sih, kamu jangan pacar-pacaran dulu, Li. Kamu harus fokus belajar dulu biar dapat nilai bagus dan masuk kampus impian kamu," papa Minhyuk yang sedaritadi menyimak itu kemudian menanggapi.
"Kamu juga Ara."
Ara yang tadinya sedang menyuap kuenya itu otomatis tersedak ketika namanya disebut oleh papa Minhyuk. Lah kena juga dia padahal daritadi juga diem.
Lia yang mendengar itu kemudian menoleh ke arah sang papa tiri kemudian mengulas senyum manis di bibirnya.
"Iya, pah. Lia tau kok yang mana prioritas Lia. Lia bakal fokus sama pendidikan Lia dulu baru mikirin masalah hati.."
"Selain itu juga Lia bakal jaga diri Lia kok, gak bakal pergi sama sembarang cowok tanpa izin dari papa. Apalagi sampe berduaan di rumah sama cowok," lanjut Lia sembari melirik ke arah Ara yang menatapnya sengit.
Oh ceritanya nyindir nih?
"Iri? Bilang bos! Pal pale palpale!!"
"Ara..!" tegur sang papa yang mana membuat Ara mendengus.
Lagi-lagi, si Lia ini cari muka di depan papanya. Lagi-lagi si Lia ini mencoba mengadu domba Ara dengan papanya.
"Papa jangan terlalu percaya omongan manis pah. Kadang-kadang cuma omongannya yang manis, tingkah laku aslinya pait. Ihh ngeri banget sama two face.." sindir Ara tanpa beban lalu kembali menyantap kuenya dengan hikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You
Fanfiction[ON GOING!] Yang Hyunjin tau, hatinya tidak akan pernah bisa berpaling dari gadis itu, untuk selamanya. ft. hyunjin of stray kids ©cryistalclear, 2O21