04; TOXIC

1.9K 263 71
                                    

Mau lanjut? Tembus 30 komen dulu🤩

~TOXIC~

Satu satu Keisha kayak Babi
Dua dua Angel kayak Monyet
Tiga tiga Adine kayak Lutung
Satu dua tiga, mereka anak dakjal.

Itulah yang sedaritadi digumamkan oleh Sheila saat dirinya sedang dijemur di tengah lapangan saat ini. Bukan tanpa alasan Sheila dijadikan bahan percobaan suhu oleh Pak Jaya pagi itu, dirinya yang terlambat harus berpasrah diri saat disuruh cosplay jadi manekin di tengah lapangan.

"Sekali kali Sheila, bapak tau remaja jompo seperti kamu pasti kekurangan vitamin D, iyakan?" Terka Pak Jaya.

Sheila melotot tak terima, walau sebenarnya itu ada benarnya. Haha.

"Saya di prank tau Pak." Sheila mulai curhat.

"Heh! Bukannya sudah saya bilang kamu nggak boleh ngomong?!" Jengkel Pak Jaya.

"Pak, saya lagi butuh temen curhat loh. Bapak guru konseling S2 masak nggak ngerti gimana perasaan saya? Saya ini butuh teman untuk melampiaskan emosi saya, Pak. Bapak tau kan kalo memendam emosi itu tidak baik? Nanti kalo saya kelamaan mendem emosi, terus saya berujung sakit mental, terus saya tiba tiba diutus jadi penghuni RSJ, terus saya nggak inget sama Bapak, terus keadaan saya tambah parah, terus akhirnya saya diracun sama perawat saya sendiri karena nggak kuat sama kelakuan dakjal saya, terus saya---

"Iya, mau curhat apa Sheila?" Pak Jaya langsung memotong dengan nada yang sok dilembut-lembutkan.

Sheila tersenyum puas, "Syukur deh akhirnya saya nggak jadi penghuni RSJ."

"Iya cepet mau curhat apa."

"Sebelumnya bapak ikhlas gak nih?"

"Ikhlas."

"Bener?"

"Bener."

"Ah, yang beeneeerrrrr?"

"HEH GUE MASUKIN RSJ BENERAN JUGA LO LAMA LAMA!!" Pak Jaya emosi guys, dan Sheila langsung nyengir.

"Saya mau curhat kalo saya di prank, Pak."

"Sama saha?" Tanya Pak Jaya ogah ogahan.

"Sama si trio macan alias Kei, Angel, sama Adine."

"Di prank nya gimana tuh?"

"Masak mereka rela-relain bikin surat pernyataan palsu kalo 3 hari ini sekolah libur katanya. Kan kesel!"

"Untung saya liat story nya si Kei yang lagi berangkat sekolah. Nge prank kok goblok." Dumel Sheila.

Pak Jaya langsung terbahak puas.

Sheila tampak makin kesal, "Ih bapak kok--

"LALA!"

Sheila dan Pak Jaya serempak menoleh ke arah jam 9, arah datangnya suara. Oh, rupanya ada pujaan hati Sheila lagi lari lari sambil bawa tissue buat ayang.

Wajah Sheila yang tadi tertekuk langsung ceria, "HUA LELEE!"

"Hhh here we go." Lirih Pak Jaya pasrah.

"Yaampun sayang!! Kok bisa dihukum kayak gini? Kenapa nggak telepon aku aja tadi? Atau kenapa kamu nggak ngajak telat bareng? Kan kita bisa dihukum bareng bareng!" Seru Levi.

"Astaga, tanda tanda akhir zaman." Ujar Pak Jaya mengelus dada.

Levi menatap tajam Pak Jaya, kemudian menarik Sheila untuk menjauh dari teriknya matahari. Kebetulan juga jam istirahat baru berbunyi sekitar 2 menit yang lalu, yang artinya hukuman untuk Sheila sudah berakhir.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang