15; TOXIC

1.8K 244 57
                                    

"Tau nggak? Gue dicuekin sama Levi." Sheila yang lagi on the way ke kantin sama ke-3 sahabatnya itu tiba-tiba langsung mulai sesi curcol, padahal meja buat tempat makan aja mereka belum dapet.

Tapi tampaknya ke-3 dakjal itu tertarik dengan topik yang dibawakan oleh Sheila,

"Masak iyaaa? Cuek gimana tuh??" Tanya Adine kepo.

"Yaa... cuek lah anjir! Yakali lo kagak tau cuek." Sheila cemberut.

Angel menoyor kening Sheila, "Masalahnya standar cuek menurut lo beda kalo sama Levi, La. Dia nggak bales chat lo 10 menit aja lo udah ngatain dia, dia nggak ngucapin good night aja lo udah mencak-mencak, dia ngomong singkat padahal lagi sariawan aja lo udah suudzon duluan. Ga salah Adine nanya kek gitu."

"Nah kan bener apa yang gue bilang." Adine membela diri.

"Iya, tapi--

"Eh duduk sini aja yuk." Sebelum Sheila menyahut, Kei segera menggeret teman-temannya untuk duduk di meja kantin yang kebetulan saat itu kosong.

Mereka menarik kursi, kemudian duduk bersama. Tak lupa mereka melepas almamater yang sedaritadi mereka anggap sangat merepotkan itu, kemudian menekuk benda tersebut di lengan mereka.

"Halo nona nona cantik. Siang ini mau makan siang dari negara mana?" Tanya Mbok Weja sembari menyodorkan kertas menu yang langsung diterima oleh Adine, di Vijaya Highschool memang ada sebuah dagangan kantin yang menyediakan makanan dari berbagai negara, dagangan itu adalah dagangan Mbok Weja.

"Kalo yang paling sehat biasanya apa Mbok?" Tanya Adine, ia bertanya bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Angel. Ingat kan? Angel memiliki daya tahan tubuh cukup lemah dan dia tidak boleh sembarang makan.

"Kalo yang paling sehat biasanya makanan dari negara finlandia, Non. Isinya sup sayur, roti bebas kalori, wortel, intinya vegetarian dan gak berminyak makanannya." Jelas Mbok Weja.

"Oke, Finlandia untuk Angel." Putus Adine, Angel mah nge iyain aja, yang penting itu sehat dan enak, dia juga tau kalo pilihannya Adine nggak pernah salah.

"Kalo saya makanan yang dari Spanyol aja, yang isinya buah sama yogurt, lagi diet soalnya." Ujar Adine, ia kemudian menyerahkan menu makanan itu untuk Kei dan Sheila yang duduk di depannya.

"Diet diet tai ayam. Ujung ujungnya juga di selingkuhin." Cibir Kei.

"Wadaw kata katamu membuatku tertohok nyet." Sahut Adine dramatis.

"Kalo Kei makanan yang dari Inggris ya Mbok." Ucap Kei, diangguki oleh Mbok Weja.

"Nah kalo Neng Sheila apa?" Tanya Mbok Weja, memperhatikan mimik muka Sheila yang sangat serius memilih makanan.

"Cepet ege! Keburu bel!" Sentak Adine.

"Saya memilih.............


Makanan Yunani."

Semuanya cengo, "Kampret."

"Kenapaa?? Enak kelihatannya cuy, walau gue ga pernah nyobak."

"Beneran Non?" Tanya Mbok Weja.

"Beneran lah Mbok, udah ya sana buatin hus hus." Usir Sheila halus, Mbok Weja akhirnya pergi dari meja Angel dkk.

"Waww hebat juga ya sekarang standart selera lo." Angel kayak ter-waw gitu.

"Gue nyoba karna penasaran njir."

"Kalo jelek gimana? Lumayan loh harganya paling mahal itu." Ujar Adine.

"Gapapa." Sahut Sheila, dia ini emang paling riya, sedangkan Adine paling hemat.

Pandangan Sheila yang semula fokus pada Adine dan Angel teralihkan pada suara pintu kantin yang terbuka. Senyum Sheila langsung merekah saat melihat pacar kesayangannya datang memasuki area kantin bersama dengan Cakra.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang