"Ngel, bilang siapa yang buat lo kayak gini!"
"Geblek Angel belum sadar!"
"Ish tinggal bilang aja!"
"Udah gue bilang Arion sama Jena juga." Jaden memutar bola matanya jengah saat melihat Kei yang daritadi marah-marah karena ngelihat Angel yang saat ini sedang terbaring lemah di ruang UKS.
"Iya maksud Kei Angel diapain sampe pingsan begini anjrot??" Sheila ikut nge-gas.
Jaden berdehem, "Sebelumnya janji untuk kalian harus dengerin cerita ini sampe habis, jangan ditengah jalan asal motong terus ngamuk ngamuk. Terutama si Kei."
Kei melotot, "APASIH KOK GUE MULU!"
"Nah kan lo nge gas." Erlond yang daritadi ikut menemani Jaden dan Angel rupanya langsung nimbrug.
"Lo ga di ajak, mending diem." Tuding Adine.
"Janji dulu!" Desak Jaden.
Adine, Kei, dan Sheila saling tatap sampai akhirnya mereka ber-3 serempak mengangguk.
Jaden menghembuskan nafasnya, "Kalian ingetnya Angel sebelumnya kemana?"
"Ke perpus." Jawab Adine cepat.
"Nah itu. Di perpus lama Angel lihat Arion sama Jena lagi ciuman, dan---
"ANJING DEMI?!?!?!" Sheila melotot di hadapan Jaden.
"BAJINGAN!" Kei udah ancang ancang mau keluar, tapi Erlond yang berdiri di ambang pintu langsung dengan sangat gercep menahan tangan gadis blonde itu.
"Langgar janji ga baik loh." Ujar Erlond.
"TAPI INI GA BISA DIBIARIN!" Bentak Kei.
"Keisha tapi jan---
"APA? PERSETAN SAMA JANJI ITU! SIAPAPUN YANG NYAKITIN SAHABAT GUE, DIA HARUS DISAKITIN BALIK!"
"Iya, tapi--
"LEPAS ATAU KITA GELUD SEKARANG JUGA!"
Jaden menghela nafas pelan, sudah ia duga akan seperti ini. Jaden akhirnya menghampiri Kei dan Erlond yang tengah berdebat.
Jaden menepuk pundak Kei, "Kei--
Kei menoleh kasar, "APA?!?!"
Jaden menutup kupingnya sejenak, "Shtt, okee.. Biarin dulu gue selesai cerita, habis itu lo bebas mau ngelakuin apapun. Okay?"
Kei memicingkan matanya, menatap Jaden dengan penuh curiga.
Jaden memutar bola matanya jengah, "APAPUN."
Kei akhirnya mengangguk, "Deal."
Jaden kembali ke posisi awalnya, di samping ranjang Angel, kemudian kembali lanjut bercerita,
"Habis itu Angel marah marah. Gue yang lagi ngerokok di belakang perpus itu langsung kaget dan niat nyamperin. Gue langsung bisa baca situasi dan ngehajar Arion sekaligus nge skak mat Jena. Habis itu gue bawa Angel keluar dari perpus, Angel nangis sejadi-jadinya sampe dia sesek, dan akhirnya pingsan."
"Hhh berani bener babi itu buat masalah sama kita!" Sheila berseru sembari melipat lengan bajunya.
Adine mengepalkan tangannya, dengan cepat ia meraih ponselnya untuk mendial nomor seseorang, setelah panggilan itu tersambung Adine segera berbicara tanpa basa basi,
"Siapin boncabe spray, telur busuk 2 kresek, tepung, gunting, lakban, dan oli. Rusak fungsi rem dan juga ban plat motor nomor B 7891 SWR, dan jangan lupa untuk kumpulin semua murid yang ada di Vijaya jam 1 siang di parkiran kelas 11."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC
ActionFollow sebelum membaca! "Hanya cerita tentang 4 gadis kuat, yang selama ini selalu terbelenggu di dalam sebuah hubungan yang didominasi oleh sebuah rasa sakit, dan hebatnya mereka sangat sulit untuk keluar dalam belenggu tersebut. Hanya karena satu...