14; TOXIC

1.7K 242 108
                                    

Brumm..

Kei yang baru saja selesai memakai sepatunya mengernyit saat suara deruan motor terdengar di depan rumahnya. Buru-buru ia bangkit lalu berjalan untuk membuka pintu gerbang.

Namun sebelum itu, Pak Timi--- satpam rumahnya sudah terlebih dahulu membuka pintu gerbang yang pinggirannya dilapisi emas tersebut.

Kei mengerutkan alis saat sosok Cakra terlihat melepas helm nya kemudian merapikan rambutnya. Kei buru-buru mengambil tas, kemudian berjalan cepat menghampiri Cakra.

"Salah alamat ya gan?" Itu kalimat yang pertama kali dilontarkan oleh Kei saat dirinya sampai di hadapan Cakra.

"Eh udah rapi aja pacar gue. Yuk naik." Ajak Cakra sembari menepuk nepuk area kosong di belakang motor aerox 155 miliknya.

Kei menatap heran, kemudian menempelkan telapak tangannya ke kening Cakra,

"Tebak penyakit apa yang gue punya." Ujar Cakra sambil tersenyum lebar.

Kei memutar bola matanya jengah, "Penyakit siput gila kali."

"Ngaur banget, lo kira gue siputnya spongebob?"

"Yah sebelas duabelas lah. Sama sama ga punya otak, tapi mungkin siputnya spongebob lebih cerdas. Dia tau mana yang bagus mana yang jelek, nggak kayak lo, lo itu--

tin! tin!

"WOILAH BERTENGKAR BAE LU BERDUA!" Sorak Wenda yang baru saja lewat bersama Candra.

"Anjing, kaget gue." Ucap Kei, ia mengelus dadanya sambil menatap tajam motor Candra yang perlahan menjauh.

"Ayo naik Kei." Ucap Cakra, menyodorkan helm berwarna hitam ke hadapan gadis blonde itu.

Cakra menghela nafas saat mendapati Kei yang bergeming dan hanya menatap kosong ke arah helm itu.

"Kenapa? Ga suka gue jemput?" Tanya Cakra.

Kei menggeleng kaku, "Ng-nggak. I-itu--"

"Kenapa sih?" Heran Cakra.

"Itu....

"Kenapa?????"

"LO TAU CANGGUNG GA SIH BANGSAD?! LO UDAH 6 BULANAN GA PERNAH KAYAK GINI KE GUE, TIBA TIBA LO KAYAK GINI, LO PIKIR GUE TERBIASA?!?!" Kei emosi, Pak Timi yang lagi nyeruput kopi aja sampe kaget, bahkan kopi yang ada di mulutnya langsung nyembur.

Cakra kembali menghela nafas, ia menarik pelan tangan Kei,

"Yaudah sekarang biasain aja. Sama pacar sendiri juga."

Kei menggeleng jengah, "Lo beneran ikhlas nih mau nganter gue? Nggak ada unsur pembunuhan berencana kan?"

"Enggak lah yatuhan tabahkanlah hambamu ini." Cakra cape guys.

Kei cekikikan, ia menaruh tangannya pada kedua bahu Cakra, kemudian mulai mengambil posisi duduk pada motor berwarna hitam tersebut.

"Helm nya bisa masang sendiri kan?" Tanya Cakra.

"Bisa, nih lihat." Tunjuk Kei, Cakra menoleh sejenak ke belakang kemudian mengangguk.

Cakra memasang helm nya yang tadi sempat ia lepas.

pletak!

"Anj sakit!" Keluh Cakra saat Kei dengan sengaja memukul kepala bagian belakangnya yang sebenarnya sudah dipasangi helm.

"Itu artinya kode untuk jalan! Cepet jalan!" Suruh Kei.

Cakra menatap datar, ia menurunkan kaca helm nya, "Pegangan."

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang