Brak!
"BRENGSEK! MANA DAFFA?!" Kei mendobrak pintu kelas 11 IPS 2.
Terlihat anak IPS langsung menatap heran dan menatap tak suka pada kehadirannya. Selain karena alasan Angel cs yang terkenal bad, rupanya anak IPS dan juga anak IPA di sekolah ini memiliki hubungan yang tidak baik.
Tapi, meski begitu tidak ada satupun yang berani melawan ke-4 gadis ini.
"GUE TANYA DIMANA DAFFA! PERLU GUE COLOK DULU MATA LO SATU SATU HAH!" Bentak Kei menatap sekelilingnya.
Nanda, si ketua kelas langsung berupaya maju.
"Lo gak bisa ya santai dikit? Cari pelan pelan, lo--
Kei buru buru menginjak kaki Nanda dengan kuat, demi apapun dirinya sedang tidak mood diceramahi hari ini.
"Belum dateng atau udah?" Tanya Kei to the point, dibelakang Kei terlihat Sheila dan Angel yang melipat tangan di depan dada dengan raut datar, dan di tengah tengah mereka ada Adine yang sedang menggigit kuku lantaran cemas.
"Ini kenap-- Sheila??" Cowok dengan tampilan super alim tiba tiba datang dan masuk ke kelas itu, matanya pun berbinar saat melihat ada sosok Sheila disana.
"Apa lo? Ga kenal gue." Ketus Sheila.
"Aku Bembem Sheila, baru 3 hari yang lalu ketemu masak udah lupa?" Bembem tiba tiba memasang raut wajah sedih, bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
"Lebay banget sih lo! Ini yang mau naklukin hati Sheila? Kalo kata gue sih no level, Levi masih jauh lebih baik." Cibir Angel memutar bola mata jengah.
"Kamu nggak usah ikut ikut ya!" Seru Bembem sembari menatap Angel tak suka, well, Bembem memang tidak menyukai teman-teman Sheila.
"Angel? Ngapain disini?" Atmosfer kelas tiba-tiba berubah menjadi lebih tegang saat Arion, Daffa, Cakra, dan Levi memasuki kelas itu.
Kei tersenyum miring lalu menghampiri ke-4 nya.
Plak!
Dan dengan enteng pula dirinya langsung menampar Daffa, membuat semua orang yang ada disana menahan nafas mereka karena terkejut.
"Apa apaan sih lo!" Cakra mendorong bahu pacarnya, Kei agak terhuyung dan hampir jatuh jika saja ia tak cepat cepat bertumpu pada meja yang ada di belakangnya.
"Jangan ikut campur. Ini urusan gue sama dia." Ujar Kei menatap tajam Cakra.
Kei kembali memusatkan atensinya pada Daffa yang terlihat menampilkan muka datar,
"Ngerasa hebat banget lo jadi laki? Ngerasa ganteng banget padahal muka sebelas duabelas sama monyet alaska? Ngerasa waw banget padahal lo gak lebih dari seorang pengecut yang sama sekali nggak punya rasa tanggung jawab?" Tuding Kei.
Daffa masih bergeming, dia menundukkan kepalanya. Sudah dia duga, salah satu sahabat Adine pasti akan datang melabraknya, mengingat bahwa mereka sangat bar bar dan bringas.
"JAWAB ANJING! MASAK GILIRAN GINI DIEM TAPI GILIRAN NYAKITIN ADINE SAT SET SAT SET?!" Sheila ikut greget juga.
Arion, Cakra, dan Levi pun turut mengerutkan kening mereka dengan bingung. Adine tampak tidak baik baik saja, terlihat dengan Angel yang sesekali mengusap bahunya dengan lembut. Daffa yang sedaritadi hanya diam saat dimaki pun membuat mereka bertambah bingung.
"Stop, La." Tegas Levi saat Sheila mengguncang bahu Daffa dengan kesetanan.
Sheila berhenti dan menatap tajam semua orang yang ada disana.
"Ini kenapa? Kok kalian pada gebugin Daffa? Adine juga kenapa nggak diberhentiin aksi 2 miper--
"Heh bangsat! Adine nggak akan sebaik itu untuk nolongin orang yang udah 'berkhianat' dari dia." Tekan Angel, memotong cibiran Cakra tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC
ActionFollow sebelum membaca! "Hanya cerita tentang 4 gadis kuat, yang selama ini selalu terbelenggu di dalam sebuah hubungan yang didominasi oleh sebuah rasa sakit, dan hebatnya mereka sangat sulit untuk keluar dalam belenggu tersebut. Hanya karena satu...