Cafe Yang Aneh

1.4K 20 1
                                    

Tokoh:

Reja: 20 Tahun, gempal, Ojek Online

___________________________

Panasnya kota Jakarta semakin menusuk di tengah hari. Apalagi kalau bekerja di luar ruangan seperti ojek online.

Aku tidak mau mengeluh, tapi aku sangat tidak suka dengan panas. Mungkin kalau aku ikut dengan sebuah organisasi, pasti ada tempat nongkrong yang bisa di gunakan untuk istirahat.

Masalahnya tempat biasa aku istirahat sangat jauh.

Setelah menempuh beberapa Kilometer, aku bertemu dengan rekan yang senasib dengan ku.

"Bang.." panggilku.

Bocah.. bukan. Pria yang terlihat seperti anak-anak ini sering ikut istirahat di tempatku. Dia jarang bicara, tapi orang-orang menyukainya karna dia sangat menggemaskan. Rasanya jadi punya adik sendiri.

Orang yang di panggil Gama itu menoleh dan mengangkat alisnya padaku.

"Abang dapet orderan kesini?" Tanyaku bersemangat.

Dia mengangguk lalu menunjukkan sebuah paket yang mau dia antar.

"Ooh.. ternyata baru mau pergi. Yaudah bang hati-hati, jangan sampe nyasar,"

Dengan wajah datarnya dia mengangguk lalu pergi meninggalkan ku.

Tidak jauh dari sana, aku melihat sebuah Cafe besar yang berada di pinggir jalan. Aku sering lewat, tapi belum pernah masuk.

Karna aku sangat ingin istirahat disana, jadi ku putuskan untuk bersantai dulu sampai matahari sedikit menunduk.

Seperti biasa, harga menu di tempat seperti ini pasti membuat alisku berkedut.

Sambil menunggu pesanan, aku memejamkan mata menikmati sejuknya AC di ruangan ini. Tapi konsentrasi ku kabur saat merasa ada seseorang yang datang mendekat dan berdiri di sebelahku.

"Maaf mas, sendiri yah?" Tanyanya.

Pria yang memakai kemeja ini terlihat sangat ramah. Kupikir kalau dia ingin meminta ku untuk duduk bersamanya, masih banyak meja yang kosong.

"Iya mas. Ada apa yah?" Tanyaku memastikan.

"Haha ngga mas. Temen saya katanya mau minta nomor mas, boleh ga?"

Aku mengerutkan kening lalu melihat ke sekeliling. Hanya ada 2 perempuan disini. Dan mereka semua sibuk berbicara dengan teman atau pasangan mereka.

"Temen mas mana?" Tanyaku heran.

"Oh, itu disana," katanya sambil menunjuk ke satu meja.

Kedua alisku terangkat karna kupikir dia menunjuk ke arah meja yang salah.

"Mana mas?" Tanyaku masih mencari.

"Itu yang pake kaus hitam,"

Aku terdiam berkedip cepat lalu kembali menatap orang yang masih berdiri di sebelahku.

"Temen mas laki-laki?" Tanyaku.

"Iya," jawabnya singkat.

Aku tau memang ada yang seperti ini karna teman sekolah ku juga ada. Tapi apa sampai terang-terangan seperti ini?

"Maaf mas, saya masih.. normal,"

Pria itu tersenyum lalu meminta maaf padaku dan pergi kembali ke mejanya.

Aku melihat mereka tampaknya masih membicarakan, aku jadi sedikit tidak nyaman dan malu.

"Permisi mas pesanannya,"

Aku tersadar dari lamunan saat mendengar pelayan perempuan yang datang membawa pesanan ku.

"Mba," panggil ku saat pelayan itu ingin pergi.

"Iya mas kenapa?" Tanya pelayan itu ramah.

"Saya baru ngeh, tapi kenapa dari tadi banyak yang liatin saya yah? Emangnya ada yang aneh?" Tanyaku heran.

Pelayan itu menekuk bibirnya lalu dia kembali tersenyum.

"Mending mas search di google deh soal cafe ini. Saya pamit dulu yah, permisi," katanya pergi meninggalkan aku dengan tanda tanya besar.

Aku pun langsung melakukan apa yang di sarankan pelayan tadi dan baru ku sadari, kalau Cafe ini sering di jadikan tempat nongkrong para gay.

"Ternyata di Jakarta raya ini ada juga tempat kaya gini?" Gumam ku pelan.

Memang aneh, tapi tidak apa-apa. Mungkin pikiranku saja yang masih terlalu sempit dengan tempat-tempat seperti ini.

Setelah kejadian itu, tiap kali ada laki-laki yang mencoba berkenalan denganku, aku selalu mengatakan apa adanya. Entah mereka pergi, atau tetep mau mengobrol denganku itu pilihan mereka.

Ngomong-ngomong soal mereka, mungkin nanti aku akan rekomendasikan tempat ini ke teman lamaku.

____________________________________

Next: Kolam Berenang Umum

Tokoh:

Rijal: 24 tahun, kurus, Pedagang kopi

Pak Dedi: 54 Tahun, Gempal, Pebisnis

Hari-HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang