Baby Sitter (Part 2 END)

946 39 1
                                    

Tokoh

Pak Tomo: 54 tahun, gempal, berkumis tebal

Rehan: 19 tahun, mahasiswa

___________________________________

Terduduk diam, pikiranku masih terasa kosong karna ini sudah ke 3 kalinya aku terbangun karna Gama menangis tengah malam. Setiap itu juga dia ketakutan melihatku dan mencari kakaknya. Untung saja dia cepat mengerti saat aku mengenalkan diri dan menjelaskan ulang kemana kedua kakaknya pergi.

Astaga.. udah jam 4, aku ngantuk sekali. Mending sekalian bergadang dari pada tidur bangun tidur bangun terus. Tapi.. kepalaku terasa berat, jadi aku kembali ke kamarku setelah Gama sudah tidur lagi. Dua jam.. aku harus tidur dua jam lagi jadi aku setel alarm agar terbangun jam 6.

*Biiip... *Biiip... *Biiip...

Mataku langsung terbuka lebar bukan karna mendengar suara alarm, tapi karna lupa kalau sekarang aku sedang mengasuh anak orang.

"Gama?? Udah bangun?" Panggilku bergegas pergi ke kamarnya. Aku terkejut dan panik Karna dia tidak ada di kamarnya.

Aku bergegas turun, syukurlah dia ada di dapur sedang.. memasak?

"Ngggh??"

Aku yang berjalan mendekatinya pun berhenti karna dia menatapku dengan raut wajah penuh tanda tanya sampai kepalanya miring.

Benar juga. Dia pasti lagi-lagi lupa padaku.

"Aku Rehan. Aku kemarin ada disini, Gama inget?"

Anak itu melirik ke atas dengan kepala bergoyang-goyang lalu wajahnya tampak cerah.

"Ooo.. Tohan..."

Aku tertawa karna sepertinya Gama membuat panggilan baru untukku.

Yaampun.. masakannya enak sekali, rasanya seperti aku yang sedang di urus olehnya. Tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dia lakukan dengan tubuhnya yang kecil seperti mengambil benda di tempat tinggi atau mengganti gas kosong.

Menurut catatan Ady, aku tidak boleh membiarkan Gama pergi sendirian ke depan walau hanya sekedar ke depan rumah. Karna aku sendiri juga tidak tau dimana warungnya, jadi aku berencana pergi ke warung bersama Gama.

Aku bertanya pada ibu tetangga sebelah, dengan ramahnya ibu itu memberitahuku sambil meledek Gama sebentar.

Sesampainya disana, aku sempat terdiam karna kami bertemu dengan pak RT yang sedang membeli rokok.

"Wah pak Rete....." Sapa Gama dengan riangnya.

"Oh Gama yah? Udah sarapan belum?" Tanya pak RT tersenyum lebar sambil mengangkat menggendong Gama.

Yaampun.. aku penasaran apa di rumahnya pak RT ga punya celana? Hari ini dia juga keluar memakai sarung sampai membuat perut buncitnya terlipat.

"Tadi pagi Gama bikin sosis asam manis. Pak Rete harusnya Dateng ke rumah Gama tadi," ucapnya senang.

"Oh masa sih? Ko buat bapak ga sisain," ledek pak RT.

Sambil menunggu gas kami, aku memperhatikan pak RT yang sedang bercanda dengan Gama. Ganteng sekali..

Sesekali Gama juga menarik-narik kumis pak RT.

"Semalem bisa tidur?" Tanya pak RT menoleh ke arahku.

"Haha yaaa.. Gama bangun nangis sih sampe 3x. Tapi gapapa, namanya juga anak kecil," kataku tersenyum.

"Hebat yah Ady bisa nemu pengasuh yang hebat kaya kamu,"

Aku tersipu malu mendengar pujiannya.

Karna Gama tidak mau turun dari gendongan pak RT, pak RT terpaksa ikut mengantar kami pulang.

Hari-HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang