Teman Sekamar

799 13 4
                                    

Tokoh:

Hadi:  23 Tahun, 170cm, gempal, Karyawan

Oki: 24 Tahun, 172cm, Ojek Online

_______________________________

"Bang Oki?"

"Bang Nurhadiansyah? Buset.. gede amat bang hahaha," Balas orang itu.

"Panggil Hadi aja bang, iya nih hahaha makan mulu. Abang yang dari FB kan? Yang di grup?" Tanya Hadi memastikan.

"Hahaha iya bang bener. Temen kos gua balik kampung, kalo gua ngekos sendiri berat. Abang sendiri kenapa mau ngekos? Katanya punya rumah sendiri," katanya heran.

"Ngga.. saya cuman numpang hidup di rumah bibi saya. Ga enak kalo numpang Mulu, saya mau mandiri," kata Hadi tersenyum.

Mereka berdua mencari tempat kos baru bersama dan akhirnya mereka dapat.

Saat pertemuan pertama, mereka tidak mengenal satu sama lain sampai akhirnya mereka tinggal bersama. Oki punya sikap yang lebih keras namun baik, dia merokok meskipun selalu di matikan atau pergi merokok di luar kalau Hadi ada di rumah. Sementara Hadi tipikal orang yang lembut, Hadi juga berperan mengurus makan mereka sehari-hari agar tidak terlalu boros.

"Bang Oki, saya mau.. belanja beras sama bumbu dapur dulu yah. Emm.. maap bang, bisa ga nanti tolong sapu sama pel lantai?" Tanya Hadi tidak enak.

Oki yang sedang berbaring sambil bermain HP menoleh ke arah Hadi.

"Santai.. lagian di luar masih hujan, ngepain buru-buru belanja bumbu dapur sama beras? Hari ini kan udah ada makanan," katanya heran.

"Iya. Tapi itu makanan terakhir, besok udah ga ada sama sekali. Takut ujan nya awet, lagian kan saya pake payung,"

Oki terdiam sambil mengunyah permen karetnya lalu dia melompat bangkit berdiri.

"Gua ikut," katanya mengenakan jaket.

"Kenapa?" Tanya Hadi.

"Belanjaan elu pasti banyak. Ga mungkin sambil megang payung. Yuk," ajak Oki mengambil payung di tangan Hadi.

Sesampainya di supermarket, Oki dan Hadi termenung karna hujan semakin lebat, bahkan mirip seperti badai sampai-sampai mereka sulit melihat apa yang ada di depan.

"Kita kejebak," ucap Oki.

"Kayanya gitu," sahut Hadi.

Hadi melirik perlahan ke arah Oki karna dia mengunyah permen karetnya dengan cepat seakan dia kesal dengan situasi ini.

Karna merasa tidak enak, Hadi hendak bertanya. Tapi dia tidak jadi karna Oki tiba-tiba tersenyum lalu dia meregangkan tubuhnya.

"Mau nerobos?" Tawar Oki berlari di tempat.

"HP sama dompet gimana?" Tanya Hadi cemas.

Oki berfikir sejenak lalu dia menyeringai.

"Buka baju Lo," katanya sambil melepaskan kausnya sendiri.

Hadi melihat ke segala arah lalu karna Oki memintanya melakukan sesuatu yang memalukan.

"A-abang ga malu?" Tanya Hadi.

"Ngepain malu. Udah buruan buat dompet sama HP. Nanti gua yang bawa beras sama dompet HP, elu bawa payung sama belanjaan," katanya.

Karna tidak tahan melihat Hadi guguk, akhirnya Oki menarik dan melepaskan kaus Hadi.

Hadi terdiam menutupi tubuhnya walaupun dia masih mengenakan kaus singlet.

Setelah membungkus HP dan dompet mereka, Oki pun bersiap.

Hari-HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang