16. Melancarkan aksi

11 3 7
                                    

"Salah paham gimana? Makanya cerita sih, kaku banget sih lo sama gue!" Desak Cinta lagi masih penasaran.

"Nanti, gue ceritain kalau semuanya udah kelihatan jelas. Yang pasti gue gak punya gebetan siapa pun seperti apa yang lo semua pikirin, apalagi sama Sheila. Lo semua salah paham. Ya udah deh, kalau begitu gue pamit balik aja, udah malam gak enak sama Bunda. Besok pagi berangkat masih mau bareng gue kan? Apa lo udah janjian sama Zaky?" Ah! Adit! Pertanyaan yang menginterogasi, ingin tahu tapi tak ingin ketahuan.

"Apa sih bareng Zaky?! Ya tentu aja gue mau," Cinta mengumbar wajah berseri membuat perasaan Adit carut marut, lalu kembali meneruskan, "sayangnya itu belum terjadi bestie, gue nebeng sama lo aja, jemput gue kaya biasa ya!"
Ah! Cinta begitu lepas dan terlalu polos dengan apa yang terjadi, secuil pun ia tak mampu mengendus gelagat cemburu yang tengah sahabatnya tampilkan.

"Gue doain Zaky gak bakal bisa jemput lo ke sekolah!" Jawab Adit ketus dan penuh emosi. Tentu saja emosi yang hanya ia simpan jauh di dalam hatinya.

"Jaga mulut lo ya. Cabut gak itu omongan! Asal lo tahu ya, setelah hari ini akan ada pertemuan kedua gue sama Zaky, so... Doa anda tidak akan terkabul orang jahat!" Wajah Cinta sinis, bereaksi atas ucapan Adit barusan.

'What! Mereka bakal jalan bareng lagi? Kurang ajar nih Zaky! Apa yang dia rencanakan sama Cinta?' terdiam, Adit berpikir dalam hati. Besok akan ia cari tahu lebih cepat dan lebih lengkap mengenai Zaky.

🌻🌻🌻

Adit mempercepat penyelidikan, hari ini ia akan cari tahu siapa Bramantyo. Teman Zaky yang terakhir Adit dengar memberi informasi mengenai Cinta, Bramantyo juga yang memberikan alamat rumah Cinta hingga akhirnya kemarin Zaky berhasil berkencan dengan sahabatnya itu. Ah! Sampai berkencan kah mereka? Adit makin marah dan harus bertindak cepat.

"Gue butuh bantuan lo, Bas." Akhirnya Adit mengakhiri rahasianya, ia tidak akan bisa bergerak sendirian bila Zaky terus melangkah lebih cepat dari penyelidikannya. Terlebih ada Bramantyo yang selalu membantu Zaky. Adit pun memutuskan untuk berterus terang pada salah satu sahabatnya, dan ia memilih Bastian yang notabene cenderung lebih pendiam dari Angga dan Satrio.

Awalnya Bastian terkejut dan tak percaya setelah mendengar penjelasan dari Adit. "Jadi lo selama ini pergi diam-diam itu karena menyelidiki ini? Kenapa lo gak bilang dari awal sama gue sih! Anak-anak juga curiga lo punya gebetan yang lo sembunyikan dari kita."

Deg! Mendengar kalimat terakhir Bastian membuat Adit jadi salah tingkah. 'Kecurigaan kalian itu sebetulnya benar, gue memang ada seseorang yang terus mengganggu kehidupan gue. Ah! Andai aja kalian tahu siapa orangnya, kalian semua pasti tertawa!' Adit bermonolog.

"Iya, lo semua tuh sok tahu sih. Sampai nuduh gue ada hati sama Sheila, gila! Stop semua lelucon kalian ya. Gue udah capek dikejar-kejar tuduhan gak jelas sama Cinta!"

"Ya sorry, Dit. Salah lo juga gak mau terus terang soal detektif-detektifan lo ini." Bastian tidak ingin seratus persen disalahkan.

"Oke, sekarang kan gue udah terus terang ke elo, Bas. Gue belum bisa buka rahasia ini ke Angga dan Satrio, lo tahu mulut mereka kan? Gue gak mau aja Cinta salah paham. Makanya gue perlu bukti-bukti yang valid." Adit membuang napas gusar dan menghirup oksigen disekitarnya.

"Ya sudah, apa rencana lo selanjutnya?" Tanya Bastian tak sabar ingin memulai penyelidikan ini secepatnya.

"Kita harus bisa dapatin informasi lengkap dari Bramantyo," belum selesai Adit menjelaskan, Bastian langsung memotong. "Bramantyo? Anak IPS-5?" Tanya Bastian meyakinkan.

"Lo kenal?"

"Ya siapa yang gak kenal si Bram sih, dia kan sering kasus sama Guru BP. Sering ketangkap basah nyetun di toilet siswa. Lo inget gak yang dulu ada anak kasus dihukum diruang laboratorium? Itu Bram!" Bastian mengingatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAHASIA HATI (Prequel of "Cinta Bidadari")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang