Setelah mengakhiri pesan dengan teman sekaligus kakak iparnya, Qina jadi makin banyak pikiran.
Terlebih hingga larut malam suaminya juga tak kunjung pulang. Untuk sekedar memberi kabar pun tidak.
Dahulu Tae amat menginginkan dirinya untuk dijadikan sebagai pasangan. Hingga pada akhirnya Tae berhasil membuat dirinya begitu jatuh cinta sampai menikah seperti saat ini.
Tapi, kini Qina merasa sikap Tae bukanlah sikap yang penuh rasa cinta dan sayang padanya seperti dulu.
Ini menjadi beban pikiran Qina, apakah dirinya telah salah memilih untuk menikah dengan Tae. Atau memang Tae yang sudah tak lagi memiliki rasa padanya.
Pikiran-pikiran demikian menyesakkan alam lamunan Qina malam ini. Hingga tanpa sadar, ia terkantuk oleh lamunannya.
Jika bukan karena handphonenya yang berdering pagi ini, Qina pasti belum terbangun.
Yah, handphone Qina berdering dari para rekan kerjanya. Qina hampir lupa jika hari ini adalah hari perilisan project yang ia kerjakan selama dua bulan terakhir.
Qina lekas bersiap ke kantor, dan sedikit menghembuskan nafas kesal karena tak juga mendapati suaminya di rumah hingga pagi tiba.
Di pertengahan mengamati perilisan proyeknya di kantor Qina mendapat pesan dari Yoon dan beberapa teman Micdrop. Tentu saja itu menarik perhatian Qina untuk segera membukanya, karena hal ini tak biasanya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA #2 (Lengkap☑️)
FanfictionSebuah kisah pendek mengenai kehidupan Qinazia Coolisty dan sang suami Taerivan Ammarzidan yang telah berhasil menikah di ending season 1. Menceritakan kehidupan pernikahan kedua sejoli itu, tingkah Qina dan dunia per-ngidamannya yang ada-ada saja...