Chapter 25

21 6 0
                                    

Sejak kejadian itu setiap kali Tae melakukan proses terapi untuk traumanya Qina selalu mendampingi. Qina bahkan ikut meringis kesakitan melihat bagaimana sang suami di terapi.

Meskipun efek dari metode terapi itu memang terbukti membuat Tae pulih lebih cepat dari traumanya, tapi Qina miris sekali menyaksikan sang suami harus melewati terapi itu.

Syukurlah, hal itu hanya berlangsung tiga Minggu dan setelah dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan Tae dinyatakan benar-benar sembuh.

Hanya saja untuk antisipasi diharapkan Tae sebisa mungkin menghindari melihat kecelakaan atau jika tak sengaja melihat sekilas ia harus segera menutup matanya dan sesegera mungkin mendengarkan musik agar tak mendengar deru kecelakaan yg terjadi.

Di sini Qina berperan besar dalam hal tersebut. Ia selalu sigap mencegah Tae melihat kecelakaan secara langsung. Dengan cara ia selalu mencari informasi lebih dulu terkait jalur yang sedang terdapat kecelakaan agar Tae bisa menghindarinya.

Hal ini mudah bagi Qina, ia tinggal bertanya saja pada reporter bagian berita. Syukurlah Tae bisa menjalani kehidupan normalnya lagi dengan baik.

Dan satu bulan setelah kejadian di malam pergantian tahun kala itu. Pagi ini Qina di dampingi oleh sang suami untuk periksa karena sudah beberapa hari ini ia merasa tak enak badan.

"Bu Qina sudah berapa hari tidak enak badan?" tanya dokter sembari memeriksa kondisi Qina

"Sekitar 3 hari dok, makan juga gak enak rasanya" ucap Qina

"Benar dok, istri saya sakit apa ya dok ? Kok sampai gak nafsu makan, sekalipun saya belikan makanan kesukaannya" tambah Tae

"Hmm Bu Qina kapan terakhir menstruasi?" tanya dokter

"Emm.. sepertinya 30 Desember tahun lalu dok" jawab Qina

"Ini sudah berjalan 1 bulan setengah di tahun baru Bu, jadi bisa saja ibu hamil. Soalnya saya periksa semuanya normal, ada baiknya untuk memastikan ibu bisa periksa ke dokter kandungan" jelas sang dokter umum

"Sayang apa mungkin kamu..?" tanya Tae menatap Qina

"Tapi Dok, saya hamil pertama dulu ga gini kok, masa iya sih hamil" ucap Qina

"Saya sarankan periksa saja ibu untuk memastikan, wajar jika gejala hamil itu berbeda-beda. Lebih cepat kehamilan itu diketahui lebih baik" jelas dokter

"Iya sayang, udah ayo kita periksa sekarang ya ke dokter kandungan. Terimakasih ya dok, kami permisi dulu" ucap Tae sembari menggandeng Qina untuk keluar dari ruangan dokter itu

Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit akhirnya kini Qina dan Tae masuk ke ruangan dokter kandungan.

Qina mengatakan keluhannya dan sang dokter melakukan pemeriksaan melalui USG untuk memastikan.

"Rupanya Bu Qina memang hamil, usia kandungannya sudah satu bulan pak, bu" jelas dokter itu sembari menunjukkan video di layar USG nya

"Sayang itu anak kitaa" ucap Tae terharu sembari menggenggam tangan Qina dan melihat layar USG itu

"Iya Tae, itu calon anak kita, aku beneran hamil" jawab Qina terharu

"Selamat ya Pak Tae dan Bu Qina atas kehamilan Ibu, untuk gejala yang tadi ibu sebutkan itu wajar terjadi di usia kandungan yang masih muda jadi tidak perlu khawatir. Hanya perlu istirahat yang cukup, perbanyak makan sayur, buah dan susu, ditambih vitamin yang bisa di tebus di apotek nanti maka perlahan gejala itu akan membaik Bu Qina" jelas dokter

"Baik dok, nanti kami tebus vitaminnya dan terimakasih dok, kami permisi dulu" ucap Tae

"Sayaangg aku seneng bangett makasih yaa, aku janji bakal lebih ekstra jagain kamu dan calon anak kita ini dengan semaksimal mungkin" ucap Tae sesampainya mereka di rumah sembari memeluk sang istri dengan hangat

SAEVA PUELLA #2 (Lengkap☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang