Setelah kejadian singkat di dapur, Qina segera menuju kamar untuk menyusul Tae.
Terlihat Tae, tengah sibuk mencari pakaian ganti untuk ia kenakan. Padahal, ia baru saja pulang tapi sudah akan pergi lagi.
"Mau pergi kemana lagi?" seru Qina sembari menyandarkan diri di pintu almari dan memandang Tae yang sibuk memilih baju
"Ada urusan bentar" jawab Tae tanpa melihat ke arah Qina
"Urusan sama gw aja belum selesai, udah mau pergi aja" ucap Qina yang membuntuti arah langkah Tae yang mondar-mandir antara almari dan ranjang
"Gausah mancing keributan" ucap Tae
"Dan berhenti buntutin gw, risih tau" protes Tae kali ini menghentikan langkahnya dan memandang Qina
Qina hanya diam sembari menyedekapkan tangannya. Membiarkan Tae balik lagi menuju almari untuk mengambil celana.
Brugh !
Tae tersungkur ke ranjang saat akan meletakkan celana yang diambilnya ke ranjang. Semua itu karena perbuatan Qina yang menyandingkan kakinya pada kaki Tae yang tengah berjalan.
"Astaga maunya apa sih?!" seru Tae dengan kesal saat membalik badan namun masih dalam posisi duduk di ranjang
"Gw kasih tau, apa mau gw" ucap Qina yang saat ini tepat berdiri di hadapan Tae
"Buruan apa, gw mau per-" ucap Tae yang belum sempat ia selesaikan
"😘" Qina give a kissed to Tae in his lips
Tae membelalakkan netranya seketika, ia amat terkejut dengan perbuatan Qina.
Tae berusaha menghentikan aktivitas yang Qina lakukan padanya. Tapi Qina semakin memperdalam pertautan itu.
Meskipun, agak susah tapi pada akhirnya Tae berhasil menghentikan aktivitas sang istri yang amat berbeda dari biasanya.
"Stop !" seru Tae sesaat setelah ia berhasil menghentikan aktivitas yang Qina lakukan
"Kenapa?, Kenapa gw gak boleh nyium suami gw sendiri?" protes Qina dengan tatapan penuh arti memandang Tae
"Udah gausah di ributin" ucap Tae beranjak dari duduknya
"Bukannya wajar ya istri nyium suami, kenapa lo memandang itu sebagai bentuk keributan?" protes Qina tak terima
"Ya itu dulu, sekarang beda" ucap Tae sembari menghela nafas
"Apa bedanya? Mau dulu atau sekarang gw tetep istri sah lo, tapi kenapa sekarang Lo kaya jijik ke gw?!" seru Qina dengan kesal
"Lo gaakan ngerti meskipun gw jelasin" ucap Tae beranjak keluar dari kamar
"Bukan gw yang gak bisa ngerti, tapi Lo yang gak mau kasih gw penjelasan" seru Qina menghela nafas jengah
"Udah ya ributnya, gw pergi dulu" ucap Tae pergi tanpa menoleh pada Qina
Qina hanya mampu terduduk lemas di ranjang. Firasatnya kian hari kian memburuk tentang rumah tangganya dan Tae.
Terlebih lagi, sikap Tae yang kian dingin dari hari ke hari. Jika dulu Tae kerap berbincang dengan tatapan hangat pada Qina, sembari mengusap perutnya seolah menyapa calon buah hati mereka. Kini, hal itu tak lagi terasa diantara mereka.
"Nak, mama takut keluarga kita kenapa-napa" gumam Qina mengusap perutnya dengan raut wajah yang khawatir
"Papa kamu, dia sangat berbeda, mama rindu papa kamu yang dulu nak" ucap Qina lagi kini netranya sudah berkaca-kaca
"Pasti kamu juga rindu papa kan, sabar ya nak, semoga semua ini lekas membaik" ucap Qina lagi sembari merebahkan diri di ranjang dengan air mata yang telah lolos dari netra cantiknya
Di sisi lain, Tae kembali ke apartemen yang pagi tadi baru saja ia kunjungi."Gw tidur sini malem ini" ucap Tae setelah memasuki unit apartemen yang sama dengan yang ia masuki pagi tadi
"As always, di kamar kan?" tanya wanita penghuni apartemen itu
"Iyalah" ucap Tae
"Alright," ucap wanita itu dengan memandang Tae dan tersenyum penuh arti
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA #2 (Lengkap☑️)
FanfictionSebuah kisah pendek mengenai kehidupan Qinazia Coolisty dan sang suami Taerivan Ammarzidan yang telah berhasil menikah di ending season 1. Menceritakan kehidupan pernikahan kedua sejoli itu, tingkah Qina dan dunia per-ngidamannya yang ada-ada saja...