Lanjutan 24

19 8 0
                                    

"Syukurlah, jika begitu. Tadi aku mampir ke rumah mama setelah berbelanja" ucap Qina memberitahu

"Benarkah? Mama dan Papa sehat?, kita sudah lama sekali tidak berkunjung berdua ke sana" ucap Tae menanggapi

"Sehat kok, aku tadi hanya mampir sebentar memberikan strawbery impor kesukaan mama. Lain kali ayo ke sana bersama" ucap qina sembari menatap netra sang suami dan mengelus surainya dengan lembut

"Baiklah, lusa mari kita ke sana dan menginap, aku ingin tidur di kamarmu" ucap Tae dengan senyum penuh semangat

"Iya terserah mu saja" pasrah qina

"Sayang, mau menghabiskan malam akhir tahun dengan pergi ke luar tidak?" tanya Tae

"Tidak perlu, di luar sana pasti sudah macet" ucap Qina

"Benar juga, yasudah kamu tunggu bentar di sini aku ke atas dulu" perintah Tae sembari melanglang pergi menuju lantai dua rumahnya

Qina hanya mengangguk dan lanjut menonton acara komedi yang disiarkan di layar kaca. Sembari menikmati snack keripik kentang dan kacang almond panggang yang tersaji di toples bening yang berada di meja kecil.

"Kayak pengen yang seger-seger deh, yoghurt enak kali ya" ucap qina lalu beranjak pergi mengambil yoghurt di kulkas dapur

"Yummy," seru qina setelah meneguk setengah botol yoghurt berukuran sedang

"Sayang ayo ikut aku" ucap Tae yang langsung menggandeng tangannya menuju lantai atas

"Loh ini mau kemana Tae?, ngapain ke atas malem-malem gini, ini kan arah rooftop" tanya qina

"Udah sayang, nanti kamu juga bakal tahu" ucap Tae

Sesampainya di rooftop sederhana dan hanya berukuran sedang di rumah mereka, qina melihat tenda camping berukuran sedang lengkap dengan kasur lipat di dalamnya, juga hiasan lampu-lampu kecil di bagian atas dan pintu tenda. Terdapat dua kursi dan meja berukuran sedang di dekatnya. Tak lupa dua gelas cola dan camilan tersaji di meja itu.

"Tae? serius deh jadi dari tadi kamu habisin lebih dari setengah jam buat bikin ini semua??" tanya qina speechless

"Iyaa sayang, ayo kita rayakan pergantian tahun di sini" ucap Tae tersenyum ke arah qina dan menuntun istrinya itu untuk duduk di kursi

"Tindakannya selalu tak terduga, pria ini benar-benar ya" batin qina menangis haru

"Aku penasaran seberapa banyak ide unik yang kau miliki Tae, kau benar-benar definisi berbeda yang sebenarnya" batin qina lagi

"Sayang kamu diam aja, suka ga?" tanya Tae

"Yaa suka kok, makasih ya. Tae, karena kita akan merayakan pergantian tahun, kau mau bercerita tentang tahun ini tidak?" ucap Qina mengawali sembari menatap Tae

"Kenapa sayang? kamu ingin bertanya sesuatu, tanyakan saja jangan mengeneralkan pertanyaan seperti itu, kamu bukan orang yang suka berbasa-basi" jelas Tae menatap qina lekat

"Euumm, sebenarnya aku ingin tahu apa yang membuat mu bersikap acuh dan ketus padaku kala itu? Apa itu semua karena perempuan itu?" tanya Qina pipinya memerah seolah menahan kemarahan yang berusaha keras ia redam

"Soal itu karena aku ingin mencoba hidup tanpamu, aku ingin berusaha membuatmu benci padaku" ucap Tae suaranya terdengar bergetar tak stabil

"Kenapa melakukan itu? Karena ingin bersama perempuan itu?" cecar qina

"Bukan, hanya ingin melindungimu" ucap Tae

"Alasan bodoh macam apa itu Tae?!" seru Qina

"Kau menyakitiku Tae bukan melindungiku, berawal dari itu juga aku kehilangan calon anak kita" jelas qina air matanya sudah pecah ruah membanjiri kedua pipinya

SAEVA PUELLA #2 (Lengkap☑️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang