"Sayang ini untuk mu, maaf tadi antri jadi agak lama" ucap Tae sembari memberikan satu kantong berukuran sedang berisi makanan dan minuman pada Qina
"Iya tidak apa, eoh ini kan.." ucap Qina terhenti sejenak setelah melihat makanan dan minuman dalam kantong itu
"Iya itu yang pertama kamu pesen kan waktu kita pertama kali ke sini aku masih inget dengan jelas saat itu sayang" jelas Tae sembari membawa Qina untuk menyandarkan kepalanya pada bahu Tae
"Eoh itu kan sudah lama sekali, mungkin saja ini hanya sebuah kebetulanmu" tanya Qina sembari memakan makanannya dalam posisi yang masih bersandar pada Tae
"Tidak sayang, aku memang mengingatnya, semua tentang kamu aku tidak pernah lupa. Istri ku ini suka sekali makanan pedas terutama ayam geprek mozarella, coklat, es krim coklat, hot chocholate, bakso dengan sedikit micin sambal yang banyak dengan butir baksonya harus 6 mie serta bihun putih, red velvet cake, steak medium, tidak terlalu suka ikan tapi tetap makan salmon selama hamil dan kamu tu--" ucap Tae bercerita panjang lebar sembari mengusap lembut surai istrinya dan mengecupnya sebentar, namun ucapnya terpotong oleh suara Qina yang menyela
"Lo bener-bener masih inget semuanya tentang gw Tae thanks, tapi gw juga inget kok, inget betapa berusahanya Lo buat dapetin gw dan inget juga gimana cara Lo buat gw sehancur ini" ucap Qina dalam batinnya
"Membuat gw membuang jauh impian gw buat milikin rumah tangga yang bahagia selamanya sama Lo" batin Qina lagi
"Tae gimana kalo kita liburan, ke Paris misalnya" ucap Qina tiba-tiba
"Maksud mu kamu mau honeymoon sayang? Ke Paris? Kamu gak bercanda kan sayang?" tanya Tae beberapa kali untuk memastikan
"Bukan honeymoon hanya berlibur, itu kalo mau dan jadwal mu tidak padat" ucap Qina menjelaskan
"Iya sayang liburan sekalian honeymoon 😘" ucap Tae tersenyum dan kembali mencium kening istrinya yang kini tengah melihat ke arahnya
"Aku akan mengatur jadwalnya sayang, ayo kita ke Paris" ucap Tae lagi memeluk Qina
"Aku mau hari ini Tae, lima hari saja itu udah lebih dari cukup. Tapi, aku mau berangkat hari ini juga" ucap Qina dalam pelukan Tae
"Harus sekarang banget sayang? Kan kita belum persiapan?" tanya Tae sedikit terkejut dengan permintaan Qina
"Kita bisa pulang sekarang dan menyiapkan pakaian kita, atau kau ada acara lain hari ini?" ucap Qina
"Iya sayang, tapi nanti emang kamu gak capek sayang?, Bukannya begitu sayang, hanya saja aku takut kamu kecapekan, karena kita gak persiapan dulu" ucap Tae menjelaskan
"Please sayang jangan hari ini" batin Tae
"Aku bisa kok dan gak akan kecapekan, tapi kalau kau tidak bisa yasudah aku akan ke Paris sendiri saja" putus Qina dengan senyum yang tak ikhlas
"Jangan begitu dong sayang, aku gak akan biarin kamu pergi sendiri. Mau gak kalo perginya besok pagi aja?" ucap Tae tetap berusaha menunda kepergian mereka
"Memangnya ada apa dengan hari ini? Tidak mungkin kau akan bertemu si rainbow kan, kau sudah memilih kembali ke aku kan?" tanya Qina membuat Tae terpojokkan
"Ha ha ha yyya gak mungkin dong sayang kalau itu" ucap Tae sembari tertawa hambar
"Yasudah kalau memang tidak ayo kita pergi nanti, aku sudah memesan tiketnya ku tagihkan pada kartu kredit mu coba cek saja mungkin pembayarannya sudah berhasil" ucap Qina menyerahkan ponsel Tae yang ada di dekatnya
"Gimana pun caranya gw bakal selalu gagalin semua usaha Lo buat ketemu cewek itu Tae" batin Qina sembari memandang Tae
"Dan ini baru putaran pertama dalam permainan gw Tae, mari kita lihat siapa yang akan menang nantinya Lo atau gw?!" gumam Qina dalam hati dengan penuh tekad
KAMU SEDANG MEMBACA
SAEVA PUELLA #2 (Lengkap☑️)
FanfictionSebuah kisah pendek mengenai kehidupan Qinazia Coolisty dan sang suami Taerivan Ammarzidan yang telah berhasil menikah di ending season 1. Menceritakan kehidupan pernikahan kedua sejoli itu, tingkah Qina dan dunia per-ngidamannya yang ada-ada saja...