15 - Ketagihan

14.5K 232 1
                                    

Naya tertidur lelap di pelukan Zio. Naya mulai membuka matanya, hari sudah pagi. Di lihatnya jam dinding menunjukkan pukul 5 pagi, Naya sudah bisa bangun pagi. Dia ingin mandi dan beribadah. Tapi lengan kekar Zio begitu erat memeluk nya dari belakang.

Naya membalikan tubuh nya pelan. Dia dapat melihat wajah Zio, meski sudah usia matang dia terkihat tampan dan berwibawa.

Pipi Naya tiba- tiba saja merona saat ingat kejadian semalam. Zio begitu lembut melakukan nya, hingga rasa sakit itu terasa memudar dan terganti dengan kenikmatan.

Naya menyentuh sekilas hidung mancung Zio. " Hidung mu bagus dan membuat mu makin tampan." Gumam nya, dia tidak tahu kalau sebenarnya Zio sudah bangun dan dia bisa mendengar perkataannya.

"Benarkah?" Zio membuka matanya.

Naya gugup dan pipi nya makin merah merona, dia merasa sangat malu sekali ketahuan sedang memuji suami nya itu.

"Aku sudah bilang, jangan terlalu berharap pada ku. Aku mencintai Alena, dan kau hanya ibu untuk anak ku saja. Mengerti!" Perkataan nya dengan suara rendah namun begitu menohok ke dalam hati Naya.

Sakit, sakit, sakit rasanya hati Naya bagai di tusuk-tusuk jarum.

Naya diam tak menjawab, dadanya sesak. Dia berusaha keras menahan tangisnya agar tidak pecah.

Zio merangkul nya, dia membenamkan bibirnya di bibir Naya, hasratnya kembali melonjak. Bagai candu, Naya begitu membuatnya tergoda.

Dia ingin kembali melakukan dan melakukan nya. Akhirnya ciuman itu makin lama makin menuntut, Zio memulai nya lagi. Mereka kembali menikmati surga dunia dengan perasaan yang berbeda.

Zio hanya ingin memenuhi kebutuhan biologisnya saja, sedangkan Naya hanya memenuhi kewajiban sebagai isteri dan untuk memenuhi kontrak pernikahan nya saja.

Belum ada cinta antara mereka, mungkinkah cinta akan datang? itulah yang ada di pikiran Naya saat ini.

"Apaan dia! Dia tidak mencintai aku, tapi mau melakukan nya lagi. Menyebalkan." Gumam Naya, setelah urusan mereka selesai.

*******

Pagi menjelang, Naya segera bangkit untuk membersihkan diri di kamar mandinya. Tubuhnya terasa lemas dan sakit semua. Mungkin akibat dari hubungan intim nya semalaman.

Berjalan dengan pelan, karena ada sedikit rasa perih di bagian inti nya. Merendam tubuh nya di bathtub sungguh membuatnya nyaman dan rilex. Apalagi di padukan dengan sabun aroma rose pavorit nya.

Tiba-tiba saja lengan kekar seseorang menyentuh squisi nya, Naya terhenyak kaget.

"Tuan, kamu! Ummmh." Naya tak bisa berkata-kata lagi, ketika Zio sudah memeluk dan melumat bibirnya lembut.

Naya terhanyut dan mengimbangi permainan Zio.

"Lagi." Bisik Zio di telinga Naya dengan suara serak berkabut gairah membuat nya meremang.

"Apa semalam tidak cukup! Terus tadi pagi juga baru selesai yang ke 3 kalinya. Dan sekarang di bathtub mau lagi! Apaan sih, gak ada capek nya. Badan ku kan lemas dan capek!" Maki Naya, namun hanya mampu dia ucapkan dalam hati saja.

Zio mulai menyentuh bagian inti Naya, sehingga membuatnya mendesah nikmat.

Naya pun tak sanggup untuk menolak nya, tubuhnya pun menginginkan lebih dari Zio.

Zio mengecupi ceruk leher Naya hingga meninggalkan bekas kemerahan. "Ummmh" Naya mendesah, membuat Zio makin tergoda.

Mereka pun melakukan nya lagi di bathtub. Seperti tak ada bosan dan lelah nya bagi Zio untuk menyentuh Naya.

"Ada apa dengan ku? Kenapa setiap melihat nya, aku tak bisa menahan hasrat ku. Arghh, aku sudah ketagihan oleh aroma tubuh dan bibir manis nya. Terlebih dia begitu menggairahkan di atas ranjang." Dalam hati Zio, setelah selesai mandi, dia kesal pada dirinya sendiri.

Zio luar dari kamar Naya dengan memakai handuk yang di lilit kan di pinggang nya. Dia keluar menuju ke kamarnya untuk bersiap ke kantor.

Di kamar Naya, Zio tak menyimpan pakaian nya.

Sementara Naya segera memakai pakaiannya dan berdandan dengan hanya memoleskan sedikit lipstik merah muda di bibirnya, dan menyapukan sedikit bedak tabur di wajahnya setelah mengoles sedikit pelembab ke wajah nya.

******

"Dari mana?" Sapa Alena kesal, sebenarnya dia tahu dari mana suami nya itu.

"Kenapa marah sayang, bukan kah ini yang kamu ingin kan?" Memeluk Alena, lalu mencium bibirnya sekilas.

Zio segera memasuki ruang ganti pakaian nya untuk bersiap.

"Jadi kamu tidur dengan wanita itu?" Dari suara nya Alena tampak tidak suka.

.........

Cerita selengkapnya bisa dibaca di Dreame, INNOVEL, KBM.

Bersambung...
_________________

Karya mirastory lainnya



IG : miras.tory
TIKTOK : miras_tory
SNACK VIDEO : mirastory
YOUTUBE : Mirastory Chanel dan Mommira Chanel

Terimakasih
mirastory

DiJodohkan dengan Om omTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang