Selamat Membaca
" membuat ku tambah pusing!"Alena mJanganendorong tubuh Dandi karena kesal nya.
"Jangan marah sayang, ayo ikut dengan ku ke kota B. Sekalian mereset isi otak mu yang lagi kesal itu." Ujar Dandi sambil memagit bibir merah Alena dengan penuh gairah.
Alena diam tak membalasnya kali ini. Dia merasa sangat kesal pada Dandi.
"Maaf aku sedang malas!" Mendorong tubuh Dandi, lalu duduk menyender di sopa.
Dandi ikut duduk di samping Alena. Tangan nya membelai lembut rambut Alena.
"Aku akan pergi sekarang juga, lalu apa keputusan mu?" Tanya nya.
Alena tampak berpikir sejenak.
"Aku ikut!" Jawab Alena.
Jalan-jalan akan menenangkan hatinya yang galau pikirnya.
Tapi dia salah besar, selain memberikan peluang lebih banyak untuk Zio dan Naya. Dia pun menumpuk dosa karena pergi dengan pria lain yang bukan muhrimnya.
Lalu mereka pun keluar dari apartemen.
Alena menitipkan mobilnya kepada penjaga apartemen. Dia pergi naik mobil Dandi.
Di kota B, Alena tinggal bersama Dandi di villa milik Dandi.
Untuk menghilangkan kecurigaan Zio, Alena mengirimkan sebuah pesan kepada suaminya itu.
"Zi, aku ada pemotretan di luar kota." Send.
Alena berbohong kepada Zio, karena tidak pemotretan sebenarnya.
Dia memilih untuk bersenang-senang dengan Dandi. Bos sekaligus selingkuhannya.
Tidak perduli kalau yang mereka lakukan itu adalah dosa besar. Yang penting hati senang dan hasrat tersalurkan.
Dia tak tahu, kalau seseorang tengah memantaunya. Mencari bukti akan kedekatannya dengan Dandi, siapa lagi kalau bukan isteri Dandi tentunya.
Yang sudah lama curiga ada hubungan antara Dandi dengan Alena. Hanya saja belum punya bukti yang menguatkan.
***
Rumah Zio
Zio membanting ponselnya, dia kesal saat membaca pesan dari Alena.
"Kenapa selalu begitu Al!" Zio mengesah.
Seminggu sudah berlalu, Alena masih belum pulang. Bahkan berkirim kabar pun tidak. Zio begitu kesal dengan sikap Alena yang selalu kabur jika ada masalah.
Untung saja Zio begitu mencintai Alena, sehingga selalu sabar menghadapi sikap Alena meski keterlaluan.
"Uwook uwoook"
Zio mendengar suara seseorang yang sepertinya sedang muntah-muntah.
Dengan cepat, Zio mencari sumber suara.
Zio masuk kedalam kamar Naya, karena dia yakin suaranya dari sana.
Tampak Naya sedang berdiri di dalam kamar mandi.
"Nay kamu kenapa? Apa kamu sakit?" Tanya Zio yang berdiri di ambang pintu kamar mandi dengan cemas.
"Gak apa-apa, cuma mual saja." Jawab Naya dengan lemah.
Zio menghampiri Naya. Nsya tampak pucat dan terlihat lemas.
"Sepertinya kamu benar-benar sakit Nay." Zio menangkup kedua pipi Naya dan menatap wajah cantiknya yang memucat.
"Gak tahu, hanya saja beberapa hari ini memang sering pusing. Tapi hari ini rasanya mual sekali, mungkin masuk angin." Naya berkata dengan lemah, matanya menatap Zio lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiJodohkan dengan Om om
Roman d'amourNaya terpaksa menikah dengan Zio, Karena butuh uang untuk pengobatan ayahnya yang kecelakaan. Dan Zio membutuhkan Naya, untuk melahirkan anak nya. Sehingga mereka melakukan pernikahan kontrak. Awalnya Zio menolak, namun karena Alena isterinya terus...