Selamat Membaca
Arga menjadi kesal mendengar perkataan tak bermutu dari Zio.
"Apa kamu mau di grebek warga sekitar! Aku hanya mengingatkan, lihatlah di sebrang sana warga sudah marah padamu!" Ujar Arga dengan jengkel.
Naya yang mengenali suara nya, langsung menoleh ke arah Arga.
"Ar, maafkan aku ya. Terimakasih ya atas kebaikan mu yang telah mengingatkan kami. " Ucap Naya tersenyum malu -malu, dengan muka memerah.
Naya merasa sangat malu pada Arga, dia dan Zio sudah kepergok saat sedang bermesraan.
Arga menoleh ke arah Naya, dia tersenyum hangat.
Lalu, menoleh kearah Zio dia langsung memasang muka masam dan tersenyum kecut.
Zio merasa kesal melihat interaksi antara Naya dan Arga.
Hatinya, jadi panas. Dia mengepalkan tangannya dengan kuat.
"Sudah! Cukup ngobrolnya! Dan kamu, jangan dekat - dekat sama isteri saya!" Menatap Arga dengan tajam.
Arga hanya berdecak sebal menanggapi perkataan Zio.
Naya merasa tidak percaya dengan pendengaran nya sendiri. "Apa dia sedang cemburu pada Arga? Ah, tidak mungkin! Mana mungkin cemburu, dia kan gak cinta sama aku!" Gumam Naya dalam hatinya.
Tapi, ada satu sudut dalam hatinya yang menghangat melihat reaksi Zio yang seolah sedang cemburu.
Naya berusaha menepis perasaan nya yang mulai menghangat itu, dia takut jatuh terlalu dalam akan perasaan nya terhadap Zio.
Naya sadar, dirinya hanyalah terikat pernikahan kontrak semata.
Tiba-tiba saja Naya mengelus perut nya, membayangkan ada bayi di dalam perutnya.
Bibirnya tersenyum tipis, tapi sesaat kemudian raut wajahnya berubah sendu.
Dia akan berpisah dengan bayi nya nanti.
"Ya aku harus sadar diri, nyonya Alena adalah isteri sah nya secara hukum dan agama. Sedangkan, aku hanyalah isteri sirinya saja. Calon ibu dari anaknya dan setelah itu semuanya selesai." Naya mendesah dalam hatinya.
Tiba-tiba saja hatinya berdenyut nyeri, rasa sedih menjalar ke sekujur tubuh nya. Membayangkan, jika suatu saat nanti ia hamil lalu melahirkan dan akhirnya anak itu harus ia serahkan kepada Zio dan Alena.
Apakah dirinya akan rela? Ah, tentu saja dia tak akan rela! Tapi, dia tak bisa melanggar kontrak yang sudah ia tanda tangani sebelumnya.
"Ya Tuhan andai semuanya bisa berubah!" Naya berharap dalam hati.
"Dan kamu Naya! Kamu jangan kegeeran, kamu itu sudah punya suami! Jagalah harga dirimu dan suami mu!" Zio menatap Naya dengan tajam.
Naya menundukkan wajahnya, sebagai seorang isteri dia merasa bersalah. Tak seharusnya, ia pergi berdua dengan pria lain.
Sekalipun, dia adalah Arga teman baiknya. Apalagi, pernah ada perasaan antara dirinya dengan Arga.
Zio pun mulai menghidupkan kembali mobilnya dan bersiap untuk pergi.
"Jaga dirimu baik-baik Nay! " Ucap Arga sebelum mobil melaju. Dia melambaikan tangannya kepada Naya dengan senyuman yang ceria.
Naya balas melambaikan tangan nya kepada Arga dengan seulas senyuman manis nya.
Zio merasa tidak suka dengan interaksi antara Arga dan Naya, dia jadi merasa kesal.
Dengan cepat, Zio menepis tangan Naya. "Huh! Kayak bocah saja pakai lambaian tangan segala!" Zio mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiJodohkan dengan Om om
RomansaNaya terpaksa menikah dengan Zio, Karena butuh uang untuk pengobatan ayahnya yang kecelakaan. Dan Zio membutuhkan Naya, untuk melahirkan anak nya. Sehingga mereka melakukan pernikahan kontrak. Awalnya Zio menolak, namun karena Alena isterinya terus...