Selamat Membaca
Belum sempat bi Ratih menelpon Arga, Arga sudah tiba di sana.
"Ada apa Nay? Kok nyuruh bi Ratih nelpon aku segala. Apa kamu rindu ya hehehe." Goda Arga.
Selama ini Arga lah yang merawat Naya.
Sebenarnya, orang tua Naya sudah tahu keberadaan Naya. Karena Arga sengaja memberitahukan nya, namun Arga meminta kepada mereka untuk tidak datang ataupun menghubungi Naya dulu.
Arga akan mencarikan waktu yang tepat untuk mereka menemui Naya.
Sebenarnya, alasan Arga memberi tahukan keberadaan Naya karena ibu Naya sakit saat itu.
Setidaknya mereka tahu kalau Naya dalam keadaan baik-baik saja. Arga memang sering mengunjungi rumah orang tua Naya, sekedar memastikan keadaan mereka saja.
Dan benar saja, orang tua Naya begitu bahagia mendengar Naya dalam keadaan baik.
Mereka percaya sepenuhnya kepada Arga untuk menjaga Naya.
"Sekarang bukan waktunya untuk bercanda deh Ar, perutku sakit Sepertinya aku akan melahirkan."
Jawab Naya sambil meringis.
"Apa!" Arga tampak panik.
"Bi tolong siapkan segala kebutuhan untuk Naya dan bayi nya! Nanti bibi sama pak Burhan antar saja langsung ke rumah sakit ibu dan anak! Saya akan duluan pergi!"
Dengan cepat Arga menggendong Naya, membawanya ke tempat di mana mobilnya berada.
"Ar, gak usah gendong aku segala!" Naya merasa risih.
"Ck ck akan lama jika kamu jalan!" Arga tak menghiraukan perkataan Naya, dia terus saja menggendong nya sampai ke dalam mobil.
Akhirnya Naya pasrah saja, ada benar nya juga kata Arga.
Lagian, sepertinya dirinya sudah tidak sanggup lagi untuk melangkahkan kakinya.
Arga memacu mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi.
Meski tergolong tinggal di kota yang agak terpencil, untunglah tidak terlalu jauh dari sana ada rumah sakit ibu dan anak.
Meski bukan rumah sakit besar.
Sedangkan bi Ratih segera mengemas pakaian Naya dan bayinya secukupnya.
Lalu segera menyusul dengan suaminya, pak Burhan. Dengan naik motor sehingga bisa menyusul Arga.
Mereka sampai di rumah sakit bersamaan.
Rumah Sakit
"Tolong adik saya mau melahirkan!" Teriak Arga panik.
Beberapa orang perawat dengan sigap menyiapkan kursi roda untuk Naya.
Naya segera di bawa ke ruangan persalinan.
Dokter sudah siap menanti Naya di ruangan bersalin.
Dokter dan perawat yang khusus menangani persalinan segera menangani Naya.
Apalagi air ketuban Naya ternyata sudah merembes.
Arga menunggunya di luar ruangan bersalin, dengan penuh kecemasan.
"Owek owek"
Tidak lama kemudian bayi Naya lahir.
"Selamat bayi anda perempuan nyonya." Ucap sang dokter dengan senyuman lebarnya.
Ikut bahagia akan kelahiran puteri pertama Naya.
Wajah Naya berbinar bahagia, bibirnya tersenyum lebar. "Alhamdulillah." Ucap nya penuh syukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiJodohkan dengan Om om
RomanceNaya terpaksa menikah dengan Zio, Karena butuh uang untuk pengobatan ayahnya yang kecelakaan. Dan Zio membutuhkan Naya, untuk melahirkan anak nya. Sehingga mereka melakukan pernikahan kontrak. Awalnya Zio menolak, namun karena Alena isterinya terus...