BAB 23 | Yang di Sembunyikan

33 3 11
                                    

BAB 23 | Yang di Sembunyikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 23 | Yang di Sembunyikan

Hubungan antara Vella dan putri satu-satunya mulai membaik. Aurora tidak lagi menghindari Mamanya seperti dulu. Vella pun sedikit demi sedikit belajar bagaimana cara mengambil hati putrinya. Sejak kecil Vella jarang bersama Aurora, karena selalu memikirkan karirnya. Aurora kecil selalu diasuh oleh pembantunya. Vella tidak pernah masak, tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, dan tidak pernah memberikan kasih sayang kepada Aurora.

Sejak kecil Aurora terbiasa hidup mandiri. Dia selalu berharap mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya, namun harapan itu harus dia pendam karena sampai dia dewasa pun tidak mendapatkannya. Aurora belajar masak dari kecil diajari pembantunya. Sehingga sampai kini dia ahli dalam memasak.

Awal dia merintis usaha juga diawali dengan alasan agar bisa mencari kesibukan untuk melupakan masalahnya. Selain itu, dia juga ingin mencari uang sendiri. Sejak usahanya berkembang Aurora tidak meminta uang lagi kepada orang tuanya untuk kebutuhan pribadinya. Hingga dia kuliah pun dia berhasil kuliah dengan uang hasil jerih payahnya. Mengelola usaha onlinenya dan kerja part time di beberapa cafe dekat kampusnya.

Vella bahkan seperti tidak mengenal anaknya sendiri. Aurora selalu mengurung diri di kamar. Sedangkan Vella tidak pernah melihat atau bahkan tidak pernah memperhatikan bagaimana perkembangan putrinya. Dia sangat tidak peduli dengan keadaan putrinya. Hingga sekarang, dia sadar bahwa dia sangat membutuhkan putrinya di masa tuanya. Oleh karena itu, Vella ingin memperbaiki hubungan antara dirinya dan anak semata wayangnya.

Sejak hari itu Aurora lebih sering mampir ke rumah Mamanya. Seperti hari ini dia sedang masak bersama Mamanya. Vella meminta Aurora untuk mengajari dia cara memasak rendang. Dengan senang hati Aurora datang dan mereka akhirnya masak rendang bersama.

Rendang buatan mereka kini sudah selesai. Dan kini mereka sedang menikmati hasil masakannya di meja makan. "Akhirnya Mama bisa bikin rendang."

"Ara seneng lihat Mama terlihat bahagia hari ini," sahut Aurora sambil menyuapkan nasi ke mulutnya sendiri.

Vella tersenyum menatap putrinya. "Mama seneng bisa masak bareng kamu, Ra."

"Oh iya, Ma. Eyang dari kemarin neror Ara lagi. Katanya disuruh datang ke acara ulang tahunnya besok lusa. Mama diundang gak?"

Senyum tipis menghiasi wajah Vella. Lalu wanita itu menggelengkan kepalanya. "Seperti biasa, Mama gak pernah diundang dalam acara keluarga mereka."

"Ara heran deh." Aurora meminum segelas air mineral sebelum melanjutkan ucapannya. "Eyang kok masih merecoki kehidupan Ara, ya ma. Padahalkan udah jelas Ara tidak pernah dianggap cucu dan Ara pun memang bukan cucu kandung Eyang."

"Surat wasiat Papa, kemungkinan kamu mendapatkan setengah kekayaan Papa," jawab Vella sambil menyenderkan tubuhnya pada kursi.

Aurora mengerutkan dahinya. "Hah? Kok bisa? Kok Ara baru tahu?"

Jumpa Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang