1. Mimpi buruk

883 53 5
                                    

Sebuah SMA di daerah Bandung sedang melakukan kegiatan Jambore di dalam sebuah kawasan cagar Alam. Hutan itu cukup rimbun dan luas. Banyak pohon-pohon yang menjulang tinggi, berbagai macam bunga, dan beberapa jenis hewan jinak disekitarnya

Kini, acara mereka sudah sampai pada bab terakhir. Yaitu Mencari jejak. Para anak-anak Pramuka sudah dibagi sesuai regu masing-masing. Jumlahnya Ada 10 regu dengan 7-9 anggota di dalamnya.

Mereka adalah salah satunya.

"Kok gelap banget sih ... "

"Yang namanya malem ya gelap lah bego!"

"Daritadi lo protes mulu dah perasaan"

"Shut! Diem!" desis sang ketua dari baris paling depan.

Mereka berjalan cukup pelan dan hati-hati, itu dikarenakan jalan yang sedikit licin karena tadi sore sempat hujan sebentar. Harusnya jalan dihutan itu di aspal kalau perlu di keramik sekalian

Namun saat mereka fokus berjalan, tiba-tiba....

"WAAAAAAA!!!!!" 

"Kenapa?! Ada apa?!!" tanya heboh Sena berlari dari depan menghampiri salah satu anggotanya yang berteriak

"GA TAUU!! ITU DIKAKI GUE ADA YANG NEMPLOK HUAAA!!"

Sandra selaku yang berada tepat di belakang orang itu menunduk. Ia memutar bola matanya malas

"Itu cuma suket elahhh!!!"

"Hah? S-suket?"

"Ck, rumput!! Makanya itu mata liat bawah!"

Jiro takut-takut melihat ke arah bawah. Ia menghembuskan nafas lega. "Huftt ... Ternyata ilang-ilang"

"Ilalang dongo!" Deon menempeleng kepala Jiro sampai terhuyung ke depan.

"Halah sama aja!"

Mereka lanjut berjalan, mengacuhkan Jiro yang terus menggerutu. Ia ditinggal oleh teman-teman regu-nya. Namun saat ingin berjalan menyusul kakinya malah ambles ke dalam tanah yang bolong.

"Woy! Besti!! Tolongin pangeran Tristan!!!"

Sena menoleh, menatap adiknya jenuh sekaligus kesal. "Lo tuh sehari aja gak nyusahin bisa gak sih?! Gue capek tau!!"

Jiro mengerucutkan bibirnya sedih. "Kali ini beneran kak, kaki gue terjatuh dan tak bisa bangun lagi"

"Kata-kata lo Jir, seperti menjadi human paling tersakiti di alam semesta" Zeyya ikut berbalik dan menolong temannya yang sedang kesusahan itu

Sena, Athan, dan Zeyya membantu menarik Jiro dari lubang tanah. Butuh perjuangan untuk menarik anak itu dari lubang. Setelah lama berjibaku dan tarik ulur maju mundur dengan lubang itu, akhirnya mereka berhasil mengeluarkan Jiro. Ralat, kaki Jiro

"Beban tim Lo!" Athan melempar remahan tanah kepada Jiro

Jiro mendengus, dia tidak tau kalau ada lubang di bawah. Dia tidak bawa senter dan berjalan di paling belakang barisan.

"Kan sen" Jiro memanggil kakaknya yang sudah berdiri dan ingin berjalan ke depan lagi untuk memimpin regu nya lagi

Yang dipanggil berhenti, ia menoleh dan menunduk menatap adiknya. "Apa lagi?!"

"Galak amat sih ... "

"Jangan buang-buang waktu gue" Sena berbalik menghadap depan, namun suara kecil adiknya membuat hatinya sedikit terenyuh dan menghentikan langkah kakinya

"Kak Sen, sakit"

Sena menoleh lagi. "Apanya?"

"Kaki lah! Orang yang kejeblos kaki yakali pala gue sakit!"

Jiro Dan Ceritanya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang