3. Melihat bianglala

385 46 4
                                    

Sena dan Jiro pulang bersama. Ternyata tadi pagi ayahnya berbohong, haha. Buktinya, kakaknya itu bawa motor

"Ck, Jangan pegang pinggang gue anjrit! Geli!!"

"Ntar gue terbang kalo gak pegangan!"

"IYA TAPI JANGAN DI PINGGANG!! KITA KAYAK HOMO TAU GAK?!"

"KITA ADEK KAKAK DODOL!! YA WAJARLAH PEGANGAN!"

"HUAAAAA LEPAS KENJIRO PRASETYA!!!"

"NAMA GUE GA ADA PRASETYA NYA!"

Ya ... Seperti itulah gambaran kecil perdebatan mereka di sepanjang perjalanan pulang ke rumah.

Tapi, ada sesuatu yang membuat Sena terpaksa mengerem mendadak motor nya yang kemarin ia jadikan jaminan pada sang ayah

"Kak beli jajan yuk!" ajak Jiro yang duduk di belakang sampai jingkrak-jingkrak di atas motor

"Ck, diem njing! Ntar roboh motor gue!"

"Emangnya lo punya duit apa?!"

Senyum ceria Jiro luntur, eh iya juga ya ... Kan ayah Andra tidak memberinya uang saku tadi pagi. Satu ide pun muncul di kepala Jiro, ia menopang dagunya di pundak sang kakak

"Jajanin dong~"

Sena langsung bergidik mendengar bisikan kematian adiknya yang mengerikan itu.

"Minggir lo! Ga usah nempel-nempel gue! HARAM!"

Jiro berdecak, ia turun dari atas motor kakaknya. "Beliin kak! Gue mau eskrim!"

"Lo bukan anak kecil lagi, ngapain makan eskrim?!"

Jiro kesal, ia berkacak pinggang menatap marah kakaknya. "Emang  yang doyan eskrim bocil doang hah?!"

"Iya lah"

"Ish! Gue mau eskrim kak! Dua aja kok ga banyak"

"Lah? Ngelunjak lo! Gue aja blom bilang setuju udah rikues"

Jiro ingin membalas perkataan kakaknya lagi, namun ekor matanya tak sengaja menangkap eksistensi seseorang yang sedang berdiri di pinggir jalan. Ia menoleh ke samping kiri, lalu melambaikan tangan

"WOY! LAMPU NEON! SINI!!" teriak Jiro kencang hingga membuat Sena berjengit kaget

"Suara lo Jir! Merdu banget gilaaa!"

Deon, teman sebangku Jiro mendongakkan kepalanya. Ia tersenyum dan melambai balik pada Jiro. Setelah lampu penyebrangan berubah hijau dengan cepat ia berlari menghampiri temannya itu

"Wassap broww!" Deon menggebuk pundak Jiro sampai terhuyung ke samping

"Kalem njeng, gue nyusruk ini!" ucap kesal Jiro sampai ludahnya bermuncratan ke kaca helm fullface milik Sena

"Dapet sabun gratisan" batin Sena lalu mengusap kaca helmnya

"On! Beliin gue korneto dong~" pinta Jiro memelas tiba-tiba

Deon mendelik. "Idih?? Tetiba?!"

"Tapi ..." Deon berpikir sejenak. "Ayo! Sekalian gue mau numpang WiFi di cafe"

Mata Jiro berbinar, ia segera menggandeng mesra tangan Deon lalu berjalan ke cafe bersamaan. Meninggalkan Sena yang masih terdiam di atas motornya

"Lah? Kok gue ditinggal si?"

Jiro asik memakan 2 cone korneto sekaligus di tangannya. Bahkan sampai mulutnya cemong dipenuhi oleh eskrim.

"Lo kalo makan kalem dikit napa, rupa lo udah kaya glandangan bawah jembatan tau gak!" Sena mendengus kesal, ia mengambil tisu di meja dan mengusapkannya ke mulut Jiro.

Jiro Dan Ceritanya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang