aku dan harapanmu

10 5 2
                                    


Ini last chapter ya.......

_____________________________________

Dua hari sudah Namjoon berada dirumahnya. Tuan dan nyonya Kim bisa merasakan bagaimana terpukulnya Namjoon.

"Namjoona.....sarapan dulu"ajak nyonya Kim yang melihat Namjoon akan keluar.

"Nanti saja eomma, aku hanya sebentar." Jawabnya lantas keluar dengan membawa paperbag di tangannya.

Ternyata langkahnya membawa Namjoon ketempat kekasihnya biasa menunggunya, di taman itu. Entah sudah berapa tahun tempat itu selalu menjadi tempat ternyaman bagi keduanya sejak dari taman kanak-kanak.

"Huh...."helaan nafas kembali terdengar entah sudah berapa kali. Dadanya yang terasa sesak begitu menyiksanya terlebih lagi saat mendengar bahwa kekasihnya menghembuskan nafas terakhirnya disana.

Perlaha ia buka paperbag yang memang belum ia sentuh lagi sejak kepulangannya dari makam Nayaa. Bahkan ia agak melupakan itu. Setelah mengeluarkan isinya yang ternyata syal yang dulu pernah ia hadiahkan pada Nayaa namun atensinya tersita saat melihat tulisan di ujung syal 'NM'. Ia melirik lagi ke arah paperbag dan mengambil sebuah amplop putih.

Perlahan air matanyapun menetes melihat tulisan sang kekasih di bagian luar amplop dengan sebuah gambar emoji tersenyum.

Helaan nafas kembali ia keluarkan untuk memberi sedikit kekuatan baginya membuka amplop yang berisi surat itu.

_______

Namjonaaa annyeong....

Malam ini, aku memberanikan diri untuk menulis surat untukmu. Entahlah aku sedikit merasa takut bahwa aku tak bisa lagi menunggumu hingga waktu itu. Sakitku semakin parah, tubuhku rasanya sudah tidak dalam kendaliku lagi.

Maaf....
Maaf karena membohongimu lagi tentang hasil check upku kemarin, sungguh aku tak ingin membebanimu dengan keadaanku yang sudah tidak bisa melawan takdirku lagi.

Kau tahu, saat kau menangis dipangkuanku karena harus berangkat tour...saat itu aku melihat raut wajahmu yg begitu hancur dan saat itu, aku....aku juga hancur karena kecewa pada diriku sendiri. Dulu, kau selalu mengatakan jika aku adalah sumber bahagiamu...tp pd malam itu, aku merasa gagal karena akulah penyebab akan kehancuranmu.

Tentang mimpimu, tentangmu yg akan menjadi seorang appa tolong wujudkan itu untukku. Aku ingin tetap melihatnya...dari sini...tak apa jika bukan denganku. Kau selalu bertanya kenapa aku tak pernah menjawabmu saat kau mengatakan bahwa 'kau mencintaiku' jawabannya satu.... Aku tak ingin kau terikat denganku, aku ingin orang lain yang menjawabnya. Aku ingin kau menemukan kebahagiaanmu pada orang lain.
Maafkan aku untuk itu....

'saengil chukhae...' hari ini kau berulang tahun, maaf karena aku sedikit melupakannya. Aku tak punya hadiah yg berarti untukmu. Hanya syal itu, bukan berarti aku mengembalikan pemberianmu, tidak. Itu sudah menjadi milikku, barang yg paling berharga bagiku karena itu aku memberikannya padamu, orang yg sangat berarti pula dlm hidupku.
Kau tahu, syal ini yg selalu menghangatkanku saat musim dingin datang dan kau jarang pulang kesini.

Sebenarnya ada banyak sekali yang ingin aku sampaikan tapi lagi-lagi sakit dikepalaku tidak bisa terelakkan.

Aku...ingin meminta sesuatu padamu, tolong sesekali kunjungi bibi Jang setelah kepergianku nanti mungkin dia akan benar² kesepian. Rawatlah bonsai itu, bawa bersamamu.

Dimasa depan, saat kau sudah sukses dan banyak uang maukah kau untuk mengabulkan harapanku, mengunjungi museum² di berbagai negara???ha ha tidak tidak, aku hanya bercanda. Aku hanya ingin kau sukses.....

Tolong berbahagialah karena aku juga sudah bahagia......

Aku, yang akan selalu menunggumu
Jung Nayaa

Tangisnyapun kembali pecah......entah bagaimana ia akan menjalani hidupnya kembali tanpa perantara dari bahagianya, tanpa orang yang membuatnya begitu semangat untuk jauh lebih sukses. Perlahan ia membawa syal itu dalam peluknya, meraung sejadi-jadinya agar dunia tahu bahwa dunianya tak akan lagi sama.....

____________________________________

"Yakkk kau akan ke museum lagi? Negara mana kali ini?" Tanya Hoseok yang menatap jengah sahabatnya itu.

"Tidak,,, aku ingin mengunjungi suatu tempat" jawab Namjoon malas.

"Kemana???"

"Seven magic mountains, Las Vegas".

Setelah hampir empat tahun kepergian kekasihnya itu, Namjoon perlahan-lahan mewujudkan harapan Nayaa dengan mengunjungi beberapa museum di berbagai negara. Karena dengan itu pula ia merasa rasa rindunya sedikit terobati, membayangkan gadis itu akan mengomel terus menerus saat ia melakukan kesalahan saat mengunjungi tempat-tempat itu.

Ia sudah menjadi seorang idol yang sangat dikenal oleh seluruh dunia. Menjadi salah satu yang disebut-sebut aset negara karena grubnya beberapa kali menjadi perwakilan untuk negaranya bahkan Asia.

Namun, tentang hatinya....jawabannya masih sama. Walaupun kekasihnya tak pernah menjawab perasaannya karena ia tak ingin terikat dengannya namun hatinya masih terikat dengan semua kenangan yang telah dilalui bersama.

Walau akhirnya terlukis luka yang begitu sulit untuk dijelaskan karena tidak ada perpisahan yang paling menyakitkan kecuali KEMATIAN.

mereka terpisah bukan karena saling melupakan tapi karena dunia yang tak lagi bisa mereka samakan.

_______________________________

Tbc......

Bentar ya, satu lagi deh hehe....🤭

Until The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang