Happy reading!
Keluarga besar Lee yang terdiri dari sang kepala keluarga, Lee Jeno dan istrinya Lee Jaemin berserta keenam anak-anaknya itu kini tengah berkumpul di sebuah privat room khusus tamu VVIP yang disewa khusus untuk makan malam mereka. Ruangan yang berada di lantai tiga dengan interior khas eropa itu kini terdengar riuh lantaran Darren dan Ara yang tak hentinya saling berdebat perihal hal yang tak penting. Bahkan Jaemin sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya itu.
"Ara, Darren, udah jangan berantem terus. Mama pusing dengerin kalian dari tadi."
"Bang Darren tu mah, nyari perkara terus. Ara kan kesel." Balas Ara dengan wajah cemberut.
"Darren adeknya jangan digangguin terus, Nak."
"Darren nggak ada gangguin, Ma. Ara nya aja yang sensian ke Darren."
"Ara nggak sensi ya. Abang aja yang nyari masalah terus sama Ara."
"Sejak kapan abang nyari masalah sama kamu? Nggak pernah tuh." Balas Darren dengan wajah tengilnya.
"Tuhkan, Ma. Bang Darren ngeselin banget." Seru Ara dengan kesal.
"Darren, Ara, kalau kalian nggak bisa dibilangin sama Mama, Papa pisah kalian ke luar negeri. Darren ikut sama Nenek Taeyong ke Swiss, Ara ikut sama Shenna ke London, mau?" Sang kepala keluarga akhirnya buka suara. Shenna adalah anak dari Jisung dan Chenle yang tengah menempuh pendidikannya di luar negeri.
Darren dan Ara cepat-cepat menggelengkan kepalanya, menolak. "Nggak mau, Papa. Ara mau disini aja."
"Darren juga nggak mau, Pa."
"Kalau gitu taukan harus apa?" Ujar Jeno dengan nada tegas sambil menatap kedua anaknya itu.
"Jangan berantem lagi." Jawab mereka serempak sambil menundukkan wajah.
"Good. Sekali lagi kalian ngulang hal yang sama, siap-siap Papa pindah kalian."
Jason yang sedari tadi hanya menjadi pengamat kini tertawa pelan melihat raut wajah takut kedua adiknya itu. Bahkan Jasper memberikan acungan jempol pada kembarannya itu. Di sisi lain Ken dan Juan juga ikut tertawa. Memang sangat tidak berperipersaudaraan sekali mereka.
Di luar Jeno memang terlihat baik dalam menyayangi anak-anaknya. Melakukan apapun yang bisa membahagiakan mereka. Tapi dibalik itu semua, perlu diketahui bahwa ada sifat tegas sang Papa yang menjadi salah satu hal yang sampai saat ini ditakuti oleh mereka. Bahkan Logan sekalipun.
"Oke kita tutup masalah yang tadi sampai disini. Sekarang Mama mau ke topik utamanya. Alasan kita makan malam disini karena Jason bakal pindah ke Penthouse. Janjinya ke Mama sih bakal pulang tiap Minggu ke rumah. Jadi karena besok Jason sudah berangkat, Mama mau buat quality time singkat bareng-bareng karena Mama tau kalian selalu sibuk sama urusan masing-masing dan susah buat ngeluangin waktu buat sekadar ngumpul bareng. Terutama Jason yang jarang di rumah."
Tatapan terkejut tercetak jelas di wajah adik-adik Jason.
"Lho Bang Jason kenapa pindah?" Ara, si bungsu melayangkan protesannya.
"Abang lusa bakal mulai gantiin Papa di JH Corp., Ra. Jadi Abang harus pindah ke penthouse yang jaraknya nggak terlalu jauh dari perusahaan." Balas Jason seraya mengusap lembut kepala adik bungsunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage [NOMIN]
Fanfiction[Completed] Na Jaemin itu hanyalah seorang remaja laki-laki yang baru saja menginjak usia 16 tahun. Masih terlalu dini untuk melangkah ke jenjang sebuah pernikahan. Tapi, apalah daya jika sebuah situasi membuatnya harus datang ke sebuah gereja denga...