Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM EntertaimentDon't like don't read
Votement juseyoo>>~~¤♡¤~~<<
"Na, ibu ingin bicara serius denganmu." Ucapan Ibu membuatku mendongakkan kepala yang sedari tadi sibuk menatap ponsel demi membalas pesan dari kedua sahabatku.
"Ibu ingin bicara apa?" Tanyaku santai pada Ibu yang kini bergerak untuk duduk lebih dekat padaku. Kutatap Ibu yang jika dilihat dari gelagatnya terlihat sedang gelisah. Ibu terlihat menghela napas panjang.
"Jadi begini, Na.." Ucapan Ibu terhenti tatkala suasana ruang tamu yang tadinya ramai kini berubah menjadi senyap. Beberapa bibiku ikut mendekat dan mengerubungiku, termasuk kedua kakak dan nenekku yang juga ikut mendekat kearahku.
Ya. Di rumahku sedang mengadakan semacam kumpulan keluarga sebagai rutinitas kami setiap bulan. Ini sudah seperti tradisi bagi keluarga Na untuk menjaga hubungan antar saudara supaya tetap terjalin dekat.
"Besok kamu akan menikah dengan seseorang yang telah dijodohkan denganmu." Lanjut Ibu sambil meraih kedua tanganku dalam genggaman hangat telapak tangannya.
"Apa?!" Reflek aku berteriak dan menarik tanganku yang ada dalam genggaman Ibu. Aku tidak salah dengar kan? Aku yakin sekali bahwa telingaku tidak rusak dan pendengaranku pun baik-baik saja. Tapi apa? Menikah?
Sungguh. Aku tidak mengerti jalan pikiran Ibu. Bagaimana bisa aku akan dinikahkan sedangkan umurku masih dibawah kelegalan. Akan jadi apa pernikahanku nanti jika aku saja masih duduk di bangku sekolah menengah atas? Lantas apa kabar anak gadis orang yang tak bisa kuberi nafkah? Mau makan apa mereka nanti? Batu? Dan apa itu tadi? BESOK?! Ya Tuhan. Jaemin mau pingsan saja rasanya.
"Bu, ini bukan april mop. Jadi jangan bercanda. Nggak lucu." Aku memilih untuk tak mempercayai perkataan Ibu. Aku sudah mengenal karakter Ibu yang sudah sering kali mengerjaiku. Dan aku tak ingin terjebak lagi dalam permainan Ibu.
"Ibu nggak bercanda, sayang." Ibu menatapku serius. Semua orang disana pun ikut menatapku serius. Tidak. Ini semua pasti hanya candaan Ibunya saja. Tidak mungkin mereka tega membiarkanku menikahi anak gadis orang yang bahkan tidak aku kenal.
"Bu, please. Jangan main-main lagi. Nana tahu Ibu hanya ingin mengerjai Nana saja kan?" Aku menatap memelas pada Ibu. Berharap semoga Ibuku langsung berteriak keras dan mengatakan kata prank disertai tawa bahagianya. Namun kali ini Ibu malah balik menatapku memohon dengan manik mata yang berkaca-kaca. Wajah ibu sudah memerah menahan tangis dan saat itu pula aku mengakui jika Ibu tak sedang mengerjaiku.
"Kenapa harus Nana, Bu? Nana bahkan masih sekolah." Aku mencoba mencari penjelasan dari Ibu. Tidak. Aku bukan tipe orang yang akan langsung marah jika kedua orang tuaku memaksakan sesuatu padaku. Aku akan mencoba meminta penjelasan dari mereka.
"Karena pria itu hanya ingin dijodohkan denganmu saja, Na."
"Apa?! Pria?!" Aku sukses dibuat terkejut untuk kedua kalinya bahkan didalam waktu yang berdekatan.
Sumpah. Demi celana dalam bolong Kakakku yang ku lihat di jemuran kemarin sore, aku rasanya benar-benar ingin pingsan saja. Jika saat ini aku sedang bermimpi, tolong bangunkan aku siapapun disana. Karena aku sudah tidak kuat mendengar kelanjutan penjelasan dari Ibu sebab semuanya tiba-tiba berubah gelap.
Yah. Aku pingsan disaat Ibu baru menjelaskan jika calon pasanganku ternyata adalah seorang pria.
To be Continued
Haii, Nomin shipper..
Tertarik dengan kelanjutan ceritanya?
Kalau iya, tolong vote dan comment yaa
Ini cerita bxb pertamaku. Harap dimaklumi jika ada kesalahan kata di dalam penulisan.Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage [NOMIN]
Fiksi Penggemar[Completed] Na Jaemin itu hanyalah seorang remaja laki-laki yang baru saja menginjak usia 16 tahun. Masih terlalu dini untuk melangkah ke jenjang sebuah pernikahan. Tapi, apalah daya jika sebuah situasi membuatnya harus datang ke sebuah gereja denga...