Part 7

49.6K 4.7K 1K
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM Entertainment

Don't like don't read
Votement juseyoo

-
-
-
-
>>~~¤♡¤~~<<

Hari sudah beranjak petang. Burung-burung beterbangan untuk kembali ke dalam sarang. Menghiasi langit jingga yang temaram. Suara ciutan burung yang bersahutan semakin menambah keindahan langit senja. Jaemin suka memandanginya. Langit senja selalu memberinya ketenangan.

Jaemin sedang berdiri di balkon rumahnya. Menikmati kegiatan rutin yang selalu dilakukannya. Memandangi keindahan matahari terbenam. Jaemin selalu meluangkan waktunya untuk menyaksikan karunia Tuhan yang selalu membuatnya kagum tersebut. Bahkan tanpa sadar ia sudah menjadikan kegiatan ini menjadi salah satu hobinya.

Jaemin masih memandang langit dalam diam. Tak ada suara lain selain suara burung dan kendaraan yang berlalu lalang. Dalam keheningan tersebut, Jaemin kembali memikirkan pernikahannya. Ia sekarang sudah resmi menjadi pasangan orang. Ia bukan lagi seorang remaja yang bebas tanpa terikat status. Ia sudah memiliki tanggung jawab lain. Yaitu menjadi seorang suami or istri? Jaemin tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Menikah di usia semuda ini. 16 tahun. Kalian bisa bayangkan betapa gilanya ini. Dan betapa gilanya dirinya yang menerima pernikahan tersebut.

Jaemin menggeleng sembari menghela napas. Tak ada gunanya ia menyesal sekarang. Toh, ia tidak bisa mundur lagi. Tidak mungkin kan ia meminta cerai saat ini. Ia tidak mau jadi duda or janda? Prinsipnya adalah menikah sekali seumur hidup. Dan ia akan selalu memegang prinsipnya tersebut. Jadi yang harus ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya untuk mempertahankan pernikahan yang tidak berlandaskan cinta ini agar bisa bertahan.

"Jaemin."

Jaemin menoleh dan mendapati Jeno yang sedang berdiri di ambang pintu dengan pakaian santainya. Jaemin sedikit tertegun. Hanya dengan mengenakan celana pendek selutut dan kaos putih saja ia masih terlihat tampan.

Jaemin mengerjap. Sepertinya pikirannya mulai melantur kemana-mana. Tapi Jeno memang terlihat tampan dan err... sedikit sexy.

Apaan sih! Jaemin ingin memukul kepalanya yang mulai korslet. Dan tiba-tiba Jaemin jadi teringat peristiwa waktu itu dimana ia melihat Jeno naked.

Aww.. Jaemin jadi merona jika mengingatnya. Malu coy..

Jeno beranjak mendekat. Berdiri di samping tubuh Jaemin yang terdiam kaku. Ia mengikuti Jaemin yang sudah kembali menatap langit di depan sana.

"Saya tahu kamu terpaksa menikah dengan saya." Jeno membuka pembicaraan tanpa menoleh pada Jaemin.

"Tapi bagaimana pun juga saat ini kamu sudah menjadi pasangan saya. Kamu sudah menjadi tanggung jawab saya." Jeno diam sejenak kemudian kembali melanjutkan.

"Saya tidak akan memaksa kamu untuk ikut dengan saya. Saya tahu jika kamu belum siap untuk meninggalkan keluarga dan teman-temanmu disini. Saya juga tidak akan melarang bila kamu masih ingin melanjutkan sekolahmu disini. Tetapi, saya ingin kamu bisa menerima saya sebagai suami kamu. Saya ingin kita memulai hubungan ini dari awal. Saya ingin hubungan ini bisa berakhir bahagia seperti pernikahan yang lainnya."

Jeno beralih menghadap Jaemin seutuhnya. "Jadi, apa kamu setuju untuk memulai ini semua dengan saya?" Tanya Jeno penuh harap namun masih dengan nada tenangnya.

Jaemin tak langsung menjawab. Ia menoleh ke arah Jeno dan menatap tepat di matanya.

"Saya telah menjadi pasangan anda itu berarti saya telah menerima anda untuk menjadi suami saya. Itu juga berarti bahwa saya telah menerima anda untuk masuk dalam kehidupan saya, termasuk untuk mencampuri segala hal tentang saya, termasuk juga menjadi bagian dari keluarga saya. Jadi, perlukah anda bertanya apa jawaban saya?" Jaemin mengakhiri perkataannya dengan sebuah pertanyaan retorik yang mau tak mau membuat Jeno tersenyum simpul saat mendengarnya.

Young Marriage [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang