Part 27

26.8K 2.5K 326
                                    

Peringatan!!
Ini adalah cerita bxb
Homophobic harap menjauh!

Lee Jeno x Na Jaemin
Nomin
SM Entertainment

Don't like don't read
Votement juseyoo

-
-
-
-

>>~~¤¤~~<<

Seminggu telah berlalu sejak kejadian penusukan itu. Luka yang diderita Jaemin juga telah mengering dan hanya menyisakan bekas berupa jahitan dan sayatan di lengannya saja. Meskipun begitu, Jeno masih saja mengkhawatirkan dirinya. Pria dewasa itu tak pernah membiarkan Jaemin melakukan sesuatu yang bersangkutan dengan lengan kirinya.

"Apa sudah siap?" Jaemin menoleh, menatap Jeno yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Jaemin mengangguk, lantas bangkit dan menarik pelan koper berisi barang-barang miliknya. Ya, hari ini Jaemin harus kembali ke rumahnya. Bukan tanpa alasan, tetapi karena jadwal masuk sekolah yang akan dimulai lusa depan.

Jeno mengambil alih koper yang dibawa Jaemin dalam diam. Dari kemarin, sang suami memang berubah menjadi lebih pendiam. Ia hanya memeluk dan menatap serta menciumi Jaemin dalam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Jaemin yang diperlakukan seperti itu menjadi kikuk sendiri. Pernah sekali ia bertanya, tetapi Jeno hanya menjawab dengan jawaban yang tak berarti.

Setelah berpamitan dengan kedua mertuanya, Jaemin segera berangkat menuju bandara dengan diantar oleh Jeno. Dalam perjalanan menuju bandara pun hanya dihiasi oleh keheningan. Jeno yang duduk disebelah Jaemin di joke belakang mobil hanya terdiam dengan tangan yang tak lepas dari jemari mungil milik Jaemin. Sementara itu, netra cokelatnya menatap lekat wajah cantik Jaemin.

Jaemin yang tak tahan dengan tatapan yang dilayangkan oleh Jeno akhirnya bertanya. "Kakak kenapa menatapi Nana seperti itu?"

"Menatapi seperti apa?" Tanya balik Jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari Jaemin.

Pemuda enam belas tahun itu lantas mencebik. "Nana bingung jika Kakak hanya diam. Nana kan bukan cenayang yang bisa tahu apa yang Kak Jeno pikirkan. Nana juga bukan pembaca ekspresi yang bisa menafsirkan ekspresi Kak Jeno." tutur Jaemin pelan.

Jeno hanya diam. Sepertinya ia tidak ada niat untuk menanggapi. Tetapi melihat raut wajah Jaemin, Jeno tanpa dikomando langsung merunduk dan mencium lembut bibir peach yang sebentar lagi tak akan bisa ia rasakan dalam waktu dekat. Ia hisap bergantian bibir yang terasa manis itu dengan penuh perasaan. Tangannya kanannya kini berada di pinggang Jaemin sementara tangan lainnya berada di pipi istrinya itu. Tak ada gairah dalam ciuman tersebut. Hanya ada perasaan cinta yang mengalir dari kedua pasangan beda usia itu.

Jaemin awalnya menolak dengan mendorong dada bidang Jeno mengingat jika ada orang lain di dalam mobil ini. Namun sejurus kemudian, ia terhanyut juga akibat ciuman lembut yang dilakukan oleh Jeno pada bibirnya.

Jeno melepas tautan bibir mereka. Dahinya menempel pada dahi Jaemin. Hidung mereka bahkan bersentuhan satu sama lain. Netra cokelat bertemu dengan netra cokelat lainnya. Jeno berusaha menunjukkan perasaannya melalui tatapan mata mereka. Berharap sang pemilik dapat mengerti apa yang kini tengah dirasakannya.

Jeno membelai lembut pipi Jaemin untuk selanjutnya kembali meraup bibir Jaemin dalam ciuman lembutnya. Mereka begitu terlarut hingga tanpa sadar melupakan sopir pribadi Taeyong yang melongo di tempatnya.

"Dasar anak muda.."

Batin Pak Ahmad tersenyum sembari menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk mengabaikan kedua sejoli yang tengah dimabuk cinta.

Young Marriage [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang