Please understand me²

740 50 4
                                    

"Please! Jangan terobsesi padaku Jeongin ...." Felix ketakutan dipojok ruang kerja milik yang muda, didepannya terlihat Jeongin dengan senyum menggerikan berdiri menjulang

"Aku tidak akan menyakitimu kak, kemarilah ..." tapi Felix tidak mau sama sekali, dia takut dengan aura Jeongin

"Jeongin ... jangan ... ku mohon ..." tapi rengekan Felix justru membuat emosi Jeongin naik sehingga dengan kasar pemuda itu menarik dan mengghempaskan tanggan Felix hingga yang punya tanggan terbanting ke sofa beda cukup kencang, Felix mengaduh pelan

"Tidak seharusnya kau berujar begitu jalang" rahang Felix dicekal kencang oleh Jeongin dengan kasar pemuda itu mencium bibir Felix

Felix takut sekali sekarang, dia berontak tak ingin disentu oleh yang muda tapi tiba tiba pahanya di cambuk dengan kencang oleh Jeongin

"Ku bilang diam! Ya diam!!" Bentakan itu menambah suasana diantara mereka menjadi canggung, Felix masih bertahan untuk terus berontak, tapi Jeongin juga tidak menyerah untuk terus menahan Felix

"Akh! Sakit!! Jeongin sakit!!!" Tanggan munggil itu mencakar cakar lengan Jeongin, tiba tiba saja yang lebih muda memulai permainan, dengan paksa Jeongin memasukkan penisnya tanpa seijin Felix, mengghentak kasar benda tak bertulang itu

Dia mulai bermain dengan tempo lumayan cepat, Jeongin menikmati semuanya, tapi tidak dengan Felix yang terus menangis dan menggerang sakit, tapi berikutnya nafas Felix terengah engah, sperma milik Jeongin menyembur kedalam perut Felix

Jeongin mendorong penisnya lebih dalam agar tak ada sperma yang berceceran diluar, begitu Jeongin melepas pegangganya pada pinggang yang lebih tua, pemuda itu terjatuh kelantai, dia menatap Jeongin sayu dan seakan meminta tolong kepada Jeongin

"Aku tidak bermaksud untuk ... maafkan aku ..." Jeongin berujar sedikit lirih, dia dengan lembut menarik tanggan Felix, menggendong ala brindal style yang lebih tua

Jeongin juga memandikan yang lebih tua dan memakaikan pakaian baru, Jeongin menatap Felix miris dia tidak bermaksud untuk menjadikan Felix bahan uji coba

Membaringkan tubuh yang tua diatas kasur kamarnya, Jeongin duduk dipinggir kasur sembari memperhatikan yang lebih tua

"Aku sayang padamu lix, aku tidak bermaksud untuk membuatmu trauma tapi aku sungguh terobsesi denganmu, dari dulu kita sekolah, aku jatuh cinta padamu, karna mu aku jadi tau apa artinya cinta, aku juga tau artinya mengghargai dan dihargai, banyak hal yang aku pelajari darimu, makasih banyak, karna mu juga aku belajar artinya mencintai, maaf membuatmu sakit, aku tidak bermaksud ..." Jeongin tertunduk menatap ke arah lantai yang dia pijak

Jeongin menatap Felix yang sudah tertidur damai diatas kasur kamarnya, dia menggecup punggung tanggan yang lebih tua lalu pergi dari sana

Tak lama Felix membuka matanya, dia duduk menatap pintu kamarnya yang tertutup kembali, Felix mengghela nafas panjang, dia begitu penasaran tentang apapun yang ada di diri Jeongin

#

Malam hari

Felix menyelinap keluar dari kamarnya, dia berjalan menuju ruang kerja Jeongin, sungguh dia sangat penasaran dengan apa yang ada di diri Jeongin

"Aku pikir harus cari hal lain, maksudku mentalnya dapat berubah jika terus begitu" seseorang berbicara cukup kencang, membuat Felix tertarik pada topik yang dibahas, dia bersembunyi untuk mendengarkan lebih jelas

"Aku ingin ... tapi baru melihatnya saja aku sudah lost control, apalagi kalau ..."

"Sssttt ... jangan katakan, aku tau semuanya, tenang saja"

"Aku sungguh tidak ingin seperti ini, tapi bagaimana? Aku tidak bisa berubah ... dari dulu selalu saja begini"

"Katakan saja apa yang mengganjal dihatimu padanya, mungkin dia akan membantumu, tidak ada salahnya jika kamu bercerita padanya kan? Jangan takut, aku yakin dia tidak akan membocorkan rahasia itu"

Felix terdiam, apa yang dia lewatkan selama tinggal disini

"Kamu terlalu misterius Je ... aku tidak tau ..." Felix memutuskan kembali ke kamarnya, dia menatap halaman belakang rumah tersebut sedih, perasaan dihatinya begitu berkecambuk, dia ingin menolong tapi takut, ingin menggabaikan tapi tak tega, hati Felix begitu bimbang akan jawaban atas semuanya

Untuk sekarang dia sangat bimbang dengan keputusannya saat ini, tidak tau jawaban yang benar atas semuanya



























































----------------------------------
Akhirnya ... oke satu chpater lagi 'please understand me' bakalan selesai, enjoy ya~

Vote or koment

Request ship + gendre >

The World 6 [Harem Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang