Alpha

1.3K 40 2
                                    

Gendre  : Warewolf
Rate        : T
Lenght   : Oneshoot
Request : -








Bangchan tidak pernah tau bahwa ada seorang yang tertarik padanya belakangan ini, namun bukan itu, melainkan orang yang suka padanya adalah seorang pemimpin pack

Bangchan kira dia hanya warewolf biasa, namun yang menyukainya adalah seorang pemimpin pack, yang mana itu berarti alpha lain

"Aku tidak tau bahwa dia pemimpin pack" ujar Bangchan sembari menatap seorang pemuda yang tengah berjalan keliling

"Dia baru naik, ayahnya mati terbunuh sementara dia hanya sendiri" Bangchan mengganguk paham, dia menatap pemuda didepannya itu kesihan

"Dia alpha?" Ayah Bangchan menggeleng

"Omega biru" kalimat tersebut berhasil membuat Bangchan menyemburkan minumannya, menatap sang ayah terkejut bukan main

"What? Omega?" Pertanyaan itu mendapat anggukan jawaban dari sang ayah

"Dia yang akan kita jodohkan denganmu, sana lihat dulu" Bangchan menatap pemuda itu aneh, mau tidak meu mengghampirinya

Namun saat tersisa beberapa langkah Bangchan justru terdiam, dia terpesona dengan tampang cantik nan rupawan milik si pemuda, aura kepemimpinan yang tegas juga mengguar membuat siapapun yang melihatnya akan tertunduk patuh padanya

.

Tapi Bangchan mendapatkan fakta lainnya, bahwa omega nya tidak dapat menahan diri saat masa heatnya datang, bukan tidak bisa menahan diri, lebih tepatnya jiwa omega nya yang aktif

Menunggu selama belasan tahun membuat, jiwa omega pemuda itu tak dapat terkontrol, apalagi pangkatnya sebagai pemimpin yang menggharuskan melakukan banyak hal dan terlibat banyak hal, menjadikannya terlalu bebas

Bangchan tengah duduk terdiam melihat calon omeganya, sang omega sudah meminta untuk dibantu untuk masa heat kali ini, namun Bangchan sama sekali belum mau menjawab bantuan tersebut

Disatu sisi jika ia membantu maka akan cepat terjadi pembuahan, namun disisi lain maka sang omega akan menggalami masa heat sendiri yang beresiko menyebabkan dia tidak dapat menggandung

Bangchan mengghela nafas panjang, dia sungguh dilema dengan pilihannya, tak tega namun juga tega, Bangchan benar benar bingung akan apa yang harus dia pilih, namun entah dari mana hati Bangchan berkata dia harus membantu omega didepannya

"Aku tidak akan bertanggung jawab jika terjadi pembuahan, namun aku akan membantu masa heatmu kali ini" ucapan Bangchan memabangkitkan senyuman dari si omega, senyum secerah mentari itu membuat hati Bangchan bersegup kencang

"Terimakasih Bangchan!!"  Felix tersenyum cerah kepada Bangchan yang sudah bersmirk penuh makna

.

1,5 bulan sudah berlalu, Bangchan juga Felix sudah cukup dekat satu sama lain, keduanya sama sama menyimpan rasa dan juga saling melakukan keuntungan, Bangchan memanfaatkan Felix untuk rut nya begitu pula Felix yang memanfaatkan Bangchan untuk heat nya

Namun selama 1 bulan belakangan Felix terus merasa mual mual, heatnya juga tidak datang selama itu, Bangchan yang tidak paham tiba tiba dimarahi habis habisan dengan kedua orang tuanya dan kedua orang tua Felix

"Kamu melakukan apa Bangchan?!" Tegas ayah lee

"Saya tidak melakukan apapun tuan, memang ..."

"Kamu membuat Felix hamil! Dan kamu masih membantah!!" Bangchan terdiam menatap Felix yang duduk disampingnya

"Benar begitu?" Felix mengganguk sebagai jawaban atas pertanyaan Bangchan

"Kenapa tidak bilang?" Felix meremat tangganya takut

"Saya minta maaf atas semua yang saya lakukan, saya akan bertanggung jawab dengan kondisi Felix sekarang" ayah lee hampir menampar Bangchan namun tangganya ditahan oleh ayah bang

"Ini salah ku juga ayah, aku mohon jangan salahkan Bangchan, aku yang meminta tolong kepadanya, saat itu masa heat ku, dan aku meminta tolong Bangchan untuk meredakan heat ku, selama 3 hari itu Bangchan membantu, aku tidak tau kalau akan jadi ... hiks maafkan aku ayah ... hiks Felix minta maaf" Bangchan meredakan Felix yang menangis, terdengar helaan nafas dari  ayah lee dan ayah bang

"Kami setuju dengan keputusan kamu Bangchan, kami tau rasanya seperti kalian" ayah lee berujar

"Hahaha dulu tuan bang lebih bandel dibandingkan dirimu Chan" ayah lee tertawa menggingat kenangan masalalu

"Kau juga kan lee, hahaha bahkan dulu kita tidak kenal yang namanya tenang" kedua orang dewasa 

Felix dan Bangchan jadi terdiam mendengar ucapan kedua orang tua mereka, jadi bibit nakal mereka turun?

.

Entah bagaimana Felix bisa menggidam, tapi kali ini Bangchan harus bersabar pada anak itu

Sudah setengah hari Bangchan berubah menjadi serigala, dia bahkan sudah sangat lelah dengan tubuh alpha nya, tapi bahkan Felix tidak menggijinkan dirinya berubah menjadi manusia lagi

Iya setengah hari juga Felix hanya tertidur menyandar diperut berbulu hitam milik Bangchan, mau tidak mau Bangchan harus menunggu hingga pemuda itu bangun, dia memposisikan diri melingkar agar sekalian melindungi Felix

Dan setengah jam juga perut Bangchan lapar, wujudnya sebagai manusia lapar tapi dia tidak bisa berbuat apapun kecuali diam, bergerak sedikit saja Bangchan dapat membuat Felix bangun dan merengek

"Lix ah" sepertinya telepati dari yang tua tidak kena

"Lix ah" lagi, tapi tidak ada jawaban sama sekali

"Lixie perutku keram" Felix tampak menggerakkan kepalanya, mengghadapkan wajahnya kearah Bangchan

"Perutku keram, bangun dulu ya" tapi bukannya menjawab, Felix justru menatap sayu Bangchan

"Ya ya, aku lapar juga" tapi Felix tetap diam tak menjawab

"Aduh!" Bangchan menggoyangkan rahang nya kencang, bekas pukulan Felix cukup membuatnya kesakitan bukan main

"Huh menyebalkan" habis itu Felix bangun dana pergi entah kemana, Bangchan yang masih dalam mode wolf menatap Felix bingung, segera saja dirinya merubah wujudnya lalu berjalan menggejar Felix

Dan yang Bangchan lihat adalah Felix yang tengah menempel pada serigala lain, Bangchan tau siapa serigala itu dan lebih memilih pergi membiarkan Felix

#

"Huuuaaaahhh Chan!!" Bangchan baru saja tenang memakan makananya, dia dibuat mengghela nafas panjang dengan teriakan Felix

Begitu berbalik tubuhnya ditubruk kencang oleh Felix yang menangis, dibelakang Felix ada sang adik yang terengah berlari

"Sungguh aku ... hah hah hah tidak sengaja ... hah hah hah ..." Bangchan bingung dengan kondisi ini, dia tidak tau cerita awal dari permasalahan keduanya

Setelah Jeongin menjelaskan secara singkat masih sambil terengah, Bangchan paham dengan kenapa Felix menangis tiba tiba sekarang

"Aku sungguh tidak sengaja, maafkan aku kak, sungguh" tapi Felix tidak mau disentuh sama sekali oleh Jeongin, pemuda mungil itu bersembunyi dibalik lengan Bangchan

"Tidak papa, nanti juga baikkan, sana katanya mau ke pasar" Bangchan mencoba untuk membuat mood Felix membaik dulu, Jeongin mengganguk setuju lalu berlalu dari hadapan keduanya

"Sudah pergi tuh" tapi Felix masih setia memeluk Bangchan dari samping

"Aku mau makan dulu, kamu ..." tapi tiba tiba saja Felix pergi, Bangchan memiringkan kepalanya bingung

"Ah yaudahlah suka suka dia" Bangchan lebih memilih melanjutkan makannya dari pada pusing mikirin Felix yang ngambek bawaan hamil























End
----------------------------------
The end~ ini agak random, but semoga suka ya~ lagi agak buntu ide soalnya :)

The World 6 [Harem Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang