The World 6 [Harem Felix]

Are you ...

Gendre  : Teenager love, mafia
Rate        : T > M
Lenght   : Twoshoot
Request : [ Lupa :( ]

"Tuan!! Tolong aku!!!" Felix berlari kencang sembari berteriak, dia berusahan dengan sekuat tenanga mengghampiri sebuah mobil yang terparkir tepat 500 meter didepannya

"Tuan buka!! Buka!! Tolong buka!!" Felix berusaha membuka headle pintu penumpang, tapi tampaknya sang supir tidak tertarik membukakan

"Hey! Jangan lari kamu!!!" Teriakan seorang pria paruh baya dibelakang Felix membuat nya panik

"Tuan tolong!! Tolong buka!!" Felix masih berusaha untuk membuka pintu mobil itu, namun masih juga tak terbuka

"Ck berisik" lalu pintu terbuka, buru buru Felix masuk kedalam mobil, dan tak lama mobil itu bergerak pergi

Tapi baru seperempat jalan, mobil yang Felix naiki dikepung, sang supir tidak kehabisan akal, segera dia memutar haluan menuju jalan lain, menancap gas dengan cepat meninggalkan lokasi tersebut

Saat mobil itu sudah mulai tenang, Felix baru bisa bernafas lega

"Dimana orang tuamu?" Ucap si supir yang membuat Felix murung

"Mereka ... umm ... dibunuh" Felix berucap sembari memainkan jarinya

"Pakai sabuk penggaman, aku tidak mau bertanggung jawab untuk kesehatanmu" Felix dengan segera mematuhi ucapan itu, lalu suasana hening bagi keduanya

"Maaf menyusahkan"

"Sangat, akan kuturunkan kamu didepan sana" Felix menggeleng heboh

"Please jangan!! Tolong bawa aku denganmu!!" Felix menggeluarkan puppy eyes nya memohon pada sang supir tapi malah diberi tatapan datar

"Tidak, aku tidak tertarik" Felix menunduk lalu mengghela nafas

"Turunkan aku di jalan xxx"

"Kau punya uang nak?" Felix mengganguk lemah, sebenarnya sang supir tak tega hati

"Dimana rumahmu? Akan ku antar"

"Aku tidak punya rumah lagi, kedua orang tuaku dibunuh dan aku tidak bisa mengghampiri saudara jauhku" sang supir meringis mendengarnya

"Ambil roti didalam dashboard, lalu makan" tapi Felix hanya diam sembari menunduk

"Kau jadi tuli setelah berlari ya" tapi Felix sama sekali tidak peduli

"Menepih, aku turun disini saja" tapi sang supir tidak berhenti sama sekali, membuat Felix menatap aneh sang supir

"Iiihhh! Menepih!!" Tapi tetap saja sang supir tetap melaju

"Makan rotinya cepat" mau tidak mau Felix menuruti kemauan sang supir

"Lee Felix, kamu?" Felix berujar begitu lampu merah, sembari menatap sang supir polos

"Seungmin, cepat makan itu" Felix mengangguk senang, membuat senyum tipis dibibir Seungmin naik

#

"Woah!! Seungmin tinggal dirumah sebesar ini??" Seungmin menutup pintu mobil lalu berjalan mendahulu Felix tanpa menjawab, membuat Felix menggekori yang lebih tua

"Woah ini besar sekali" Felix terus menggagumi interior disekitarnya, tanpa memperhatikan Seungmin yang sudah diam berdiri, membuat Felix menabrak tubuh jangkung itu

"Ugh ... maaf" Felix membungkuk sopan

"Masuk kesana lalu mandi" ucap Seungmin sembari menunjuk salah satu ruangan bercat putih, Felix mengganguk semangat lalu lekas masuk kedalam ruangan itu

Senyum tipis Seungmin layangkan, sebelum berlalu keruangannya

.

"Morning ... uughh seungmin ..." Seungmin memutar kepalanya mendapatin Felix menggenakan piyama sembari memegang boneka yang entah bagaimana dia dapatkan berjalan menuju Seungmin, juga menuju meja makan

"Belum mandi?" Felix mengangguk masih sembari menggumpulkan nyawanya

"Aku mau menggajakmu ke suatu tempat, selesai sarapan pergilah mandi" Felix yang mendengar ucapan Seungmin langsung segera bersemangat dengan cepat berlari kearah kamar yang semalam dia tempati

#

"Ini dia" Seungmin mendorong Felix kehadapan seorang lelaki paruh bayar, rasanya Felix mau menangis sekarang, dia sudah susah payah kabur dari tempat itu tapi justru dia dikembalikan kesana

"Aduh maaf ya cantikku memang suka menyusahkan orang, ayo Felix berterimakasih kepada Seungmin" Felix diam tak menjawab sampai dia digeret oleh dua bodyguard ke sebuah ruangan, begitu dirinya ditinggal sendirian diruangsn itu, air matanya segera turun tak kuasa menahan tangis

"Hah ... hey bocah" selang 10 menit kemudian Seungmin muncul sembari mendobrak pintu, Felix yang melihat Seungmin segera berlari lalu memeluk pemuda itu

"Jangan cengeng, ayo pergi dari sini" Seungmin berujar lalu segera menarik Felix agar dia dapat memeluk bahu yang lebih kecil

"Aku menyerahkan kasus ini padamu" ucap Seungmin pada salah seorang pria

"Tuan maaf remaja itu ..." Seungmin menodongkan pistol tepat kearah kening pria lain yang merupakan anak buah dari si penculik

"Berhenti bermain main, laksanakan tugasmu" sebelum kemudian Seungmin menarik pelatuk pistol itu, dan seketika pria tadi meninggal ditempat

"Menyebalkan" Seungmin kembali berjalan dengan setia merangkul pundak Felix, menembak dengan entang beberapa orang pria yang berlari kearah mereka

Begitu mereka tiba diluar gedung tersebut keduanya disambut oleh para polisi, Felix ditarik menjauh oleh Seungmin yang sudah masuk ke mobilnya sendiri, sementara Felix dibawa menuju mobil polisi

#

"Kau tau berurusan dengan siapa tadi?!" Felix menggeleng begitu teman baiknya datang ke kantor polisi setelah dia telpon

"Seungmin yang menolongmu!! Kamu tidak tau?!" Felix mengeleng polos

"Dia itu ketua salah satu komplotan mafia! Bahkan polisi sering berkerja sama dengan kelompoknya untuk menangkap para penjahat, dan kau tidak tau dia?" Felix lagi lagi menggeleng

"Untung saja ...." ucapan sahabat Felix berhenti begitu Seungmin berdiri didepan Felix

"Uh ... Seungmin? Kenapa kemari?" Seungmin menatap Felix dengan tatapan biasa saja

"Menjemputmu, ayo pulang" ucap Seungmin sebelum mebarik tanggan Felix untuk berdiri

"Apa aku akan tinggal bersama Seungmin?!" Ujar antusias Felix

"Ya, tapi dengan bayaran" Felix membinarkan matanya menatap Seungmin, dengan refkles dia menggampit lengan Seungmin dan berjalan keluar membuat teman baiknya bingung karna ditinggal

"Kita mau kemana?" Felix bertanya saat keduanya tiba didalam mobil milik Seungmin

"Membeli baju mu terlebih dahulu" ucap Seungmin lalu melajukan mobilnya pergi dari halaman kantor polisi

Tbc
----------------------------------
Muehehehe tbc dulu ya~ abis ini aku up part dua nya~ enjoy~ voment juseyo~