Malaikat pelindung? 1

485 42 2
                                    

Gendre  : Fluffy, School life, Teeneger life
Rate        : T > M
Lenght   : Twoshoot
Request : -




Felix menangis sembari menyembunyikan wajahnya diantara lipatan kaki, hari ini bukan hari keburuntungannya lagi, lihatlah dia kembali mendapat bullyan lagi dari orang yang bahkan Felix tidak pernah kenal

Felix tidak bisa melawan karna dia tidak menggerti caranya, Felix tidak sekuat itu untuk melawan orang yang jelas jelas lebih kuat dari nya itu, dia lebih memilih untuk bangkit sembari menggambil tasnya dan pergi dari kelasnya

Rasanya Felix ingin sekali keluar dari sekolahnya, rasanya tidak nyaman dilingkungan yang seperti ini, tapi Felix bisa apa? Dia bahkan sangat bersyukur sudah dapat disekolahkan oleh orang tua angkatnya, masa dia meminta lebih?

.

Felix mengghapus air matanya kasar, didepannya sudah ada gerbang tinggi menjulang yang membatasi area rumahnya, dia tidak boleh terlihat sedih didepan orang tuanya, tidak ... Felix hanya tidak mau membuat khawatir kedua orang tuanya

Dengan perasaan riang dia mrmasuki kawasan rumahnya, Felix menyapa para pekerja dirumahnya satu persatu dengan ramah, semuanya tampak terlihat sangat mulus tak ada yang curiga bahwa Felix tengah memakai topeng yang tebal sekarang

Sampai akhirnya Felix tiba dikamarnya, dia segera membanting tubuhnya keatas kasur sembari kembali mengghela nafas panjang

"Tuhan ... terimakasih sudah menjagaku hidup, tapi bisakah aku hidup dengan normal saja? Aku cape tuhan ..." ucapan dengan nada lirih itu keluar dari bilah bibir Felix

Dirinya tanpa sadar menitihkan air mata, Felix menangis lagi tanpa dia bisa cegah, rasanya hari ini begitu berat baginya hingga air matanya terus saja turun tanpa henti, tanpa sadar matanya menggelap perlahan, menangis seharian membuatnya cepat menggantuk

Tuhan sepertinya mendengar dengan jelas permintaan Felix, lalu dengan segera memberikan sesosok malaikat pelindung yang bertugas mendampinginya, malaikat dengan sayap besar dan tubuh yang cukup tinggi datang ke kamar Felix

Dia berjalan masuk dari balkon sembari melihat sekeliling dan memperhatikan beberapa detail, baru habis itu berfokus pada Felix yang tertidur lelap, tanggan panjang itu terulur untuk menggusap pucuk kepala Felix lembut

"Kamu cantik ..."

"Kamu makhluk ciptaan tuhan yang paling cantik yang aku lihat ..." rasanya nyaman, Felix merasa nyaman dengan elusan lembut itu

.

"Felix ..."

"Felix ayo bangun ..." Felix yang tengah asik didunia mimpinya ditarik dengan kencang menuju ke dunia nyata dengan suara seseorang yang memanggilnya

"Ugh ... mama?" Itu sosok mama angkatnya, yang tengah duduk didekat pinggangnya

"Iya, ayo bangun sayang udah pagi, kamu tidur dari kemarin loh, mama khawatir kamu kenapa kenapa" Felix bangun sembari menatap sekitar, entah kenapa perasaanya jadi senang setelah bangung tidur, melihat sekitar kamarnya pun terasa seperti menyenangkan? Entahlah Felix bingung ada apa dengannya sekarang ...

"Mandi lalu sarapan" Felix mengangguk lalu bergegas mandi

.

Selama Felix mandi entah kenapa rasanya seperti ada yang menggawasinya dengan seksama, dan Felix merasa afeksi itu ada didekatnya, tapi menenangkan ...? Felix tidak menggerti entah kenapa perasaanya sangat nyaman dan senang dari kemarin

Mungkin efek dari menangis selama beberapa jam membuatnya merasa lega? Entahlah Felix tidak paham dengan dirinya sendiri ...

.

Jujur saja Felix merasa hari ini sepertinya adalah hati keburuntungannya karna seharian penuh Felix merasa senang, tidak ada yang membullynya, beberapa anak dikelasnya menggajaknya bermain atau sekedar menggobrol ringgan, Felix merasa bahwa hari ini dia sedang beruntung karna dimanapun dia berada disekitarnya tampak aman dan terkendali

Dia merasa bahwa dirinya sudah mendapatkan sebuah perlindungan yang tak langsung dari tuhan dan Felix merasa semua ini ada hubungannya dengan perasaan nyamannya dari kemarin, maka begitu dirinya tiba dikamarnya lagi selepas pulang sekolah

Felix mencoba untuk memohon lagi, dia menyatuhkan kedua tangganya sembari memejamkan matanya

"Tuhan ... terimakasih, bolehkah aku tau siapa yang kamu kirim untuk melindungiku? Karna aku merasa harus berterimakasih padanya" rapal Felix

Felix menunggu selama beberapa saat, tapi dia merasa tidak terjadi apapun disekitarnya, lantas Felix membuka matanya dan terkejut mendapati sesosok pemuda bertubuh tinggi dengan sayap putih bersih yang besar dan cahaya putih yang menggelilinginya terduduk dihadapannya sembari menatapnya bertanya

"KAMU SIAPA?! MASUK DARI MANA?!" Felix berteriak takut, sembari refleks melempar bantal yang ada didekatnya, yang mana bantal itu menembus sosok dihadapannya

"Tadi katanya kamu mau melihat siapa yang melindungimu, nah sekarang aku sudah disini ayo beri aku ucapan terimakasih" Felix diam, takut menatao sosok putih dihadapannya yang bisa berbicara

Bukannya mendapatkan makasih, sosok itu justru membuat Felix menangis ketakutan, sosok itu mendekati Felix yang sudah menangis sembari memeluk bantal, dirinya menyentuh pucuk kepala Felix lembut sembari menggelusnya lembut

"Aku tidak menyakiti, aku baik, aku malaikat pelindungmu" Felix menaikkan kepalanya, menatap sosok itu dengan masih tidak percaya

"Benarkah?" Sosok itu mengangguk lembut sembari menaikkan senyumnya

"Siapa namamu?" Sosok itu bingung, dia tidak pernah tau siapa namanya dari dia pertama kali membuka matanya

"Emm ... tidak tau ..." terdengar nada sedikit kecewa dari sosok itu

"Tapi kamu bisa memanggilku jika kamu butuh" Felix mengangguk sebagai jawaban

"Kamu nyata? Atau hanya khayalanku?" Sosok itu tertawa pelan lalu mengenggam tanggan Felix

"Rasanya apa?" Felix merasa dingin ditangganya, juga merasakan jemari seseorang yang menggengamnya

"Dingin ..." lalu sosok itu menggecup punggung tanggan Felix lembut, kecupan itu terasa amat nyata, terasa sangat ... tulus ...

"Aku bersuhu dingin makanya yang kamu rasakan adalah rasa dingin, aku nyata tapi tidak berwujud seperti mu" ucap sosok itu membuat Felix mengangguk paham

Lalu keduanya terdiam cukup lama, hingga Felix memulai percakapan diantara keduanya, Felix menceritakan kesehariaanya pada sosok itu dan juga dari awal dia dilahirkan kedunia, sosok itu sangat antusias dengan ucapan Felix, dia tidak berkomentar sama sekali tapi dia hanya mendengarkan ucapan Felix saja

Dari sedih, senang, hingga ke sepi dan kesal semuanya Felix ceritakan begitu saja tanpa ada rasa takut bahwa lawan bicaranya akan membocorkan rahasianya

"Tidurlah Felix, aku akan duduk menemanimu sampai kamu tidur" Felix mengangguk sebagai jawaban, segera masuk kedalam selimut sembari menatap sosok itu terus menerus

"Apa besok aku masih bisa lihat kamu?" Pertanyaan Felix membuat sosok itu tersenyum lembut

"Tentu bisa" mata Felix berbinar mendengarnya

"Tidurlah, malam makin larut" ucap sosok itu sembari menggelus lembut pucuk kepala Felix, yang mana berefek membuat pemuda bermarga Lee itu menggantuk

































TBC
----------------------------------
Hallow??? Ada orang?

Ada yang masih nungguin cerita ini ga? Bentar lagi book ini mau tutup buku, karna mau pindah kebook selanjutnya

Semoga suka ya~ hope u like it~ vote or koment~

The World 6 [Harem Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang