Can i ...

661 26 2
                                    

Gendre    : Work life, Married life
Rate         : T
Lenght    : Oneshoot
Request  : [ Lupa ]




Eric tersenyum menyambut seorang gadis kecil yang masuk kedalam cafe nya, gadis dengan rambut kuncir dua itu berjalan lucu kearahnya yang tengah berdiri dibalik meja kasir

"Hallo cantik" Eric menyapa dengan gembira si kecil, sapaan dari Eric mendapat respon yang sangat lucu

"Uncle can i get ...?" Gadis itu berujar sembari menunjuk sebuah es krim cone yang merupakan menu di cafe nya

"Sure cantik, mau?" Si kecil mengganguk semangat, dia merogoh kantung celana jeans nya tapi tidak menemukan apa yang dia cari

"Umm ... uncle maaf tidak jadi, uang lica hilang" sang anak kecil cemberut kesal berujar pada Eric

"No problem honey, come here" Eric berjongkok disamping meja kasir sembari memberi gesture untuk gadis kecil itu mendekati dirinya

Tentu dituruti oleh yang muda, Eric menggendong anak itu, dan sembari membuatkan es krim untuknya

.

15 menit setelah sang anak kecil mendapatkan eskrimnya seorang lelaki yang tampak sudah berumur masuk kedalam cafe nya

Lelaki itu memang tampak berumur namun dia masih tampak manis dan lucu sekali

"Ah Elicia?" Suara itu membuat Eric juga sang anak kecil mendongak, Eric terdiam sesaat

Wajah orang yang memiliki suara, tampak sangat familiar baginya, tidak! Bukan sangat, tapi memang familiar

Wajah itu Eric ingat, bahkan sangat ingat ... sosok yang pertama kali Eric hampiri setelah dia pulang dari perjalanan keluar kota, sosok yang selalu menjadi 'bantal berjalan' milik Eric, sosok yang mau saja terkadang direpotkan oleh Eric

Dia ingat, bahwa sosok itu adalah sang pujaan hati, kekasihnya yang dia tinggalkan tanpa arti beberapa tahun yang lalu karna ke egoisan Eric, namun setelah lama tak jumpa Eric menemukan kekasihnya lagi, sang tambatan hati yang selalu saja menghantuinya tanpa henti

"Felix ..." pemilik nama yang merasa dipanggi langsung dengan refleks memutar kepalanya kesumber suara

Felix ... lelaki yang sudah cukup berumur namun masih kelihatan manis dan muda

"Long time no see Eric" Felix menyapa Eric

"Elicia!" Nada suara tegas Felix menggarah ke sang anak perempuan

"Papa bilang untuk diam duduk kan? Kenapa pergi?" Nada itu memelan, Felix duduk disamping Elicia

"Maaf papa, i want some ice cream" Felix mengghela nafas, tersenyum tipis pada anak itu

"Apa Elicia sudah membayarnya?" Pertanyaan dari Felix memecah fokus Eric

"Ah tidak perlu, aku yang akan membayarnya nanti" tapi perkataan Eric tidak didengar oleh Felix, pemuda itu tetap saja menggeluarkan uang dan menyerahkan kepada si gadis munggil

"Kalau membeli harus ..."

"Membayar!! Uncel!! Take it take it" Elicia berujar semangat memberikan selembar uang yang telah Felix berikan padanya tadi dan menyodorkannya kepada Eric

"Eh no problem sweet, tidak usah bayar ..." Elicia bingung dengan ucapan Eric barusan

"Papa ..." lantas si kecil memelas pada Felix, meminta bantuan sang papa

"Eric jangan gitu ... aku ga enak" Felix tetap memaksa untuk menyerahkan uang tadi, tapi tetap ditolak oleh Eric

"Gapapa, buat si manis aja"

"Makasih tapi please jangan gini, aku ga enak ..." Felix menggeluarkan nada memelasnya tanpa sadar membuat hati Eric berdetak kencang, sungguh debaran hatinya tidak bisa dikontrol dengan baik sekarang

"Gapapa, anggep aja aku kasih kado kecil buat Lica, lagi pula udah lama kita ga ngobrol" Felix senyum tipis, ah Eric yang dia kenal masih sama seperti dulu

"Terimakasih banyak, bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang kamu lihat aku baik, dan sukses juga mendirikan apa yang aku impikan, bagaimana denganmu?" Felix mengghela nafas berat

"Tidak berjalan baik ..." nada putus asa Felix membuat Eric bingung, perasaan dia lihat Felix dalam keadaan baik baik saja tanpa ada kekurangan sama sekali

"Kenapa kalau boleh tau?"

"Ayah Elicia ... dia ... ya ... pergi setelah aku melahirkannya, agak kurang baik aku menceritakan ini didepan Elica langsung" Eric menatap gadis mungil itu sedih, gadis mungil itu memang mirip seseorang yang Eric ingat

"Seungmin meninggalkannya?" Felix mengganguk sebagai jawaban

"Aku tidak menyangka ..." Felix kembali mengghela nafas

"Cukup lama kejadian ini berlangsung, dia menggangap Elica bukan anaknya lalu kami bertengkar" Eric mengganguk paham atas penjelasan singkat dari Felix

"Aku akan jadi ayah sambung Elica kalau kamu tidak keberatan" Felix terkejut, Elica pun terkejut mendengarnya

"Apa?" Eric memasang wajah serius, tangganya menggengam lembut tanggsn Felix

"Aku minta maaf untuk beberapa tahun terakhir ini, aku masih mencintaimu disaat aku tau kamu punya seorang anak, tapi aku tetap mencintaimu tanpa adanya secuil rasa yang berubah"

"Jadi ... mau memberiku kesempatan? Aku tidak memaksa jika kamu tidak ingin ..." Felix tersenyum lembut

"Eric ..."

"Kamu tau kalau resiko menikahi seseorang yang baru kamu kenal?" Eric mengganguk saja walau dalam hati berujar tak tau

"Kita baru kembali kenal setelah bertahun tahun berpisah, aku butuh waktu untuk memantapkan hati, bisakah aku meminta waktu itu?" Eric mengangguk yakin

"Aku siap kapanpun kamu siap, aku akab menunggu lagi untuk moment ini" Felix mengghela nafas, perkataan Eric cukup membuatnya yakin akan banyak hal

"Terimakasih sudah mau menunggu ... maaf jika selama ini aku kurang peka dengan keadaanmu" Eric tersenyum, melihat Felix yang seperti ini membuatnya bahagia sekarang

"Sama sama ... selama apapun aku akan tetap menunggumu ..."




































End
----------------------------------
Oke akhirnya .... hufffttt ... semoga suka ya~ aku lagi kena writting block :) semoga nyambung T.T

Enjoy~ vote or koment~

Req ship + gendre >

The World 6 [Harem Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang