5• Dunia Terasa Sempit

1.7K 244 300
                                    

"Bukan dunia yang sempit. Mungkin saja hidupmu yang merasa terhimpit."

˙❥ Happy reading ❥˙
_

_____________________

Setelah mengantarkan pulang Raka, dan Aji. Kini Jevian, memutuskan untuk kembali pulang kerumah karena sudah hampir larut malam.

Ia menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Tak mau lagi kejadian siang terulang kembali. Apalagi jalanan yang licin akibat hujan yang turun sedari tadi membuatnya mengurungkan niat untuk membawa motornya dengan kecepatan penuh.

Lelaki itu sengaja mengambil jalanan pintas untuk menghindari kemacetan. Namun, pada saat dia menelusuri jalan tersebut manik matanya tak sengaja menangkap adanya sebuah perkelahian di depan sana.

Jevian segera menancapkan gas nya mendekat kearah kerumunan. Dimana ada lima orang pria bertubuh kekar dengan tato yang memenuhi seluruh tubuhnya sedang mengeroyok seorang pria yang tampak sudah hampir lengah menghadapi preman tersebut.

Tanpa berlama-lama kini Jevian mulai menstandarkan motornya dan segera berlari menghampiri pergelutan tersebut. Ia mengangkat kakinya lalu menendang bokong salah satu preman tersebut hingga tersungkur ketanah.

BUGH!!

"KALO BERANI BY ONE LAH. BADAN DOANG GEDE NYALINYA KEROYOKAN, LEMAH LO!" teriak Jevian yang berhasil menyita atensi pria jangkung dan para preman itu menatapnya dengan tatapan penuh amarah.

Jevian, hanya terkekeh ketika melihat preman-preman itu menatapnya dengan bengis. Ia menggeridikan bahunya merasa begitu merinding.

Pria jangkung yang tak lain adalah Rama kini menatap ke arah Jevian. Manik keduanya bertemu pada saat Jevian mendekati Rama.

"Lo mau ngapain? Mau begal gue juga?!" pertanyaan bodoh yang terlontar dari mulut Rama berhasil membuat Jevian berdecak kesal.

"Emangnya ada begal setampan gue?" tanya Jevian.

"Ya, bisa aja. Emangnya kalo mau jadi begal harus mandang fisik gitu?!" celetuk rama.

"Gue bukan begal! Gue mau bantu lo. Emangnya lo mau mati konyol di tangan mereka? Enggak, kan! Udah nanti aja lo nanya-nanya nya, Sekarang kita hajar dulu ini sampah masyarakat." sahut Jevian dengan tingkah tengilnya.

"Badan lo kecil, emangnya lo yakin lawan mereka?" ucap Rama yang tampak meremehkan Jevian.

"Ck, badan lo juga kecil, kaya lidi, bisa ngadepin mereka sendirian, kan?" sahut Jevian sembari memutar bola matanya melas.

JevianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang